Jabar Hari Ini: Skandal Video Syur Mirip Lisa Mariana

Posted on

Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (10/7/2025). Mulai dari Lisa Mariana yang dilaporkan ke polisi atas kasus video syur hingga Kepala Dinas Kesehatan Cianjur mendadak mengundurkan diri.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Lisa Mariana atau LM saat ini sedang menghadapi sejumlah kasus hukum. Model sekaligus selebgram ini menggugat mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil (RK) ke PN Bandung terkait pengakuan identitas anak dan menantang RK melakukan tes DNA guna membuktikan status ayah biologis anak.

Pihak RK melawan dan melayangkan gugatan balik kepada Lisa Mariana menuntut ganti rugi senilai Rp105 miliar atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah. Sekian lama gugatan itu berjalan, baru-baru ini Lisa dilaporkan Asosiasi Advokat Indonesia atas dugaan video syur ke Direktorat Reserse SIber (Ritressiber) Polda Jabar.

“LP (laporan polisi) sudah kita terima ke Ditressiber Polda Jabar, kita juga melakukan beberapa proses permintaan keterangan dari saksi pelapor, lebih dari satu, untuk pembuatan laporan,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan di Mapolda Jabar, Kamis (10/7/2025).

Hendra pastikan, jika laporan terkait pornografi ini bukan datang dari RK. “Laporan datang bukan dari sosok RK,tapi datang dari orang lain,” ujarnya.

Dalam kasus ini, polisi amankan tiga barang bukti video yang di mana pemerannya mirip Lisa Mariana. “Setelah kita lakukan pemeriksaan beberapa saksi, mengarah dua orang pada video porno yang sudah beredar, jumlah video ada tiga video dengan pemeran yang sama,” tuturnya.

Proses penyelidikan kasus tersebut masih berlangsung. “Ini sudah kita lakukan proses penyelidikannya, kita sudah mengumpulkan barang bukti,” kata Hendra.

Direktur Reserse Siber Polda Jawa Barat Kombes Pol Resza Ramadianshah mengatakan, jika video syur dengan pemeran diduga Lisa Mariana dijual di website porno.

“Jadi kita mengerjakan sesuai yang dilaporkan Asosiasi Advokat Indonesia terkait beredar video pornografi atau asusila, video itu kita cek, beredar dan berbayar, itulah kita jadikan obyek penyidikan dan penyelidikan,” kata Resza.

Resza sebut, video itu diperjualbelikan oleh pihak ketiga. “Iya berbayar, pihak ketiga,” ujarnya.

Namun untuk asal-usul video, Resza menduga video itu sengaja dibuat oleh para pemeran di dalamnya. “Kalau dilihat di videonya, video sengaja dibuat, untuk penyebaran belum sampai ke website yang menyebarkan, masih dilakukan penyelidikan, masih kita dalami, karena mereka laporan kes ini, kita lakukan penyelidikan online, kita terima dan proses,” ujarnya.

Ditressiber Polda sudah melakukan pemeriksaan pihak pelapor dan akan memeriksa Lisa Mariana besok. “Untuk bersangkutan akan diperiksa rencananya besok Jumat,” ucap Resza.

Pagi itu, Kamis (10/7/2025), suasana Jalan Pelabuhan II, Kelurahan Cipanengah, Lembursitu, masih sepi. Waktu baru menunjukkan pukul 05.30 WIB ketika Nani Supiati (67) bersiap melangkah ke pengajian rutinnya di Al-Jihad.

Seperti biasa, ia menyeberang jalan seorang diri dari rumahnya di RW 2. Tak disangka, langkahnya terhenti tragis di tengah jalan.

Sebuah sepeda motor melaju dari arah Kota Sukabumi menuju Pelabuhanratu. Tiba-tiba, motor itu menabrak tubuh rentanya hingga terpental. Namun, bukannya berhenti menolong, pengendara justru tancap gas, meninggalkan Nani tergeletak di aspal.

“Kejadian kronologisnya saya nggak lihat langsung. Saya baru dapat kabar dari saudara-saudara pas kakak saya mau berangkat ngaji, terus katanya menyeberang jalan, kecelakaan,” tutur Fajar Miftah (46), adik korban, saat ditemui infoJabar di majelis dekat tempat kejadian.

Fajar menahan kecewa saat menceritakan kabar itu. Ia mengaku belum sempat memeriksa langsung kondisi kakaknya secara lengkap. “Sementara katanya di bagian bahunya ada yang retak. Saya belum cek semuanya, ini baru info dari saudara,” ujarnya.

Tak ada satu pun warga yang melihat jelas ciri-ciri pelaku, bahkan jenis motor yang dikendarainya pun tak diketahui. Jalanan yang masih lengang pagi itu membuat kejadian berlangsung cepat tanpa saksi mata yang bisa memberi keterangan lebih detail.

“Kami cuma berharap ada iktikad baik dari orang yang nabrak. Jangan kecelakaan itu jiga nabrak sato (kaya nabrak binatang). Ini kan manusia, yang kami harapkan iktikad baiknya,” pinta Fajar, suaranya bergetar menahan marah bercampur sedih.

Menurutnya, kakaknya memang selalu rutin mengikuti pengajian setiap Kamis pagi. Pagi tadi pun niatnya sama, menuntut ilmu, seperti biasa. Tak pernah terlintas musibah akan menghampirinya.

“Ini musibah, kami terima. Cuma yang bikin sedih kenapa pelakunya nggak berhenti menolong,” sesal Fajar.

Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi. Namun hingga siang hari, belum ada perkembangan soal identitas pelaku. Aparat kini tengah berusaha mengumpulkan keterangan tambahan dari warga sekitar dan memeriksa CCTV di jalur tersebut.

Nani kini dirawat di rumah sakit untuk pemulihan. Sementara keluarga masih berharap pelaku segera muncul dengan kesadaran dan tanggung jawab. “Kami nggak minta macam-macam, cuma iktikad baik. Itu aja,” ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Sukabumi Kota Ipda Andhika Pratistha mengaku baru mendapatkan laporan kejadian. Pihaknya masih menelusuri dugaan tabrak lari tersebut.

“Kami juga baru mendapatkan laporannya, kita telusuri,” ucap Andhika.

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) kini menjadi andalan warga Ciamis kala membutuhkan berbagai bantuan atau pertolongan darurat selain kebakaran. Laporan yang masuk pun bermacam-macam, mulai dari mengevakuasi ular masuk rumah, sarang tawon hingga melepas cincin yang masuk di jari tangan.

Kali ini, Damkar Ciamis menerima laporan yang tak biasanya. Petugas Damkar dimintai tolong untuk mengevakuasi cincin yang nyangkut di kemaluan seorang pria berusia 49 tahun. Tak tanggung-tanggung, ada empat cincin yang nyangkut di kemaluan pria bernama Dudung, warga Desa Sindangkasih, Kecamatan Sindangkasih tersebut.

Dalam mengevakuasi cincin tersebut, Damkar Ciamis tak sendiri. Mereka dibantu oleh dokter dari RSUD Ciamis demi keamanan dan keselamatan. Proses evakuasi pun dilakukan di ruang RSUD Ciamis.

Kabid Damkar Dinas Satpol PP Ciamis Fery Rochwandi membenarkan hal itu. Damkar Ciamis menerima laporan tersebut pada Rabu (10/7/2025) malam. Anggota Damkar Ciamis pun langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi. Namun cincin tersebut nyangkut di kemaluan, Damkar menyerahkan untuk dibawa ke RSUD Ciamis supaya ada tindakan medis yang tepat

“Ya benar malam UPTD Damkar mendapat laporan dari pihak keluarga untuk mengevakuasi cincin stainless yang ada di kemaluan pria. Kami merespons dengan membawanya ke RSUD Ciamis supaya ada undakan medis yang tepat,” ujar Fery, Kamis (10/7/2025).

Fery menjelaskan menurut pengakuan pihak keluarga korban, cincin tersebut diduga dipakai 6 hari yang lalu. Kondisi pria tersebut juga diduga mengalami depresi. Pada saat cincin itu dipakai di kemaluan, orang tidak ada yang berani menegur.

“Ada keluarga korban yang melihat alat kelamin korban mengalami pembengkakan. Lalu melihat ketika mau buang air kecil korban merasa kesakitan, sehingga pihak keluarga merasa kasihan dan berinisiatif membawa korban ke puskesmas setempat, namun pihak puskesmas tidak sanggup menangani dan menyarankan ke Damkar,” ungkap Fery.

Selanjutnya pihak keluarga menghubungi kantor UPTD Damkar meminta bantuan untuk di evakuasi. Petugas merespon laporan tersebut, karena posisi cincin tersebut berada di alat vital petugas menyarankan korban dibawa dulu ke RSUD Ciamis supaya ada tindakan medis yang tepat.

“Setelah korban dibawa ke RSUD Ciamis dan dari pihak RSU meminta pendampingan dan membawa alat untuk mengevakuasi cincin dari Damkar berupa mini grinder,” ungkapnya.

Proses evakuasi butuh waktu 45 menit, semua cincin yang ada di kemaluan pria tersebut berhasil dievakuasi. “Jam 22.30 WIB, dokter urologi didampingi petugas damkar mengevakuasi 4 cincin yang berada di alat kelamin korban. Setelah 45 menit lamanya akhirnya ke 4 cincin dapat dievakuasi secara aman dan selamat,” pungkasnya.

Kabar kurang mengenakkan datang dari dunia pendidikan di Kota Bandung. Salah satu sekolah, SDN 206 Putraco Indah, harus ditutup akibat berbagai macam alasan. Sekedar diketahui, SDN 206 Putraco Indah beralamat di Jl Rajamantri Kaler, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.

Berdasarkan arsip pemberitaan infoJabar, SD ini setiap ajaran baru memang kesulitan karena kekurangan siswa. Label sekolah inklusi menjadi tantangan tersendiri bagi SDN 206 Putraco Indah. Akibatnya, sejak tahun lalu, kabar tentang penutupan sekolah itu sudah mencuat dan membuat resah para orang tua siswa.

Hingga akhirnya, pada SPMB 2025, SDN 206 Putraco Indah dicoret dari daftar sekolah untuk penerimaan siswa baru. Pembelajaran anak-anak SD di sana pun ditutup, dan rencananya akan dialihkan menjadi TK ataupun PAUD.

“Itu sebetulnya sudah lama. Untuk siswanya, sudah dipindahkan. Karena ada rencana mau dijadikan TK/PAUD,” kata Kadisdik Kota Bandung Asep Saeful Gufron, Kamis (10/7/2025).

Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh infoJabar, SDN 206 Putraco Indah kini telah beralih fungsi menjadi SMP 62 Kota Bandung. Sejak Januari 2025, sekolah di sana telah merger dengan skema pembelajaran SD di pagi hari dan SMP di kala siang.

Meskipun ditutup, Asep memastikan siswa maupun guru SD itu tidak terlantar. Murid di sana disebar ke beberapa sekolah terdekat, begitu juga dengan gurunya yang ditempatkan ke beberapa sekolah lain.

“Kalau tenaga pengajar mah kita jujur aja masih kekurangan. Nasibnya tetep, kita tarik ke sekolah lain, enggak ada problem,” ucap Asep.

“Kalah siswa, semua sekolah harus nerima yang inklusi, tidak hanya di sekolah itu. Jadi sekolah lain juga ada, bukan alasan sebenarnya mah. Karena sekian persen harus ditampung di sekolah negeri, jadi tidak ada kekhawatiran dan mereka bisa masuk ke SD terdekat,” bebernya.

Asep membeberkan beberapa pertimbangan penutupan SDN 206 Putraco Indah. Salah satu faktornya karena anak usia sekolah di lingkungan SD tersebut kini sudah berkurang.

“Bisa saja, di sekitaran SD Putraco itu perumahan padat. Bukan berarti tidak ada peminat, bisa saja warga sekitar situ tidak signifikan. Bisa saja masuk ke swasta, dari segi ekonomi dia mampu, terus dia tidak mempersoalkan jarak,” katanya.

Meski demikian, Asep memastikan akan tetap mengevaluasi keberadaan sekolah di Kota Bandung saat ini. Pihaknya sedang mempertimbangkan opsi serupa yaitu merger sekolah untuk mengantisipasi minimnya murid saat pembelajaran dilaksanakan.

“Makanya sekarang, kami akan mengevaluasi. Mana yang dianggap masih rawan terhadap pemenuhan kebutuhan untuk sekolah, terutama yang blankspot. Justru sekarang yang harus kita kejar itu pemenuhan SMP, kami akan terus evaluasi,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur Yusman Faisal mengundurkan diri dari jabatannya. Yusman jadi orang ketiga di bidang kesehatan Pemkab Cianjur yang mengundurkan diri.

Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cianjur Akos Koswara, mengatakan mengatakan dr Yusman Faisal resmi berhenti dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Kesehatan pada 8 Juli 2025.

“Untuk pengajuan mengundurkan dirinya sudah sejak lama, tapi ada tahapan yang dilalui. Keluar putusannya pada 8 Juli 2025,” ujar Akos, Kamis (10/7/2025).

Menurut dia, alasan dr Yusman Mmngundurkan diri ialah lantaran tidak lagi mampu mengemban tugas sebagai kepala dinas. “Itu atas permintaan pribadi. Secara umum alasannya merasa tidak mampu menjalankan tugas dan meminta untuk dipindahkan tugas ke dinas lain,” jelasnya.

Akos menyebut Yusman kini dipindah sebagai pejabat fungsional di RSUD Sayang. “Sekarang (Yusman Failsal) sebagai dokter fungsional di RSUD Sayang,” ungkapnya.

Dia menyebut posisi Kepala Dinas Kesehatan sekarang dijabat oleh dr I Made Setiawan yang merupakan Kepala Puskesmas Ciherang. “Karena tidak boleh ada kekosongan jabatan, langsung ditunjuk pelaksana tugasnya. Sementara dr I Made yang menjadi Plt Kepala Dinas Kesehatan,” kata dia.

Sementara itu, sebelumnya dua pejabat di lingkungan kesehatan juga mengundurkan diri. Keduanya ialah Direktur Utama RSUD Pagelaran Jan Izaac Ferdinandus dan Direktur Utama RSUD Cimacan Yogeswara Soeharto yang mengundurkan diri pada 12 maret 2025 lalu.

“Untuk yang dua Dirut RSUD itu saya tidak tahu persis. Karena belum menjabat sebagai Plt Kepala BKPSDM Cianjur. Tapi memang total ada tiga orang yang mengundurkan diri, termasuk dengan dr Yusman,” kata Akos.

Dia mengatakan, untuk mengantisipasi hal serupa, pihaknya akan memastikan para pejabat sesuai dengan kompetensinya sehingga dapat menjalankan tugas secara baik.

“Kami akan maksimalkan di tahapan assesment dan pembinaan, supaya tidak ada lagi yang mengundurkan diri karena tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik,” ucap Akos.

1. Lisa Mariana Dilaporkan ke Polisi Terkait 3 Video Syur

2. Hendak Mengaji, Lansia di Sukabumi Jadi Korban Tabrak Lari

3. Damkar-Dokter di Ciamis Evakuasi Cincin Nyangkut di Kelamin

4. Kekurangan Siswa, SDN 206 Putraco Bandung Tutup

5. Kadinkes Cianjur Mengundurkan Diri