Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon menggulirkan bantuan pendidikan bagi anak-anak sekolah dari keluarga membutuhkan. Bantuan tersebut disalurkan melalui Program Kartu Idola Pendidikan Daerah.
Program ini ditujukan bagi pelajar tingkat SD hingga SMP yang berasal dari keluarga kurang mampu. Melalui program ini, Pemkot Cirebon ingin memberikan dukungan bagi anak-anak agar tetap bersekolah.
Wakil Wali Kota Cirebon Siti Farida Rosmawati mengatakan, program tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam mendukung pendidikan di Kota Cirebon. Program ini diharapkan dapat membantu meringankan beban dari keluarga penerima.
“Kami dari pemerintah Kota Cirebon memberikan Kartu Idola Pendidikan bagi anak-anak dari keluarga yang membutuhkan atau keluarga tidak mampu,” ucap Siti Farida di Kota Cirebon, Jumat (19/12/2025).
Ia berharap, bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik dan membantu anak-anak tetap melanjutkan pendidikan. Program Kartu Idola Pendidikan Daerah ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot Cirebon dalam mendukung akses pendidikan bagi seluruh anak.
“Semoga program ini dapat memberi keringanan bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan,” ucap Siti Farida.
Kepala Bidang Pengelolaan Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih, mengatakan program tersebut menyasar anak-anak sekolah jenjang SD dan SMP dari keluarga yang membutuhkan.
Pada tahap awal, kata Ade, bantuan diberikan kepada seratus anak yang terdiri dari siswa tingkat SD dan SMP. “Pada tahap satu ini ada 100 orang, 70 orang dari SD dan 30 orang dari SMP,” ungkap Ade.
Ade menjelaskan, siswa SD penerima program tersebut memperoleh bantuan sebesar Rp 1 juta per anak per tahun. Sementara itu, siswa SMP mendapatkan bantuan sebesar Rp1,5 juta per anak per tahun.
“Diberikannya satu tahun satu kali. Untuk SD Rp1 juta, sedangkan untuk SMP Rp1,5 juta. Ini disebutnya Kartu Idola Pendidikan Daerah,” ucap Ade.
Program ini ditujukan untuk mendukung pendidikan anak-anak sekolah. Sasaran utamanya adalah anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Program ini khusus untuk pendidikan. Tapi kan tidak menutup kemungkinan ini digunakan untuk biaya transportasi. Yang penting (penerima) bisa mengikuti pendidikan dengan lancar,” kata Ade.
