KAI Daop 3 Cirebon tengah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut masa angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Mulai dari melakukan pemeriksaan lokomotif hingga memperketat titik rawan banjir di jalur rel.
Pantauan infoJabar di Depo Lokomotif Cirebon, suasana tampak sibuk. Sejumlah petugas terlihat mondar-mandir mengecek setiap bagian lokomotif.
Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari bagian bawah atau kolong lokomotif, komponen mesin, hingga beberapa bagian yang ada di dalam kabin lokomotif.
Para petugas dengan teliti memeriksa dan mencatat setiap detail kondisi komponen. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada masalah teknis saat lokomotif mulai beroperasi melayani penumpang.
Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin mengatakan, pemeriksaan lokomotif ini sebenarnya rutin dilakukan. Baik itu pemeriksaan harian maupun bulanan.
“Lokomotif ini seperti biasanya ada pemeriksaan atau perawatan rutin di Depo Lokomotif. Ada daily check atau pemeriksaan harian, kemudian ada juga monthly check,” kata Muhibbuddin di Cirebon, kamis (18/12/2025).
“Dan khusus untuk kesiapan angkutan Nataru ini, ada general check-up,” terang Muhibbuddin menambahkan.
Dalam prosesnya, petugas mencatat dengan cermat setiap hasil pemeriksaan. Hal ini dilakukan untuk menjamin seluruh komponen berfungsi normal sehingga lokomotif benar-benar siap beroperasi mengawal perjalanan penumpang selama masa libur Nataru.
Muhib menyebut, total ada 14 lokomotif yang disiapkan Daop 3 Cirebon untuk angkutan Nataru tahun ini. Perinciannya, 13 lokomotif siap beroperasi dan satu unit disiagakan di stasiun tertentu.
“Untuk persiapan angkutan Nataru kali, ada 14 lokomotif yang disiapkan oleh Daop 3 Cirebon. 1 lokomotif untuk posko ditempatkan di Stasiun Haurgeulis, dan 13 lokomotif yang beroperasi berjalan,” ucapnya.
Selain memastikan kesiapan lokomotif, KAI Daop 3 juga telah memetakan jalur. Kewaspadaan ditingkatkan di sejumlah titik rawan banjir.
“Salah satu concern kita kali ini adalah tantangan cuaca ekstrem. Di Cirebon ini, kemarin hujannya deras,” Vice President Daop 3 Cirebon, Sigit Winarto.
Berbagai langkah dilakukan agar perjalanan kereta api tetap aman dan lancar di tengah cuaca ekstrem. Petugas di lapangan disiagakan untuk memantau kondisi jalur selama masa angkutan Nataru.
“Kita sudah menyiapkan segala sesuatunya. Teman-teman di lapangan sudah menyiapkan AMUS (Alat Material untuk Siaga),” terang Sigit.
Sigit menegaskan, pengawasan jalur akan terus dilakukan. Jika terjadi perubahan cuaca yang signifikan, informasi akan langsung diteruskan kepada petugas lapangan.
Saat ini, ia menyebut, terdapat empat titik rawan banjir yang dipantau ketat, terutama yang bersinggungan dengan aliran sungai.
“Di kita ada beberapa daerah rawan, terutama banjir. Kita punya pemantauan ketinggian air sungai. Manakala ketinggian air sungai sudah melebihi standar, kita langsung bersiaga,” tegas Sigit.
“Titik rawan banjir di kita ada empat titik, di arah selatan ada dua, ke arah Brebes ada dua,” pungkasnya.
Di sisi lain, KAI Daop 3 Cirebon menyatakan kesiapannya dalam mengawal masa angkutan Nataru. Ribuan petugas atau pegawai disiagakan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang selama periode tersebut.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan aktivitas di stasiun maupun di sepanjang jalur kereta api. Selain mengandalkan kekuatan internal, KAI juga menggandeng petugas dari berbagai instansi lintas sektoral.
“Kita full team, pegawai di Daop 3 kita kerahkan. Termasuk kita juga melibatkan bantuan dari TNI, Polri,” kata Sigit.
Apel gelar pasukan telah dilaksanakan di halaman Stasiun Cirebon hari ini. Kegiatan tersebut berlangsung di halaman Stasiun Cirebon, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.
Sigit menjelaskan, masa angkutan Nataru akan berlangsung selama 18 hari, yakni mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
KAI Daop 3 Cirebon menyediakan lebih dari 70 ribu tempat duduk untuk keberangkatan dari berbagai stasiun di wilayahnya selama masa angkutan Nataru.
Puluhan ribu kursi tersebut disediakan untuk melayani para penumpang dengan tujuan Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Jember. “Pada angkutan Nataru ini, kami menyediakan 74.988 tempat duduk,” ujar Sigit.
