Kata Animal Lovers soal Fenomena ‘Si Raja’ Ular Teror Warga Ciamis

Posted on

Fenomena king kobra alias ‘Si Raja’ ular masuk ke rumah warga di sejumlah wilayah Kabupaten Ciamis belakangan ini kian sering terjadi. Menanggapi hal tersebut, Joehanes Liem dari komunitas Animal Lovers Ciamis (ALC) angkat bicara, sekaligus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memahami penyebabnya.

Menurut Joehanes, kemunculan ular berbisa mematikan itu ke lingkungan permukiman bukan hal yang baru, bahkan masih terbilang sedikit jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. “Ular masuk rumah itu ada banyak faktornya. Pertama karena mencari makan. King kobra memangsa ular lain, kadal, hingga tikus. Kalau di sekitar rumah masih banyak mangsa seperti itu, potensi king kobra masuk rumah jelas ada,” ujar Joehanes Liem alias Akong, Rabu (3/7/2025).

Selain itu, menurut Akong, perubahan cuaca ekstrem juga jadi penyebab. Saat cuaca panas terik, dingin, atau hujan deras, ular cenderung mencari tempat hangat dan lembap untuk berteduh atau bersarang. Tumpukan barang di depan rumah, semak-semak, atau pekarangan yang tidak terawat menjadi tempat favorit mereka.

Tak kalah penting, kerusakan habitat alami akibat pembangunan dan penebangan pohon turut memicu ular masuk ke permukiman warga. “Habitat mereka rusak, jadi tersesat atau terpaksa masuk ke wilayah manusia. Apalagi saat musim kawin, daya jelajah king kobra jantan itu jauh, jadi bisa jadi nyasar sampai ke rumah warga,” jelasnya.

Akong menegaskan, wilayah Ciamis memang termasuk habitat dari king kobra. Selain itu, spesies kobra Jawa juga banyak ditemukan di sekitar lingkungan masyarakat, terutama di daerah dekat sungai, selokan, atau perkebunan bambu.

“Daerah seperti Rancah dan Kawali masih sering kami dapat laporan soal king kobra masuk pekarangan warga,” tambahnya.

Jika menemukan ular masuk rumah, Joehanes menyarankan agar warga segera menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (damkar) atau komunitas reptil setempat untuk melakukan evakuasi. ALC sendiri kerap terlibat dalam penanganan bersama tim Damkar Ciamis.

“Kami juga dilibatkan untuk melakukan rescue ular bersama Damkar Ciamis. Komunitas kami dulu dikenal sebagai Ciamis Reptilian Community, sekarang berganti nama jadi Animal Lovers Ciamis supaya lebih luas cakupannya, tidak hanya reptil,” tuturnya.

Akong pun menjelaskan mengenai karakteristik dari king kobra. Menurutnya king kobra dikenal sebagai ular paling cerdas dan berbisa di dunia. Ular ini juga termasuk agresif dan teritorial, apalagi saat musim kawin. Ular king kobra bukan nocturnal atau aktif malam hari, melainkan lebih sering terlihat siang hari saat berjemur atau berburu mangsa.

“Kalau terancam, king kobra bisa mengangkat sepertiga badannya, melebarkan lehernya, dan mendesis sebagai bentuk intimidasi. Berbeda dengan ular lain yang cenderung kabur,” jelas Joehanes.

Sebagai langkah pencegahan agar king kobra atau ular lain masuk rumah, warga diimbau rutin membersihkan pekarangan. Warga sebaiknya menyingkirkan tumpukan kayu, daun kering, batu-batuan, hingga barang bekas seperti kasur atau lemari rusak.

“Rumput yang terlalu tinggi, tumpukan barang bekas, itu jadi tempat persembunyian ideal bagi ular. Rajin bersih-bersih lingkungan sekitar rumah adalah kunci utamanya,” pungkas Joehanes.