Monumen Soedirman di Soreang: Api Perjuangan yang Tak Pernah Padam

Posted on

Mentari menggelayut cerah di langit Soreang, Kabupaten Bandung. Udara siang itu terasa hangat, sementara deru kendaraan bersautan menembus jalan Lingkar Baru Terusan Al-Fathu. Di tengah hiruk-pikuk itu, berdiri tegak sebuah patung yang menyita pandangan, Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Dengan tinggi sepuluh meter dan sikap memberi hormat ke arah timur, patung itu seolah menjadi penjaga abadi semangat perjuangan di Bandung Selatan. Di sekelilingnya, taman rapi berpagar kecil menghadirkan suasana tenang. Beberapa bangku taman disediakan.

Tak jauh dari patung, terpahat sejarah singkat perjuangan sang jenderal besar. Tulisan itu bukan sekadar hiasan batu, melainkan pengingat bahwa api kemerdekaan tak pernah padam di bumi Parahyangan.

“Ini sebetulnya ide (membangun monumen) itu sejak saya dulu Letnan. Alasannya karena ini tokoh idola, salah satu Panglima Besar Soedirman idola saya, di samping ada pahlawan-pahlawan yang lain,” ujar Komandan Pusat Persenjataan Infanteri (Danpusenif) Letjen TNI Iwan Setiawan, Senin (10/11/2025).

Iwan bercerita, gagasan itu sudah lama ia pendam, dan baru bisa terwujud enam bulan terakhir. Pembangunan monumen dilakukan dengan melibatkan keluarga besar Jenderal Soedirman secara langsung-sebuah kehormatan yang tak selalu diberikan dalam pembuatan patung sang panglima.

“Jadi enam bulan yang lalu, saya dan cucunya Pak Dirman itu berkomunikasi terkait pembangunan monumen ini,” katanya.

Ia menjelaskan, ini adalah kali pertama keluarga Jenderal Soedirman turun langsung membantu pembangunan monumen, terutama dalam proses desain wajah.

“Pembangunan langsung bersama-sama dengan cucu Pak Dirman. Jadi tidak semua patung Pak Dirman itu mendapatkan sentuhan dan cucu Pak Dirman, keluarga besar Pak Dirman turun langsung, beliau menyatakan sampaikan salam hormat,” jelasnya.

Selain peresmian monumen, pihaknya juga menetapkan Jalan Lingkar Baru Terusan Al-Fathu berubah nama menjadi Jalan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Langkah itu menjadi simbol penghormatan dan pengingat perjuangan di tanah Sunda.

“Saya rasa di Kabupaten Bandung belum ada nama Jalan Soedirman. Semoga di wilayah Kabupaten Bandung lainnya juga banyak nama-nama jalan menggunakan nama pahlawan,” ungkapnya.

Letjen Iwan menambahkan, pihaknya berencana membangun monumen patung Heli Bell di kawasan tersebut. Ia berharap kawasan itu menjadi ruang edukatif dan destinasi wisata sejarah bagi masyarakat.

“Yang jelas kami berbuat untuk memberikan sentuhan dan monumen ini saya serahkan kepada Bapak Bupati untuk dijaga, dirawat, dijadikan simbol monumen perjuangan dan mengenang jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna menyambut baik kehadiran monumen tersebut. Ia menyebut, keberadaan patung Soedirman sangat tepat bila dikaitkan dengan sejarah perjuangan Bandung Selatan yang juga melahirkan tokoh-tokoh besar seperti Mohammad Toha dan Kartosuwiryo.

“Maka tidak ada salahnya dan sangat tepat bahwa pada Hari Pahlawan ini tahun 2025, Putra Daerah asli Soreang, Kabupaten Bandung (Iwan), mendirikan suatu momen yang sangat sejarah yaitu monumen Jenderal Soedirman dan sekaligus menamainya jalannya menjadi Jalan Soedirman,” kata Dadang.

Ia juga menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk menindaklanjuti rencana pembangunan monumen Heli Bell. Bagi Dadang, apa yang dilakukan Letjen Iwan menjadi bukti bahwa semangat juang dan kebanggaan daerah bisa diwujudkan dalam karya nyata.

“Ini tentu Pemerintah Kabupaten Bandung akan menindaklanjutinya dan semoga ini menjadikan motivasi terus bahwa di Kabupaten Bandung sudah lahir putra daerah yang sangat luar biasa yang tentunya ini bisa menjadikan semangat kepada anak-anak muda,” bebernya.

Dalam momen Hari Pahlawan kali ini, Dadang pun berpesan kepada generasi muda untuk tidak melupakan nilai-nilai perjuangan. Menurutnya, semangat kemerdekaan harus dimulai dari hal sederhana-menghormati orang tua dan guru.

“Jangan melawan kepada orang tua, hormat kepada orang tua, dan tentunya laksanakan sebagai tugas apa yang menjadikan tugas pada saat ini dan tentunya kita harus selaras, dan selalu mempertahankan NKRI,” pungkasnya.