Hujan deras yang mengguyur Sukabumi kembali membuat Jalan Selabintana, Kecamatan Sukabumi, berubah layaknya aliran sungai. Genangan meluap hingga ke permukiman warga dan membuat arus air cukup deras, terutama di depan rumah warga.
Ratu Amalia (29) salah satu warga Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi, mengatakan banjir di kawasan itu sudah terjadi sejak lama. Sejak ia pindah ke rumah ayahnya pada 2011, genangan masih setinggi mata kaki namun kini bisa menghanyutkan kendaraan.
“Banjir di depan rumah mah sudah lama. Dari zaman saya sekolah juga sudah banjir kalau hujan gede, cuma baru-baru ini saja jadi lebih besar air yang meluap ke jalan,” ujarnya kepada infoJabar, Jumat (5/12/2025).
“Yang saya lihat karena sampah di selokan, dan selokannya itu kecil untuk ukuran jalan utama. Jadi mandek juga, malah ada beberapa titik yang ketutup tanah,” sambungnya.
Ratu menyebutkan warga pernah melaporkan kondisi tersebut kepada aparat setempat. Namun, ia menilai kesadaran masyarakat soal kebersihan masih rendah. Ia beberapa kali menemukan sampah dalam jumlah besar, bahkan sampai seukuran karung, diduga terbawa dari wilayah atas.
“Jadi karena sampah dan tanah yang nyumbat selokan, kalau hujan gede tuh pasti banjir,” katanya.
Tak hanya mengganggu aktivitas, kondisi banjir juga pernah membahayakan pengguna jalan. Ratu mengaku sempat menyaksikan seorang pengemudi ojek online terjatuh saat mencoba melintas beberapa bulan lalu.
“Ada ojol jatuh, kasihan ibu-ibunya. Nggak kuat nahan arusnya, HP-nya ikut kebawa,” ceritanya.
Selain itu, sejumlah rumah yang berada di dataran rendah juga disebut terdampak. Rumah warga mulai terendam air dari banjir limpasan.
Padahal, kata Ratu, warga sudah memiliki iuran rutin pengangkutan sampah setiap bulan. Sampah seharusnya diambil oleh petugas truk sampah, namun tetap saja ada oknum yang membuang sampah sembarangan ke jalan.
Ia berharap pemerintah dapat segera melakukan normalisasi drainase di Jalan Selabintana. “Keinginannya saluran airnya dibersihin, soalnya banyak sampah dan ketutup tanah. Mungkin dilebarin, tapi bingung lahannya kecil,” katanya.
Hingga kini, warga menunggu penanganan serius agar Jalan Selabintana tak lagi berubah jadi sungai setiap hujan turun. BPBD Kabupaten Sukabumi disebut tengah melakukan penanggulangan di lokasi kejadian.
“Petugas masih di lokasi, pendataan dan penanganan masih berjalan,” kata Manager Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna.
