Bencana yang melanda Sumatera menggerakkan hati banyak orang untuk terlibat langsung membantu meski dengan hal terkecil sekalipun. Hal itu tidak terkecuali dilakukan Miftahul Jannah, mantan atlet judo disabilitas nasional.
Perempuan yang dikenal karena keteguhannya mempertahankan hijab di Asian Para Games 2018 itu mengumumkan melelang sejumlah medali prestasi miliknya untuk membantu korban bencana di Sumatra.
Miftah bukan sosok baru dalam dunia olahraga difabel Indonesia. Ia dikenal sebagai pejudo tangguh yang pernah meraih medali emas kelas 48 kilogram pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016 ketika membela Jawa Barat.
Dalam video yang diunggahnya, Miftah memperlihatkan satu per satu medali yang pernah ia raih dari berbagai cabang olahraga yang digelutinya setelah kejadian diskualifikasi yang sempat mengguncang hidupnya.
“Saya Miftahul Jannah, saya mantan atlet dan judo Indonesia. Pada tahun 2018 saya terdiskualifikasi karena tidak ingin melepas hijab saat pertandingan. Saya terus berjuang dan berakhir untuk menggapai mimpi saya di cabang olahraga lainnya,” ujar Miftah dalam video dilihat infoJabar, Rabu (9/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa video tersebut ia buat untuk menunjukkan medali-medali yang menjadi simbol perjalanan panjangnya sebagai atlet disabilitas.
Miftah juga memaparkan daftar prestasi yang ia raih sebelum mengambil keputusan besar melepas semua medali tersebut mulai dari medali emas judo Peparnas Jabar 2016, dua medali perak catur Peparnas Papua 2021 serta dua medali perak balap sepeda Kejurnas 2022 di Solo.
Dalam caption unggahannya, Miftah menyampaikan alasan mendalam di balik keputusannya. Miftah menuturkan prestasi merupakan hal yang sangat berharga baginya, namun semua itu hanya berakhir jadi pajangan.
“Prestasi adalah hal berharga bagi saya. Setiap medali bukan sekadar logam, tetapi bukti dari proses panjang yang penuh perjuangan. Namun pada akhirnya, semua itu hanya menjadi pajangan, pengingat betapa berharganya sebuah usaha,” tulisnya.
Ia mengaku tak sanggup berpangku tangan ketika saudara-saudara di Sumatara kehilangan rumah, harta, bahkan anggota keluarga akibat bencana.
“Betapa berdosanya hati ini jika kita hanya diam saat mereka sedang membutuhkan uluran tangan. Karena, seperti yang kita tahu ‘Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,'” tulisnya.
Dengan penuh kerendahan hati, ia mengumumkan melelang enam medali prestasinya, berharap ada para dermawan yang tergerak untuk ikut membantu.
“Harapan saya video ini cepat tersampaikan kepada orang-orang yang berhati mulia sehingga mau mengambil medali ini dan hasilnya bisa segera disalurkan untuk mereka yang terdampak bencana,” ucapnya.
