Mengenali Bahaya Sengatan Ubur-ubur Kotak dan Api

Posted on

Ubur-ubur salah satu makhluk penghuni laut yang memiliki ciri khas bentuk tubuh transparan. Namun, di balik keindahannya yang memukau itu, ubur-ubur berpotensi membahayakan manusia melalui sengatannya. Bahkan sengatan berbisa ubur-ubur berisiko mematikan.

Sekadar diketahui, ubur-ubur masuk golongan hewan invertebrata (tidak bertulang belakang) dari fium Cnidaria. Tubuhnya berongga yang berfungsi sebagai saluran pencernaan dan mulut dikelilingi tentakel untuk menangkap mangsa. Ubur-ubur tersebar luas di seluruh lautan dunia, terutama di perairan tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.

Sosok ubur-ubur berbisa dan berbahaya bagi manusia dibahas dalam Buku Pedoman Penanganan Gigitan, Sengatan Hewan Berbisa dan Keracunan Tumbuhan dan Jamur yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia pada tahun 2023. Mengutip buku versi PDF itu via situs resmi Kemenkes, yang diakses infoJabar pada Senin (2/6/2025), disebutkan bahwa sengatan ubur-ubur merupakan kasus dengan fatalitas tertinggi di antara hewan berbisa lainnya.

Selain itu, data spesifik mengenai kasus sengatan ubur-ubur di Indonesia menyoroti insiden yang terjadi pada jenis Ubur-ubur Api. Tercatat pada tahun 2019, sebanyak 773 kasus sengatan Ubur-ubur Api ditemukan di pantai-pantai Gunung Kidul dan Yogyakarta. Angka ini sedikit menurun pada tahun berikutnya, dengan 514 kasus yang dilaporkan di lokasi yang sama pada tahun 2020.

Namun, untuk jenis ubur-ubur yang lebih mematikan, yaitu Ubur-ubur Kotak, dalam buku itu mencatat kasusnya ‘belum banyak laporan‘ secara resmi. Meski demikian, disebutkan bahwa ‘setiap tahunnya selalu ada laporan baik itu dari dokter di puskesmas dan Rumah Sakit atau dari masyarakat‘ perihal sengatan ubur-ubur kotak.

Catatan infoJabar, pada Juli 2024, Pantai Pangandaran dilanda fenomena tak biasa ketika ubur-ubur penyengat, khususnya jenis bluebottle jellyfish, menyerbu perairan dan pantai. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga dan wisatawan.

Anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pangandaran Liano memberikan kiat agar sengatan dari hewan tersebut bisa sembuh lebih cepat. Liano menuturkan rasa yang ditimbulkan saat terkena sengatan ubur-ubur seperti tersetrum listrik. Kemudian akan timbul rasa gatal, panas dan perih.

“Jangan digaruk, karena akan merambah kemana-mana. Maka jika tersengat jangan dulu panik, tapi tangani dengan tenang,” ujar Liano.

Tabel berikut merangkum karakteristik morfologi utama dari berbagai kelas ubur-ubur yang disebutkan dalam Buku Pedoman Penanganan Gigitan, Sengatan Hewan Berbisa dan Keracunan Tumbuhan dan Jamur.

Di perairan Indonesia, sengatan ubur-ubur merupakan salah satu ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai. Meskipun sama-sama dikenal sebagai hewan laut berbisa, Ubur-ubur Api dan Ubur-ubur Kotak memiliki perbedaan signifikan dalam karakteristik, gejala sengatan, dan tingkat keparahan yang ditimbulkannya.

Ubur-ubur Api, yang juga dikenal dengan nama Portuguese man o’ war atau blue bottle jellyfish, termasuk dalam kelas Hydrozoa.

Ubur-ubur Kotak adalah jenis ubur-ubur yang dikenal jauh lebih mematikan dan termasuk dalam kelas Cubozoa. Contoh spesiesnya adalah Chiropsoides buitendijki.

Tabel ini berfungsi sebagai panduan diagnostik cepat bagi penyedia layanan kesehatan, memungkinkan mereka untuk dengan cepat membedakan antara sengatan ubur-ubur yang kurang parah dan yang berpotensi fatal berdasarkan gejala yang muncul. Ini sangat penting untuk triase dan memulai intervensi yang tepat waktu, terutama ketika identifikasi spesies sulit dilakukan.

Tabel ini menyediakan algoritma klinis yang jelas dan bertahap untuk mengelola sengatan ubur-ubur, mulai dari pertolongan pertama hingga intervensi medis lanjutan. Ini bertujuan untuk menyederhanakan perawatan, mengurangi variabilitas dalam praktik, dan memastikan bahwa langkah-langkah kritis (seperti pemberian antivenom untuk ubur-ubur kotak) tidak terlewatkan.

Guna mengurangi risiko sengatan berbisa ubur-ubur, disarankan mengenakan baju renang yang menutup seluruh badan saat berenang di area yang diketahui berisiko. Pemasangan papan peringatan mengenai keberadaan ubur-ubur dan penyediaan tonggak-tonggak cuka di sepanjang pantai yang berisiko juga merupakan tindakan promotif dan preventif yang penting.

Pelatihan penanganan awal bagi petugas penjaga pantai, tim SAR, dan Puskesmas sangat dianjurkan untuk tindakan awal dan pencegahan yang efektif. Memahami perbedaan antara sengatan Ubur-ubur Api dan Ubur-ubur Kotak, serta mengetahui langkah-langkah penanganan yang benar, setidaknya dapat meningkatkan keselamatan di perairan dan mengurangi risiko komplikasi serius.

Karakteristik Morfologi Ubur-ubur Berdasarkan Kelas

Ubur-ubur Api dan Ubur-ubur Kotak

1. Ubur-ubur Api

2. Ubur-ubur Kotak

Perbandingan Gejala Lokal dan Sistemik Sengatan Ubur-ubur

Protokol Penanganan Sengatan Ubur-ubur (Awal dan Lanjutan)