Pemkab Kuningan Sulap SMPN 6 Jadi Sekolah Rakyat Rintisan

Posted on

Pemerintah Kabupaten Kuningan akan menjadikan SMPN 6 Kuningan yang minim siswa untuk dijadikan sebagai sekolah rakyat rintisan. Direncanakan, sekolah rakyat tersebut akan mulai beroperasi pada pada akhir bulan September mendatang. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan Abidin.

“Itu SMPN 6 jadi rintisan sekolah rakyat. Nanti untuk sekolah rakyat regulernya di Cikandang, Luragung. Tanggal 26 itu nanti ada cek kesehatan bagi para calon siswa dan di tanggal 29 itu mulai MPLS setelah itu mulai pembelajaran,” tutur Abidin, Rabu (17/9/2025).

Menurutnya, ada beberapa alasan kenapa menjadikan SMPN 6 dijadikan sebagai Sekolah Rakyat salah satunya adalah jumlah siswa yang minim namun memiliki gedung dan fasilitas yang cukup lengkap. “Karena lokasi SMPN 6 itu kan jumlah siswa semakin menurun. Padahal, dari segi fasilitas seperti kelas dan lain sebagainya itu banyak. Jadi kan mubazir,” tutur Abidin.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kuningan Toto Toharudin menargetkan ada sekitar 100 siswa yang akan bersekolah di sekolah rakyat rintisan nanti. Menurutnya, para siswa tersebut nantinya akan mendapatkan beberapa fasilitas seperti asrama, makan, dan juga seragam.

Toto berharap, lewat sekolah rakyat rintisan ini dapat memutus rantai kemiskinan dengan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.

“Kita targetkan itu 100 untuk 4 rombel yang terdiri dari dua jenjang, yakni SD 25 siswa dengan satu rombel dan SMP 75 siswa dengan tiga rombel. Lewat sekolah Rakyat ini memberikan kesempatan pada warga dari desil satu artinya warga sangat miskin untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Sehingga segala fasilitas mulai dari ujung kaki dan rambut di biaya negara. Tujuannya untuk memutuskan mata rantai kemiskinan,” tutur Toto.

Toto juga menyampaikan, bahwa SMPN 6 sendiri merupakan tempat sementara bagi para siswa Sekolah Rakyat. Ia berharap, setelah bangunan Sekolah Rakyat permanen di Desa Cikandang jadi dan para siswa sudah dipindah. Nantinya, SMPN 6 berubah menjadi sekolah unggulan di Kuningan dengan fasilitas boarding school.

“Inikan baru rintisan, untuk sekolah permanennya itu di Desa Cikandang. Jadi kalau di SMPN 6 hanya sementara sambil menunggu yang permanen jadi. Kenapa di SMPN 6, karena SMPN 6 siswanya terus menurun. Kita ingin ke depan SMPN 6 sebagai SMP unggulan yang bernuansakan pola pembelajaran boarding school. Jadi nanti semua fasilitas yang ada di SMPN 6 ke depan itu menjadi aset pemerintah daerah,” tutur Toto.

Sementara itu, Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar memaparkan, bahwa sekolah rakyat rintisan merupakan langkah awal menuju sekolah rintisan permanen. Setelahnya, pemerintah akan membangun sekolah permanen di atas lahan 6,9 hektare di Desa Cikandang, Luragung, Kuningan. Dian optimis, lewat Sekolah Rakyat dapat sangat bermanfaat khususnya bagi warga yang kurang mampu.

“Kami menargetkan pada 25 September semua fasilitas selesai, sehingga tanggal 26-27 murid dari keluarga tidak mampu yang sudah terdata akan menjalani tes kesehatan sebelum masuk asrama. Dengan begitu, pada 29 September mereka sudah siap memulai proses pembelajaran. Mohon doa agar penyempurnaan sesuai jadwal. Perlu ditegaskan, pembangunan ini sepenuhnya menggunakan dana APBN,” pungkas Dian.