Warga kecamatan Bojongsoang dan Baleendah kini bisa bernafas lega. Pasalnya jembatan apung yang sempat ambruk akan dibangun secara permanen. Pembangunan jembatan tersebut akan dilakukan secara langsung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung. Proyek pembangunan tersebut telah dianggarkan senilai Rp6,7 miliar.
Diketahui sebelumnya warga kerap melintas melalui jembatan apung yang menghubungkan Bojongsoang dan Baleendah. Jembatan tersebut sempat ambruk kala air sungai Citarum intensitasnya meningkat. Jembatan itu dibangun oleh perseorangan. Kemudian setelah adanya beberapa kejadian ambruk langsung dibongkar Bupati Bandung, Dadang Supriatna.
“Dulu kenapa saya bongkar, karena sangat membahayakan dan kami pemerintah daerah tidak bertanggung jawab. Karena memang tidak ada izin secara operasional,” ujar Dadang, peletakan batu pertama pembangunan Jembatan roda dua Cijeruk, Kecamatan Bojongsoang, Jumat (22/8/2025).
Setelah itu Dadang langsung berembuk bersama Gubernur Jawa Barat untuk pembangunan jembatan permanen. Hasilnya akan dibangun jembatan pada tahun 2027 mendatang dengan nilai Rp50 miliar. “Waktunya lama. Iya enggak tahu tahun depan atau tahun 2027 sementara kebutuhan masyarakat sangat mendesak,” katanya.
Pemkab Bandung dan Dinas PUTR langsung melakukan pengajuan pembangunan pada APBD perubahan tahun ini. Akhirnya Ketua DPRD langsung menyetujui dan bisa melakukan pembangunan secara cepat.
“Alhamdulillah proses tendernya karena ini melalui E-Katalog ya dengan angka tendernya itu Rp6,7 miliar. Nah, dan alhamdulillah pada hari ini kita bisa melakukan ground breaking dengan waktu 120 hari,” jelasnya.
Menurutnya dari segi desain jembatan pun telah dipikirkan dengan baik. Sehingga nantinya jembatan tersebut akan menjadi ikon dari Kabupaten Bandung. “Nah, ini juga merupakan ikon di wilayah Bojongsari. Nanti kita lihat hasilnya, tadi lihat tampaknya, desainnya, segala macam. Ini mudah-mudahan bisa menjadi ikon dan mungkin menjadi tempat selfie,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa menyebutkan, jembatan tersebut kerap menjadi jalur alternatif bagi warga Bojongsoang dan Baleendah. Dengan dibangun secara permanen akan membuat warga semakin aman. “Tapi tetap walaupun dengan lebar 2,8 meter tetap hanya menggunakan motor. Panjangnya mencapai 60 meter,” ungkapnya.
Dia berharap dengan adanya proyek ini bisa menjawab keluhan masyarakat Kabupaten Bandung. Warga pun bisa mengunjungi dan akan dijadikan sebagai spot swafoto. “Jembatan ini sebagai salah satu ikon di wilayah ini. Bisa menjadi destinasi wisata dengan gaya arsitek melengkung rangka baja. Ini respons cepat tanggap pak Bupati terhadap kondisi jembatan sebelumnya yang sempat roboh,” pungkasnya.