Melihat Kondisi Rumah Tempat Ditemukan 5 Mayat Terkubur di Indramayu

Posted on

Penemuan lima jenazah di sebuah rumah di Kabupaten Indramayu menghebohkan warga setempat. Kelima jenazah merupakan satu keluarga yang selama ini tinggal di rumah tersebut. Mereka ditemukan terkubur di dalam satu lubang. Rumah yang menjadi lokasi penemuan lima jenazah itu berada di Jalan Siliwangi, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.

Dari pantauan di lokasi, rumah berlantai dua itu bercat merah muda yang warnanya tampak memudar. Letaknya tepat di tepi Jalan Siliwangi, namun bagian depannya tertutup pepohonan yang tumbuh cukup rimbun.

Lalu lintas di jalan depan rumah tampak normal dengan kendaraan yang hilir-mudik seperti biasa. Namun suasana berbeda terlihat di sekitar rumah. Garis polisi terlihat telah terpasang di bagian depan, sementara pintu rumah tampak terkunci rapat dan terikat rantai.

Di depan rumah, terlihat dua karangan bunga ucapan belasungkawa. Karangan bunga tersebut ditujukan untuk Budi dan Euis, dua dari lima jenazah yang ditemukan terkubur di area rumah tersebut.

“Turut berdukacita atas meninggalnya Ibu Euis dan Bapak Budi Awalludin,” begitu bunyi keterangan yang tertera pada salah satu karangan bunga.

Peristiwa penemuan lima jenazah itu terjadi pada Senin (1/9) sore. Kelima jenazah tersebut merupakan satu keluarga yang terdiri dari seorang kakek, anak, menantu, dan dua cucu.

Menurut warga sekitar, Sohib (45), jenazah yang ditemukan dalam kondisi terkubur itu merupakan pemilik rumah bernama Syahroni (70), kemudian putranya Budi, istri Budi bernama Euis (menantu Syahroni), serta dua anak pasangan Budi dan Euis (cucu Syahroni).

“Jenazah yang ditemukan itu pemilik rumah, Pak Haji Syahroni, usianya diperkirakan 70 tahun. Kemudian ditemukan lagi jasad anaknya, namanya Budi umurnya sekitar 40 tahunan. Terus ditemukan lagi menantu, istrinya Mas Budi, namanya Ibu Euis umur sekitar 37 tahunan. Ditemukan lagi anaknya yang pertama umur 7 tahun dan anak yang kedua umurnya sekitar 8 bulan,” kata Sohib.

Sohib mengatakan, peristiwa ini bermula dari kecurigaan tetangga yang tidak mendapat respons dari Euis, salah satu penghuni rumah. Menurutnya, seorang tetangga berulang kali mencoba menghubungi Euis melalui pesan ponsel, namun tidak ada jawaban.

“Waktu hari Kamis itu saya berbicara dengan tetangganya (korban). Jadi anaknya ibu itu dengan anak ibu Euis ini satu sekolahan, jadi mungkin mereka sering komunikasi. Katanya sudah dikontek, di-WA, tapi nggak bales dan nggak respons dari hari Kamis. Beberapa hari kemudian juga tetap nggak ada respons,” kata Sohib.

Kecurigaan makin kuat ketika kondisi rumah tampak sepi tanpa aktivitas. “Kelihatan dari rumahnya juga katanya nggak ada aktivitas. Jadi ibu-ibu tadi itu mencari bantuan ke ibu-ibu lain. Pas ngecek posisi pintu itu terkunci. Karena curiga akhirnya pintu itu didobrak dibantu warga sekitar. Pas dilihat kondisi rumah itu sepi,” ujarnya.

Saat masuk ke dalam rumah, kata Sohib, seorang warga mencium bau menyengat dari salah satu bagian rumah. Mereka kemudian memeriksa sumber bau tersebut.

“Ada yang nyium bau dari dalam rumah. Aroma itu tercium dari arah samping. Kemudian katanya terlihat ada jasad yang sudah terkubur tapi kakinya kelihatan,” kata Sohib.

Warga lalu menggali tanah untuk memastikan siapa yang terkubur. “Ternyata Pak Haji Syahroni yang pertama kali ditemukan,” ujarnya.

Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, membenarkan penemuan lima jenazah yang terkubur di rumah tersebut. Polisi menduga kelima jenazah masih satu keluarga.

“Benar bahwa pada hari Senin 1 September 2025 sekira pukul 17.00 WIB telah ditemukan lima orang dalam keadaan meninggal dunia di sebuah rumah yang beralamat di Jalan Siliwangi, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu,” kata Tarno.

“Jadi di dalam satu lubang terdapat lima jenazah. Untuk identitas lengkapnya masih didalami. Namun diduga kelima jenazah tersebut adalah satu keluarga yang menempati rumah tersebut, yang terdiri dari tiga orang dewasa dan dua anak-anak,” lanjutnya.

Polisi langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan dan melakukan olah TKP. Penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap penyebab meninggalnya kelima jenazah tersebut. “Saat ini kelima jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang untuk proses identifikasi dan autopsi,” ujar Tarno.

Dari hasil olah TKP, petugas mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian. Antara lain sebuah cangkul, ember, sprei dan terpal berwarna biru yang terdapat bercak darah.

“Untuk barang bukti yang sementara bisa diamankan adalah satu buah cangkul, satu buah ember kecil, satu buah sprei warna biru yang terdapat bercak darah, serta satu buah terpal berwarna juga yang terdapat bercak darah,” kata Tarno.

Keterangan Warga Sekitar

Polisi Temukan Cangkul dan Sprei Bernoda Darah