Minimnya lowongan pekerjaan (loker) di daerah membuat banyak warga Kabupaten Pangandaran memilih hijrah ke kota. Kondisi ini membuktikan jika industri yang ada di Pangandaran belum banyak menyerap tenaga kerja lokal.
Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Pangandaran, Wawan Irawan, mengakui jika lowongan kerja dari sektor perindustrian masih tergolong minim. Menurutnya, industri yang sudah lama ada di Pangandaran meliputi pengolahan kelapa dan sektor perhotelan.
“Di Pangandaran masih minim, adapun industri yang berhubungan dengan kepariwisataan, seperti perhotelan. Untuk manufaktur, otomotif, dan lainnya, belum ada,” kata Wawan, Rabu (12/11/2025).
Menurutnya, untuk menarik investor dalam sektor industri ke Kabupaten Pangandaran tidak mudah, karena banyak perusahaan yang mempertimbangkan dari segi biaya dan potensi daerah.
“Ya mereka juga mengukur, apa yang jadi peluang di Pangandaran. Terus, kalau mau ngirim barang impor untuk kebutuhan industri, mungkin lihat ongkos ke Pangandaran yang cukup jauh,” katanya.
Kendati demikian, kata Wawan, ke depan Pangandaran diharapkan bisa menjadi pusat industri yang mampu menyerap banyak tenaga kerja lokal. “Sehingga tidak terlalu banyak warga yang hijrah ke kota. Kalau ada pelabuhan misal, bisa saja nanti akan banyak di sini,” ucapnya.
Selain itu, ada kesan bahwa kegiatan industri yang berdekatan dengan objek wisata dirasa kurang pas. Ia pun menyebutkan, kecilnya industrialisasi di Kabupaten Pangandaran membuat masyarakat banyak yang bekerja ke luar kota, terutama dari golongan muda atau yang masuk angkatan kerja.
Sementara itu, untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal, Disnaker mengklaim sering bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan dari luar daerah agar informasi lowongan kerja bisa tersampaikan.
“Kalau ada lowongan dari luar, kita selalu umumkan. Seperti kemarin, ada perusahaan makanan ringan yang butuh banyak karyawan, kita kerja sama lakukan rekrutmen,” ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Pangandaran mencatat, masyarakat yang masuk dalam kategori pengangguran terbuka pada tahun 2024 sebesar 1,58 persen, sementara hingga Agustus 2025 meningkat menjadi 1,91 persen.
Adapun masyarakat yang bekerja di Kabupaten Pangandaran pada tahun 2024 didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 47,23 persen. Namun, untuk tahun 2025 datanya belum diketahui.
