Menhan Nusron Bantah Isu Matahari Kembar di Pemerintahan Prabowo, PKS Khawatir

Posted on

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menanggapi isu yang berkembang soal adanya matahari kembar dalam pemerintahan Prabowo Subianto. Ia membantah mentah-mentah isu tersebut.

Isu tersebut mencuat setelah sejumlah menteri mendatangi Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) saat momen Lebaran yang dikhawatirkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar tak ada matahari kembar. Nusron menegaskan bahwa tidak ada yang namanya matahari kembar. Ia menilai kunjungan para menteri ke Presiden Jokowi adalah hal yang wajar dalam tradisi Lebaran di Indonesia.

“Nggak ada, nggak ada matahari kembar. Gini ya, di Indonesia itu apalagi momen Lebaran, itu momen silaturahmi, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, dan menghargai antarsesama. Yang lebih muda mendatangi yang lebih tua,” kata Nusron kepada infoJabar usai kunjungannya ke Ponpes Syamsul Ulum, Kota Sukabumi, Rabu (16/4/2025).

Ia menjelaskan, kedatangan para menteri ke kediaman Jokowi tidak perlu ditarik ke ranah politik. Menurutnya, itu adalah bentuk penghormatan kepada mantan atasan yang pernah bekerja bersama.

“Kalau menteri-menteri yang datang ke Pak Jokowi, yang dulunya pernah bekerja sama dengan Pak Jokowi, pernah jadi anak buahnya Pak Jokowi, kemudian datang, ya memang Lebaran namanya begitu. Namanya mantan atasan kan, orang tua, kamu datang ke rumah orang tua, ya sudah sama saja,” jelas Nusron.

Seperti diberitakan sebelumnya, wacana mengenai adanya matahari kembar dalam pemerintahan Prabowo-Gibran muncul usai sejumlah elite politik dan menteri Kabinet Indonesia Maju menyambangi Presiden ke-7 Jokowi. Beberapa menteri yang hadir di antaranya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono serta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Jumat (11/4).

Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) juga menemui Jokowi di kediamannya di Solo pada Kamis (10/4). Pada Rabu (9/4) malam, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersama keluarga serta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji juga menemui Jokowi.

Trenggono mengatakan kedatangannya untuk menjalin silaturahmi dengan Jokowi di momen Lebaran. Dia menganggap Jokowi sebagai bosnya, baik saat menjadi menteri di era Jokowi maupun Prabowo.

“Silaturahmi sama bekas bos saya, sekarang masih bos saya,” katanya.

Setelah Trenggono meninggalkan kediaman Jokowi, giliran Menkes Budi yang masuk ke kediaman Jokowi. “Ya, ini silaturahmi, karena Pak Jokowi bos saya. Saya sama Ibu mau silaturahmi, mohon maaf lahir dan batin, juga doain Pak Presiden (Jokowi) dan Ibu (Iriana) sehat,” ungkapnya.

Kemudian, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menanggapi terkait kunjungan beberapa menteri tersebut. Dia mengatakan silaturahmi baik, tetapi jangan sampai ada matahari kembar.

“Ya, yang pertama tentu silaturahmi tetap baik ya, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar,” kata Mardani.

Sementara itu, Direktur Paremeter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai langkah itu menunjukkan matahari kembar kini bukan lagi rumor atau gosip. Ia menyebut itu terbukti dari sejumlah menteri Prabowo yang sempat mengaku punya bos lain.

“Soal matahari kembar tenyata bukan rumor lagi, tapi secara faktual memang ada matahari kembar. Buktinya ada sejumlah menteri Prabowo yang mengaku punya bos lain selain presiden saat ini. Selama ini matahari kembar itu sebatas gosip, isu, dan pepesan kosong tak terwujud. Tapi tetap pengakuan sejumlah menteri itu menjadi bukti sahih bahwa ada menteri di kabinet Merah Putih bosnya dua,” kata Adi Prayitno dikutip dari infonews.