Menelisik Rencana Besar Kuningan Budidayakan Ikan Dewa

Posted on

Ikan dewa merupakan ikan khas Kuningan yang banyak ditemukan di kolam keramat yang lokasinya di lereng Gunung Ciremai. Pemerintah Kabupaten Kuningan akan menjadikan ikan dewa sebagai salah satu ikan komoditas di Kuningan.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kuningan, Wawan Setiawan memaparkan, bahwa memang pemerintah Kuningan berencana untuk mengembangkan Ikan Kuningan. Menurutnya, Ikan Dewa memiliki potensi ekonomi yang besar untuk dikembangkan di Kuningan.

“Kita bicara jangka panjang memang menjanjikan apalagi kalau pasarnya ke luar, minimal satu kilogram itu harganya Rp 1.5 juta. Itu informasinya kandung albumin atau protein kayak omega tiga itu tinggi. Makanya di luar daerah banyak yang nyari, bahkan di Garut Ikan Dewa itu disebut Salomon nya Jawa. Itu kan ikan salmon gizinya tinggi,” tutur Wawan, belum lama ini.

Pemerintah Kuningan sendiri berencana membudidayakan ikan di beberapa titik lokasinya dekat dengan habitat asli Ikan Dewa.

“Kita akan merencanakan di beberapa tempat yang lokasinya dekat dengan habitat ikan dewa seperti di mata air Darmaloka, Cigugur, Cibulan, Linggarjati dan Pasawahan. Kita nggak mau yang jauh dulu, karena airnya harus jernih dan bawah kolamnya berbatu dan berpasir,” tutur Wawan.

Menurut Wawan, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan ikan dewa di Kuningan seperti mitos atau pola pikir masyarakat Kuningan tentang ikan dewa. Untuk mengatasi tantangan tersebut, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan pembudidayaan secara bertahap.

“Di Kuningan itu ikan dewa ada mitosnya. Jadi pola pengembanganya dari konservasi ke ekonominya akan dilakukan sedikit-sedikit. Dan kalaupun dikembangkan itu pasarnya keluar Kuningan seperti Bandung, Jakarta yang jelas di luar Kuningan itu harganya mahal,” tutur Wawan.

Sulitnya mengembangbiakkan ikan dewa dan minimnya peternak Ikan Dewa jadi alasan lain kenapa pihaknya kesulitan untuk membudidayakan Ikan Dewa. Menurutnya, yang masih bertahan menjadi peternak ikan dewa hanya ada di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.

“Kami mulai inventarisasi di mana saja yang masih membudidayakan. Ternyata yang masih berjalan itu di Pasawahan. Dan itu pun prosesnya lama banget, sampai saya ngomong dengan kepala balai juga sama, lama kalau untuk pengembangan ikan dewa. Jadi tidak mudah, karena sangat sensitif dengan kondisi air,” tutur Wawan.

Dengan adanya pengembangan ikan dewa, Wawan berharap akan terjadi keseimbangan antara ekologi dan ekonomi dari Ikan Dewa itu sendiri.

“Kalau mitos mungkin baik ya untuk konservasi, kan termasuk ikan langka yang habitatnya hanya ada di lereng gunung Ciremai. Tapi dari sisi ekonomi juga harus didorong, jadi ada keseimbangan dari sisi ekologi dan ekonomi. Apalagi nilai gizinya luar biasa,” pungkas Wawan.