Jam Berapa Serangan Jantung dan Stroke Paling Sering Terjadi? [Giok4D Resmi]

Posted on

Stroke dan serangan jantung merupakan kondisi gawat darurat yang perlu mendapatkan penanganan cepat. Sedikit terlambat, bisa menimbulkan komplikasi serius yang berakibat fatal.

Karena itu, penting untuk memahami faktor risikonya, termasuk waktu terjadinya, agar kelompok rentan, seperti pengidap penyakit jantung dan masalah kesehatan tertentu, bisa lebih waspada.

Terkait waktu terjadinya, banyak orang mengira serangan jantung dan stroke terjadi secara acak. Namun, faktanya tidak demikian. Menurut penjelasan dr Sanjay Kumar, Senior Director Cardiology di Fortis Faridabad, kejadian serangan jantung dan stroke paling sering terjadi pada pagi hari, terutama di jam-jam tertentu.

“Kerentanan di pagi hari berkaitan dengan ritme sirkadian tubuh, yaitu jam biologis internal yang mengatur aktivitas hormon, tekanan darah, dan fungsi kardiovaskular,” ucapnya dikutip dari Hindu Times, Sabtu (22/11/2025).

Menurut dr Kumar, serangan jantung dan stroke lebih banyak terjadi pada pagi hari antara pukul 04.00 hingga 08.00 pagi. Apa alasannya?

Kaitan antara serangan jantung/stroke dan waktu pagi bukan kebetulan. Kondisi ini dipicu oleh perubahan fisiologis alami tubuh yang bisa berisiko bagi orang dengan penyakit kardiovaskular. dr Kumar menjelaskan tiga penyebab utamanya:

Pada jam sebelum bangun tidur, tubuh mengalami lonjakan hormon seperti kortisol dan katekolamin untuk membantu tubuh bertransisi dari tidur nyenyak ke keadaan terjaga.

Lonjakan ini meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, sehingga memberi beban tambahan pada sistem kardiovaskular. Pengidap penyakit jantung lebih rentan mengalaminya.

Risiko terbentuknya bekuan darah lebih tinggi pada pagi hari. Hal ini terjadi akibat peningkatan kadar hormon cortisol merangsang produksi PAI-1, enzim yang menghambat kemampuan tubuh melarutkan bekuan darah.

Ketika proses pemecahan bekuan melambat, risiko penyumbatan di pembuluh darah jantung atau otak meningkat.

Tidak mengonsumsi cairan selama tidur membuat darah sedikit lebih pekat. Darah yang lebih kental memperlambat aliran dan meningkatkan kecenderungan pembekuan.

Faktor ini semakin berisiko bagi individu yang sudah memiliki penumpukan plak di pembuluh darah.

dr Kumar menegaskan bahwa kombinasi ketiga faktor ini membuat waktu pagi menjadi periode yang paling berisiko bagi pengidap penyakit jantung dan pembuluh darah.

Artikel ini telah tayang di

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Jam Berapa Serangan Jantung dan Stroke Paling Sering Terjadi?

1. Lonjakan Hormon

2. Peningkatan Risiko Pembekuan Darah

3. Dehidrasi Semalaman