Kondisi Pantai Desa Balongan, Kecamatan Balongan, kini kian memprihatinkan. Abrasi pantai yang parah telah mengikis permukiman warga, sementara sampah plastik berserakan di sekitar mangrove yang tersisa.
Pantauan infoJabar, sampah plastik tampak berserakan. Sebagian terlihat nyangkut di akar pohon mangrove yang masih tersisa.
Tidak hanya itu, pecahan plastik fiber hitam yang semula dijadikan tameng hantaman ombak pun terlihat berserakan.
“Sampah ini kan awalnya buat pemecah ombak. Cuma hancur nggak kuat makanya di stop,” kata warga di Blok Balongan 2, Baduni, Jumat (30/5/2025).
Di sela perbaikan saluran tambak, Baduni mengaku bersyukur, karena fiber plastik yang kini tercecer sempat bermanfaat. Terutama dari ancaman abrasi pantai.
“Ya memang sih, kalau nggak ada plastik dan ban mungkin sudah ke empang,” kata pengelola tambak bandeng itu.
“Kalau bisa mah pengen diperbaiki lagi,” sambungnya.
Memang kata Baduni, abrasi yang terjadi di Blok Balongan 2 ini cukup parah selama beberapa tahun terakhir. Puluhan meter pun sudah terkikis habis dihantam ombak.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Hampir 20 meter dari tumpukan batu itu aja sampai ke sini. Ya ada 5 tahun lebih,” ujarnya.
Diceritakan Baduni, semula Tepi Pantai Forbal itu cukup indah. Bahkan, di pantai itu bisa menjadi salah satu tempat penghidupan.
Kini, keindahan itu berlalu dan menjadi cerita bagi Baduni. Setelah warungnya tergerus abrasi.
“Nah itu tadinya ada warung saya itu,” ujarnya.
Diterangkan Baduni, di pantai ini sedimentasi dan abrasi terjadi silih berganti. Tergantung musim dan arah angin.
Namun, seiring gelombang besar yang terjadi di beberapa tahun belakangan mengikis bibir pantai. “Jadi di sini kadang tanahnya nambah kadang kurang,” ujarnya.
“Sudah mendekati empang paling 2 meter lah. Kalau banjir rob mah sudah tidak bisa dilewati,” imbuhnya.
Ia pun berharap solusi breakwater segera dihadirkan dan dibuat secara khusus memecah ombak.
“Solusinya minta pemecahan ombak ke arah laut minimal 1 km lah,” pungkasnya.
