Sepasang suami istri lanjut usia ditemukan meninggal dunia di rumah mereka di Kampung Sukabakti, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun indikasi keracunan pada tubuh keduanya.
Kepala Seksi Trantib Kecamatan Cikembar, Andi menyampaikan, peristiwa itu pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Juju, tetangga korban yang biasa mengambil air bersih dari sumur rumah pasangan lansia tersebut. Sekitar pukul 11.30 WIB, Juju datang seperti biasa, namun mendapati suasana rumah senyap.
“Namun saat memanggil-manggil, tidak ada jawaban. Kedua korban tampak terbaring, tidak bergerak. Ibu Juju panik dan langsung menghubungi RT setempat,” ujar Andi dalam keterangan yang diterima infoJabar.
Setelah warga berdatangan dan memastikan kondisi korban, laporan pun diteruskan ke Pemerintah Desa Sukamulya dan Puskesmas Cikembar.
Tim medis yang datang kemudian memeriksa kondisi pasangan lansia yang diketahui bernama Ata (77) dan Emis (75). Pemeriksaan berlangsung hingga sore hari.
“Dokter menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik ataupun indikasi keracunan. Pemeriksaan selesai sekitar pukul 15.00 WIB,” tutur Andi.
Rumah panggung sederhana berdinding bilik bambu itu nyaris tak berbeda dari gubuk-gubuk lainnya di kampung pelosok. Namun pagi itu, suasananya berubah menjadi ruang pemeriksaan darurat.
“Tadi ada petugas kepolisian pakai rompi dan sarung tangan lateks memeriksa lokasi rumah tersebut, menyisir barang-barang yang berserakan di lantai,” tutur salah seorang warga.
Dari foto di lokasi yang diterima infoJabar, penerangan seadanya dari cahaya lampu dan sinar yang menembus celah dinding bambu membuat ruangan tampak remang dan suram.
Pakaian bergantungan di dinding, dan tikar lusuh menjadi saksi bisu bahwa ruang ini tak hanya menjadi tempat tidur, tapi juga tempat akhir kehidupan sang penghuni.
Di foto lainnya, terlihat jasad seorang pria lanjut usia terbujur kaku di atas lantai bambu beralas tikar, hanya diselimuti kain kotak-kotak.
Wajahnya terlihat tenang, namun pucat dan dingin. Seorang pria muda berdiri di samping, menunduk diam. Di dekatnya, seorang petugas medis berpakaian rompi dan masker memeriksa tubuh korban, mengisyaratkan adanya pemeriksaan awal sebelum proses pemulasaraan dilakukan.
Ember plastik, gayung, dan perabot rumah tangga sederhana lainnya memperkuat kesan rumah tangga yang hidup dalam keterbatasan.
Foto terakhir memperlihatkan seorang anggota polisi tengah mencatat keterangan di ponselnya. Ia berdiri berdampingan dengan seorang tokoh masyarakat atau kerabat korban yang tampak mengenakan baju batik.
Di belakang mereka, dinding anyaman bambu dan atap kayu tampak bolong dan lapuk. Tepat di depan mereka, tubuh korban masih terbujur dalam diam, menunggu proses lanjutan dari petugas.
Berdasarkan permintaan keluarga, jenazah Ata dan Emis langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat pada sore harinya juga. Tak ada upacara khusus, hanya iring-iringan tetangga dan aparat desa yang turut mengantar ke peristirahatan terakhir.
infoJabar mencoba menghubungi Kepala Desa (Kades) SUkamulya Dudun untuk mengetahui latar belakang kehiduan kedua orang tersebut, namun hingga sekitar pukul 16.51 WIB, nomor yang bersangkutan tidak aktif.