Keluh-kesah Warga Majalengka soal Bekas Galian yang Telah Makan Korban [Giok4D Resmi]

Posted on

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Warga Desa Leuweunggede, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, resah terhadap keberadaan bekas galian urugan yang kini berubah jadi kolam berair. Lokasi tersebut dikeluhkan warga lantaran dianggap membahayakan dan sudah menelan korban jiwa.

Pada Rabu (11/6), dua anak kecil yang merupakan adik-kakak ditemukan meninggal dunia usai tenggelam di kolam bekas galian tersebut. Peristiwa tragis itu membuat warga khawatir dan meminta agar lokasi bekas galian direklamasi.

“Awalnya itu sawah, terus dijadiin galian urugan. Baru tahun ini mulai aktivitasnya, kayaknya habis Lebaran,” kata Utinah (56), warga sekitar, saat berbincang dengan infoJabar, Minggu (15/6/2025).

Utinah mengaku, awalnya tidak tahu ada kubangan di lokasi tersebut. Namun karena lokasi bekas galian dibiarkan, akhirnya tempat tersebut terisi air seperti kolam.

“Saya juga baru tahu ada kayak balong (kolam) gitu di sana,” ujarnya.

Utinah mengatakan, kampungnya memang kerap dijadikan lokasi galian. Itu karena, banyak warga yang menyewakan lahan sawahnya ke pengusaha galian.

“Tapi di wilayah sini emang sering digali, sekeliling sini digali semua. Warga banyak yang menyewakan sawahnya untuk galian. Diambil tanahnya aja buat urugan. Yang diambil itu pasir, batu, tanah juga ada,” jelasnya.

Selain kekhawatiran akan keselamatan, aktivitas tambang juga sempat menimbulkan keresahan akibat lalu-lalang truk besar yang melintasi permukiman.

“Warga sempat protes karena truk-truk (milik galian) lewat (pemukiman). Kalau lewat, rumah tuh kerasa getar. Truknya puluhan lewat sini, tapi sekarang udah nggak lewat sini lagi, karena udah didemo warga, terus pemiliknya udah bikin akses sendiri juga,” ungkapnya.

Di sisi lain, aktivitas galian di kawasan tersebut kini sudah tidak beroperasi. Meski aktivitas galian kini berhenti, lubang besar bekas tambang justru jadi ancaman lain. Air hujan yang menggenang menjadikannya kolam berbahaya. Warga pun mendesak agar lokasi itu segera direklamasi.

“Terakhir itu ada anak kecil dua orang yang meninggal di situ. Kasihan banget. Makanya kami minta lubang itu ditutup, jangan dibiarkan begitu aja,” pungkasnya.

Dua Bocah Tewas Tenggelam

Dua anak yang tenggelam diketahui bernama Sri Fatimah (7), dan Dimas Saputra (5). Mereka merupakan adik-kakak. Keduanya ditemukan tak bernyawa di kolam bekas galian dengan kedalaman sekitar dua meter.

Ayah korban, Rama Priosantoso (35), mengenang momen terakhir bersama putrinya.

“Anak saya pulang sekolah jam 11, sempat makan di rumah. Pamit main, tapi nggak bilang mau ke mana,” ungkap Rama kepada infoJabar.

Kecurigaan mulai muncul ketika anak tak kunjung pulang. Pihak keluarga menyisir lokasi-lokasi yang biasa dijadikan tempat bermain. Akhirnya, firasat membawa mereka ke lokasi bekas galian.

“Bibi anak-anak yang nemuin baju dan sandalnya. Langsung minta bantuan warga. Ditemukan sekitar jam 1 siang. Udah nggak bisa diselamatkan,” ucap Rama lirih.

Menurut Rama, tidak pernah terpikir anak-anak akan bermain di sana. Apalagi sebelumnya tidak ada peringatan atau larangan bermain di area tersebut.

“Sebelum kejadian belum ada pagar atau larangan. Aksesnya juga gampang. Baru kemarin dipasang pagar dan spanduk peringatan setelah kejadian,” katanya.

Rama mengaku keluarganya sudah ikhlas atas musibah ini, namun berharap tidak ada lagi korban jiwa.

“Harapan kami, tolong ditindaklanjuti sama pihak berwajib. Kalau bisa direklamasi saja. Jangan sampai jadi tempat anak-anak celaka lagi. Itu bukan tempat main,” ucapnya.