Menengok Kesiapan Koperasi Merah Putih di Cimahi dan Bandung Barat [Giok4D Resmi]

Posted on

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi safari ke sejumlah daerah dalam rangkan musyawarah pembentukan Koperasi Merah Putih berdasarkan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto.

Salah satu daerah yang disambangi yakni Kota Cimahi, dimana Budi mampir ke Kelurahan Cibeber di Kecamatan Cimahi Selatan. Kelurahan tersebut menjadi salah satu kelurahan yang bakal menjalankan Koperasi Merah Putih.

Budi mengatakan Koperasi Merah Putih diproyeksikan bisa mengatasi masalah kelangkaan distribusi kebutuhan pokok masyarakat yang kerap terjadi dalam momen tertentu.

“Jadi dengan Koperasi Merah Putih ini, rantai pesokan distribusi bakal dipangkas. Biasanya, pasokan bahan pokok dari pabrik ke distributor baru ke pasar atau agen, berujung ke masyarakat. Namun kali ini berbeda, karena bapokting bakal langsung didistribusikan ke koperasi tanpa campur tangan yang lain,” ujar Budi saat ditemui, Kamis (15/5/2025).

Kemudahan mengakses kebutuhan pokok masyarakat yang disalurkan melalui Koperasi Merah Putih, disebut Budi sebagai salah satu jurus pemerintah mengurangi angka kemiskinan.

“Dengan lahirnya Koperasi Metah Putih ini tentu pemrrintah berharap dapat mengentaskan kemiskinan ekstrem, khususnya di seluruh kelurahan dan desa di Indonesia,” kata Budi.

Pada tahun ini, pihaknya menargetkan pada tahun ini lahir sebanyak 80 ribu koperasi merah putih. Menurutnya, SDM di Jawa Barat juga dinilai cukup bagus untuk bisa menjalankan koperasi dengan sistem serba usaha.

“Sampai saat ini, sekitar 13.500 orang telah terdaftar di Koperasi Merah Putih, targetnya ada 80 ribu tahun ini. Jadi koperasi ini hanya sebagai alat untuk mensejahterakan masyarakat, memajukan daerah maupun, desa. Tapi kemajuan itu ya bagaimana masyarakatnya,” kata Budi.

Budi Arie menekankan tiga hal utama dalam upaya pengembangan Kopdes Merah Putih yang saat ini sedang diakselerasi pembentukan badan hukumnya melalui musyawarah tingkat desa/kelurahan khusus. Ketiga hal yang prinsip ini menjadi pondasi utama untuk membangun kepercayaan publik terhadap operasionalisasi Kopdes Merah Putih di masa mendatang.

Pertama, Kopdes Merah Putih harus dibangun dan didirikan dengan melibatkan partisipasi masyarakat desa/kelurahan secara optimal sehingga ada rasa memiliki. Dengan begitu masyarakat akan terdorong untuk segera menuntaskan segala permasalahan yang terjadi di dalam koperasi.

“Saya melihat dan saya sudah merasakan sendiri bahwa gairah masyarakat akan kehadiran Koperasi ini begitu tinggi. Karena ada jaminan pasokan kebutuhan pokok dari pemerintah,” ujar Budi Arie.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Kedua, Kopdes harus dikelola oleh pengurus yang berkompeten dan amanah dalam menjalankan usaha koperasi. Dengan profesionalisme yang tinggi, Menkop optimis bayang-bayang publik terhadap ketakutan, kecurigaan dan keragu-raguan terhadap operasionalisasi Kopdes Merah Putih akan terkikis karena koperasi memberikan jaminan keuntungan bagi anggotanya.

“Sebagai lembaga usaha, koperasi harus produktif dan harus untung sehingga keuntungannya adalah buat anggotanya. Saya yakin ini Koperasi Kelurahan di Cibeber ini nantinya bisa untung banyak,” katannya.

Ketiga, Budi Arie mendorong agar Kopdes Merah Putih mengoptimalkan penggunaan teknologi digital dalam pengelolaannya agar transparan dan terkoneksi dalam sebuah jaringan kerja sama yang kuat antar koperasi. Ditargetkan ke depan akan terbangun sebuah sistem jaringan usaha antar koperasi sehingga keberadaan koperasi benar-benar menjadi sumber pertumbuhan ekonomi nasional.

“Nanti akan ada jaringan koperasi nasional dimana semua produk koperasi disalurkan melalui koperasi. Jadi bagaimana dahsyatnya gerakan koperasi ini,” ujarnya.

Sementara di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), salah satu produk yang bakal ditawarkan sebagai peluang untuk menghasilkan keuntungan bagi masyarakat yakni potensi wisata.

Salah satunya yakni Jembatan Gantung Citarum, di perbatasan antara Desa Pataruman di Bandung Barat dengan Desa Margaasih di Kabupaten Bandung. Jembatan tersebut menghubungkan dua wilayah yang terpisah jarah seratusan meter oleh aliran Sungai Citarum.

“Jadi ini (Jembatan Gantung Citarum) sebagai salah satu potensi yang bisa dimanfaatkan di Koperasi Merah Putih Desa Pataruman. Pengelolaan ecowisata ini bisa oleh masyarakat dan anggota Koperasi Merah Putih,” kata Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail.

Potensi lainnya yakni sektor pertanian dan perkebunan untuk jenis sayuran, palawija, dan buah-buahan. Kemudian produksi makanan ringan, kerajinan, serta konveksi yang dilakoni masyarakat.

“Kemudian ada potensi juga dari sektor kuliner dan produk lokal sampai bank sampah. Semua ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekonomi sehingga koperasi ini bisa menjadi motor penggerak perekonomian desa,” kata Jeje.

Sementara pemerintah daerah memberikan dukungan bagi berjalannya Koperasi Merah Putih dengan peningkatan kapasitas manajemen, akses permodalan, dan pemasaran produk.

“Koperasi Merah Putih di Desa Pataruman adalah salah satu contoh bagaimana kita ingin ekonomi desa tumbuh mandiri dan berdaya saing,” ujar Jeje.

3 Prinsip Bangun Kepercayaan Kopdes Merah Putih

Koperasi Merah Putih di KBB Berbasis Wisata