Suasana siang di Gang Masjid, Kelurahan Binong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung nampak ramai. Sepanjang jalan gang itu sedang dilukis oleh puluhan orang. Menariknya, belasan penyandang disabilitas terlibat dalam kegiatan ini.
Seperti yang dilakukan Elis, penyandang disabilitas daksa, nampak serius melukis dengan menggunakan tangan kiri. Karena keterbatasan fisik, ibu berumur 45 tahun asal Ujungberung ini melukis dengan duduk di kursi rodanya.
Elis melukis bersama penyandang disabilitas lain, salah satunya Nazmi Talitha. Mereka melukis tembok-tembok rumah dan benteng yang sebelumnya sudah diberi warna dasar putih.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Kepada infoJabar, wanita yang mengenakan kerudung dan baju batik itu mengaku antusias terlibat dalam kegiatan ini. “Antusias sekali, apalagi kegiatan ini mengenai lingkungan. Bagus sekali, kalau menurut saya,” ujar Elis.
Menurut Elis, kegiatan serupa harus banyak dilakukan di Kota Bandung dan menjangkau banyak penyandang disabilitas. “Lebih meningkatkan juga ke teman disabilitasnya, ke teman-teman yang lain juga,” ujar Elis.
Seperti diketahui, kegiatan mural bersama kaum disabilitas di Kota Bandung ini melibatkan banyak pihak seperti Merajut Asa Kita (MERAKIT), Pertamina, Disdagin Kota Bandung dan pelaku usaha rajut yang ada di Kampung Wisata Binong Jati. Selain itu, konsep dan sketsa mural ini dibuat oleh Komunitas Masihan Indonesia.
Mural dengan beragam gambar dan warna ini, menghiasi tembok-tembok yang sudah usang dan benteng seng yang sudah berkarat. Tak hanya itu, mural yang dibuat di tembok rumah warga, membuat tampilan lebih segar, rapi dan bersih. Mural dilakukan di tembok sepanjang 130 meter dengan proses penggambaran yang dilakukan sebanyak 3 fase.
Chief Executive Officer Masihan Indonesia Andika Fibio mengatakan, program mural ini dinamai Ngawarnai Tiga dan dilakukan di wilayah-wilayah desa binaan, salah satunya Kampung Wisata Rajut Binong Jati. Karena Kampung Wisata Binong Jati ini kerap dikunjungi wisatawan, dengan sentuhan mural, kawasan tersebut akan semakin menarik.
“Sentra perajut tapi kurang banyak awareness orang-orang di luar Bandung yang memang untuk hadir di sini sebagai kampung wisata. Nah jadi kita memperkenalkannya tuh lewat ekonomi kreatif lewat adanya mural painting. Jadi kita di sini akan mural biar teman-teman juga aware tertarik juga dengan kampung wisata, dan kita juga berkolaborasi juga dengan kawan-kawan difabel yang sudah dibina. Salah satu value-nya adalah untuk siapapun yang hendak berkembang di sini itu bisa,” ungkapnya.
“Harapannya sih kita bisa mem-boosting lagi sisi ekonomi kreatif, biar lebih aware dan lebih besar lagi dampaknya karena saya rasa juga memang di Binong ini perlu kita kembangkan lagi karena salah satu program di Bandung adalah mural sebagai wajah baru yang perlu kita kembangkan,” kata dia menambahkan.
Penggerak Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Wisata Binong Jati Eka mengatakan kegiatan mural rutin dilakukan bersama penyandang disabilitas. “Kegiatan ini supaya si tamu-tamu bisa foto-foto lah. Saya foto-foto di sana, ada beberapa tamu yang emang datang ke sini tuh melihat kampung kita hanya biasa aja. Jadi, tidak ada ciri khas, atau tidak ada sesuatu,” paparnya.
“Nah, makanya kita bikin event kegiatan ini selain untuk warga, ada juga kegiatan positif untuk teman-teman difabel. Kan teman-teman difabel biasanya ngerajut, atau bikin kue, atau jadi atlet, dan sebagainya, sekarang itu karena mereka juga pengen ngecat, ngecat rumah warga, dan sebagainya,” tambahnya.
Menurut Eka, kegiatan hari ini merupakan kegiatan lanjutan dari hari-hari sebelumnya atau finishing gambar dari sketsa yang dibuat. “Hanya finishing aja. Kalau yang beratnya kemarin. Kita kasih apresiasi kepada mereka, karena mereka ingin ngegambar. Karena mereka sebenarnya jago ngegambar, tapi susah, kadang ada yang daksa, tadi ada juga yang teman tuli,” ujarnya.
“Sebenernya teman-teman difabel ini banyaknya bikin souvenir. Souvenir untuk wisata. Jadi, souvenir-souvenir atau paket wisata yang biasa bapak-ibu dapatkan, itu biasa dibeli atau dikasih dari teman-teman difabel,” pungkasnya.