Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Longsor

Posted on

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang menetapkan status tanggap darurat bencana. Langkah itu diterapkan usai terjadinya bencana alam pergerakan tanah hingga longsor di Dusun Sukaasih, Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, pada Minggu (4/5/2025).

“Setelah saya tinjau ke lokasi sangat mengkhawatirkan. Makanya kami sudah memusyawarahkan kita lakukan tanggap darurat bencana,” ungkap Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir usai meninjau langsung lokasi bencana longsor.

Dony mengatakan, potensi kebencanaan di wilayah Kecamatan Cisarua ini tentu sangat mengkhawatirkan keselamatan masyarakat. Oleh sebab itu, Pemkab Sumedang memutuskan untuk menetapkan status tanggap darurat di Desa Cisalak.

“Dari sisi potensi rawan bencananya dikhawatirkan bisa melebar apalagi di bawahnya ada air mengalir sehingga saya putuskan bencana pergeseran tanah di Desa Cisalak ini statusnya tanggap darurat,” katanya.

Menurut Dony, langkah lainnya, yakni akan meminta Badan Geologi untuk mengecek langsung kondisi tanah yang berada di Kecamatan Cisarua. “Kami sudah meminta Badan Geologi untuk segera melakukan kajian terkait kondisi kontur tanah di sini,” ujarnya.

“Jadi kita akan terus menginformasikan kondisi cuaca dari BMKG sehingga nanti bu Kades dan jajarannya memastikan di sekitar rawan longsor ini khususnya rumah-rumah yang ada tidak boleh di huni. Jadi utamakan kan keselamatan jiwa terlebih dahulu,” imbuhnya.

Dony menuturkan, setelah kajian lebih lanjut dari Badan Geologi untuk penanganan pergerakan tanah secara menyeluruh, Pemda Sumedang akan merencanakan langkah penanganan yang sesuai, termasuk perbaikan jalan yang rusak akibat longsor.

“Kemudian ke depannya ini akan jadi prioritas setelah ada kajian dari Badan Geologi, kita akan tangani setelah ada rekomendasi dari Badan Geologi untuk perbaikan jalan yang tergusur longsor ini,” tuturnya.

Sementara itu, bagi warga yang rumahnya terancam akan pergerakan tanah saat ini sudah diungsikan terlebih dahulu ke Balai Desa Cisalak. Pemkab pun akan bekerja sama dengan Provinsi untuk memenuhi kebutuhan warga selama masih mengungsi.

“Kami sudah menyiapkan logistik, seperti beras dan makanan siap saji, yang disediakan dalam dapur umum mandiri, bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten maupun Provinsi,” pungkas Dony.

Diberitakan sebelumnya, pergerakan tanah hingga menyebabkan longsor di Kecamatan Cisarua ini terjadi pada Minggu (4/5) sekitar pukul 03.30 WIB. Akibatnya, jalan penghubung dua dusun tergerus tanah dan sebanyak 13 rumah warga terancam tergerus jika longsor susulan terjadi.