Kota Cirebon menjadi salah satu daerah yang diminta oleh Disnakertrans Provinsi Jawa Barat untuk menyiapkan calon tenaga kerja yang akan dilatih guna mendukung operasional pabrik BYD di Subang. Selain Kota Cirebon, sejumlah daerah lain yang masuk dalam kawasan Rebana juga diminta melakukan hal serupa untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan mobil listrik asal China tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Instruktur UPT LTK Disnaker Kota Cirebon, Supriyadi. Ia menyebut, Disnakertrans Provinsi Jawa Barat akan memberi pelatihan kepada ribuan calon tenaga kerja yang akan ditempatkan di pabrik BYD, Subang.
“Kemarin itu ada undangan dari Disnaker Provinsi. Seluruh UPTD BLK yang ada di kawasan Rebana diundang di Disnaker Provinsi, karena ada kebutuhan karyawan di BYD Subang, sekitar 18.000 tenaga kerja,” kata Supriyadi kepada infoJabar di Kota Cirebon, Jumat (9/5/2025).
Menurut Supriyadi, Disnakertrans Provinsi Jawa Barat berencana melatih 2.500 calon tenaga kerja. Rinciannya, 1.000 orang akan dilatih oleh UPTD BLK yang ada di kawasan Rebana, 1.000 orang oleh BLK Provinsi, dan sisanya 500 orang oleh pihak swasta.
Diketahui, ada tujuh daerah yang masuk dalam kawasan Rebana. Antara lain yaitu Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Sumedang, dan Kuningan.
“Untuk Kota Cirebon kita masih menunggu info dari Disnaker Provinsi. Pokoknya 1.000 orang dibagi 7 BLK yang ada di kawasan Rebana. 1.000 orang itu yang akan dilatih,” kata Supriyadi.
“Tapi itu sesuai dengan fasilitas yang ada di kotanya. Sanggupnya kira-kira ngelatihnya berapa kelas. Ini penyelenggaranya provinsi, kita sebagai pelaksananya saja dan menyediakan peserta,” kata dia menambahkan.
Di luar dari hal tersebut, Disnaker Kota Cirebon sendiri telah menyiapkan sejumlah program pelatihan di tahun ini. Program tersebut akan digulirkan untuk menciptakan calon tenaga kerja yang kompeten.
Supriyadi mengatakan, delapan pelatihan tersebut di antaranya seperti pembuatan roti atau kue, servis sepeda motor, mengemudi mobil, montir mobil, rias pengantin, barbershop, perawatan AC dan menjahit. “Yang (pembiayaannya) dari APBD, ada delapan (program pelatihan). Satu kelasnya sepuluh orang,” kata Supriyadi.
Supriyadi mengatakan, delapan pelatihan vokasi itu diperkirakan akan dimulai pada bulan Juni atau Juli 2025. Ia berharap pelatihan ini dapat melahirkan calon tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing.
“Program pelatihannya mungkin Juni atau Juli. Di sini baru bisa melatihnya saja. Untuk penempatannya nanti bisa disesuaikan dengan kebutuhan industri. Harapannya sih dengan adanya Rebana bisa ke sana,” ucap Supriyadi.