Penjelasan soal Penerima MBG di Majalengka Dirawat

Posted on

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Parakan, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, memberikan klarifikasi terkait sejumlah penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk kelompok B3 (Balita, ibu menyesui, dan ibu hamil) yang sempat mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan pada Kamis (4/12) lalu.

Korlap SPPG Parakan Agit Faisal menyebut kejadian tersebut diduga dipicu oleh waktu konsumsi makanan yang tidak sesuai dengan anjuran. Namun terlepas hal itu, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil uji lab.

“Sejauh ini kami juga masih menunggu hasil dari Labkesda,” kata Agit saat diwawancarai infoJabar, Minggu (7/12/2025).

Agit menjelaskan, sebelumnya tercatat sekitar 20 penerima manfaat yang sempat dirawat. Selain itu, beberapa anggota keluarga seperti suami atau orang tua yang ikut mencicipi makanan juga turut mendapatkan perawatan.

“Sekarang alhamdulillah seluruhnya sudah kembali ke rumah masing-masing. Gejalanya juga tidak terlalu parah, ada yang hanya beberapa jam dirawat lalu pulang, ada juga yang satu hari,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pendataan SPPG, sebagian penerima manfaat yang mengalami keluhan mengaku mengonsumsi makanan MBG pada sore hingga malam hari atau sekitar pukul 17.00 hingga 20.00 WIB. Padahal, kata Agit, makanan seharusnya dikonsumsi maksimal satu jam setelah distribusi.

“Distribusinya itu jam 12 atau jam 1 siang. Dari dapur juga sudah kita edukasi ke kader posyandu bahwa maksimal satu jam setelah pengiriman harus langsung dikonsumsi,” jelasnya.

“Nah, kemarin pengakuan dari yang terindikasi gejala itu dimakannya jam 5 atau jam 8 malam. Kalau tidak mengikuti edukasi dari dapur, itu sudah di luar tanggung jawab SPPG,” sambung Agit.

Meski demikian, pihak SPPG menegaskan tetap bertanggung jawab atas kejadian tersebut dengan memberikan kompensasi kepada seluruh penerima manfaat yang mengalami keluhan kesehatan.

“SPPG sudah memberikan kompensasi. Ada untuk biaya pengobatan dan juga kompensasi bagi yang terkena indikasi,” ucapnya.

Saat ini, jumlah penerima manfaat kelompok B3 yang dilayani SPPG Parakan sebanyak 446 orang, terdiri dari 295 balita serta 151 ibu hamil dan ibu menyusui. Sementara total penerima manfaat MBG secara keseluruhan mencapai 3.757 orang, mencakup RA, PAUD, TK, SD, SMP, hingga MA termasuk kelompok B3.

Agit juga menegaskan program MBG di Parakan telah berjalan selama tiga bulan dengan standar keamanan yang diklaim telah dipenuhi.

“Kami sudah berjalan tiga bulan, sertifikat halal dan higienis juga kami punya. Ke depannya kami akan perkuat lagi edukasi ke masyarakat supaya tidak ada kejadian serupa,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu penerima manfaat MBG, Anggun Siti Nurcahyani mengaku, tidak mengalami keluhan karena langsung mengonsumsi makanan setelah diterima.

“Alhamdulillah saya mah sehat-sehat saja, soalnya setelah dapat MBG langsung dimakan. Dari segi menu juga aman-aman saja, tidak basi atau bagaimana, ya enak,” kata Anggun.