Beragam peristiwa terjadi hari ini di Jabar, Senin (27/10/2025). Dari mulai wisatawan asal Cianjur terlantar di Pangandaran hingga nenek umur 85 tahun di Tasikmalaya dicabuli seorang pemuda.
Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Ratusan wisatawan asal Cianjur terlantar di objek wisata Pantai Pangandaran pada Sabtu (25/10) sore. Rombongan yang datang dalam tiga bus itu rupanya telantar karena perusahaan travel belum melunasi pembayaran sejumlah penginapan.
“Ratusan rombongan wisatawan asal Cianjur berangkat dengan 3 bus dan menempuh waktu hingga 8 jam. Saat sampai di Pangandaran tidak ada kejelasannya dari pihak jasa travel. Setelah diprotes karena berjam-jam menunggu dan situasi pun memanas, akhirnya kedua belah pihak bermusyawarah dengan didampingi pihak kepolisian. Dalam surat pernyataan, pihak travel berjanji akan mengembalikan uang sebesar Rp 9 juta pada 10 November 2025 atau menempuh jalur hukum bila tidak ditepati. Akhirnya rombongan memilih kembali pulang ke Cianjur pada sore harinya.”
Sementara itu, Plt Kasi Humas Polres Pangandaran, Iptu Yusdiana membenarkan adanya aduan pihak penginapan dan wisatawan ke Polsek Pangandaran terkait pihak travel yang belum melunasi penginapan, padahal pengunjung sudah tiba.
Menurutnya, rombongan wisatawan asal Cianjur itu datang ke Pangandaran sebanyak 2.300 wisatawan menggunakan 45 bus dan tiba sejak Sabtu (25/10) sore.
Namun, dari banyaknya wisatawan hanya rombongan pada 3 bus yang masih belum mendapatkan penginapan. Alhasil, ratusan wisatawan telantar dan berujung kesal dan melaporkan kepada pihak berwajib.
“Beruntung kejadian ini berhasil dimediasi oleh pihak Polsek Pangandaran dan wisatawan yang dirugikan meminta pengembalian uang kepada travel,” ucapnya.
Ia mengatakan pihak travel berjanji akan segera mengembalikan uang ganti penginapan sisa pembayaran sebesar Rp 24.500.000 yang belum dibayarkan. “Laporan ini pun disampaikan juga para pemilik penginapan. Pihak travel pun berjanji mengembalikan uang pada 10 November 2025,” katanya.
Saat itu juga, kata Yusdiana, rombongan wisatawan Cianjur yang terlantar langsung meminta memutar balik ke daerah asalnya daripada meneruskan menginap.
“Karena mungkin kecewa ratusan wisatawan yang tidak kebagian penginapan memilih pulang lagi ke Cianjur,” ucapnya.
Nasib nahas menimpa Nuri (15), seorang santri Pondok Pesantren Attohiriyah, di pelosok Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang mengembuskan napas usai longsor menerjang tempatnya menuntut ilmu.
Longsor menerjang MTs di dalam kawasan ponpes tersebut yang berada di Kampung Pasir Buleud, Desa Cinengah, Kecamatan Rongga, Bandung Barat pada Minggu (26/10) malam. Nuri tewas tertimpa reruntuhan bangunan ponpes yang ambruk gegara bencana alam.
“Betul ada longsor yang menimpa 1 MTs di dalam kawasan ponpes di Kecamatan Rongga. 1 orang santri meninggal dunia tertimpa bangunan ponpes yang ambruk karena longsor,” kata Kapolsek Gununghalu, AKP Endang Mulyana, saat dikonfirmasi hari ini.
Longsor maut itu berawal saat hujan deras mengguyur wilayah Bandung Barat sejak Minggu sore. Lalu tebing yang ada di belakang bangunan MTs longsor dan materialnya merobohkan bangunan.
“Longsornya dari tebing, jadi material itu langsung menghantam bangunan MTs yakni ruang kelas 7, 8, 9, dan ruang guru RA di dalam area ponpes tersebut. Longsor asalnya dari tebing setinggi 30 meteran,” kata Endang.
Saat itu, Endang menyebut korban Nuri sedang mengambil wudu untuk menunaikan salat. Namun tak disangka, wudu itu menjadi ibadah terakhirnya sebelum menghadap Yang Maha Kuasa.
“Jadi memang para santri sedang berwudu hendak melaksanakan Salat Magrib, tiba-tiba sekitar jam 17.45 wib terjadi bencana tanah longsor dan menimpa bangunan MTs sehingga material bangunan dan tanah menimpa dan menimbun salah satu korban,” kata Endang.
Tubuh Nuri berhasil dievakuasi beberapa jam setelah kejadian. Ia lalu dibawa ke Puskesmas Gununghalu namun nyawanya tak dapat diselamatkan.
“Meninggal sekitar jam 8 malam di Puskesmas Gununghalu. Langsung dibawa ke rumah duka saat itu juga,” kata Endang.
Seorang pemuda di Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, nekat melakukan perbuatan asusila terhadap seorang nenek berusia 85 tahun yang merupakan tetangganya sendiri. Pelaku bernama Panji (21) berhasil diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Bantarkalong dan Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya tak lama setelah kejadian.
Aksi bejat itu dilakukan pada Sabtu dini hari (25/10), saat korban sedang tertidur di rumahnya yang berada tak jauh dari tempat tinggal pelaku.
“Benar, kami menerima laporan adanya perbuatan asusila. Korbannya lansia berumur sekitar 85 tahun. Langsung kami amankan pelaku karena memang sudah diketahui ciri-cirinya,” kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, saat dikonfirmasi infoJabar hari ini.
Ridwan menuturkan, pelaku diduga dalam pengaruh minuman keras saat melancarkan aksinya. Sebelum kejadian, Panji diketahui minum minuman keras seorang diri di sebuah saung sawah yang berada tak jauh dari permukiman warga.
“Dalam pengaruh minuman keras, dia masuk ke rumah korban yang kebetulan pintunya mudah dibuka,” ujar Ridwan.
Ketika masuk rumah korban yang tinggal seorang diri, pelaku langsung beraksi. Korban yang terbangun karena mendengar suara, langsung dipeluk pelaku dari belakang dan dipaksa berbuat cabul.
“Korban bangun karena terdengar suara. Tersangka langsung menangkap korban dari belakang serta langsung berbuat cabul. Korban menolak, tetapi pelaku tetap memaksa karena korban kalah tenaga dan ketakutan. Akhirnya perbuatan itu terjadi,” tutur Ridwan.
Setelah melakukan aksinya, pelaku melarikan diri. Polisi yang menerima laporan dari warga segera melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap Panji beberapa jam kemudian.
Petugas mengamankan barang bukti berupa pakaian korban dan pakaian tersangka. Korban mengalami syok setelah kejadian dan mendapat penanganan medis.
“Kami masih mempertimbangkan kondisi psikologis korban. Kasus ini kami tangani dan korban akan segera divisum. Tersangka sudah diamankan di Polres,” kata Ridwan.
Dalam pemeriksaan, Panji mengaku melakukan perbuatan cabul tersebut dalam keadaan mabuk. Ia sempat minum minuman keras seorang diri di saung sawah sebelum kejadian.
Panji sempat hendak meminjam alat struk untuk mencari ikan ke rumah tetangganya. Namun, karena sudah malam, ia tidak mendapatkan alat itu.
Setelah gagal meminjam alat pancing tersebut, pelaku justru mendatangi rumah korban yang ternyata masih memiliki hubungan kerabat jauh dengannya. Alhasil, pelaku langsung terbesit mencabuli korban yang ternyata masih kerabat jauh.
Dalam pemeriksaan, Panji juga mengaku khilaf saat melakukan aksinya.
“Saya minum dulu di saung. Tadinya mau pinjam alat struk ke tetangga yang lain. Karena malam, nggak ada. Nggak tahu kenapa tiba-tiba ke rumah korban dan saya khilaf,” kata Panji.
Pemuda itu juga mengaku belum pernah memiliki pacar atau menjalin hubungan dengan perempuan. Ia bahkan tidak memiliki telepon genggam dan tidak pernah menonton video asusila.
“Belum pernah pacaran, Pak. Saya mah nggak punya HP juga,” ujar Panji.
Akibat perbuatannya, Panji kini ditahan di Polres Tasikmalaya dan dijerat pasal tindak pidana asusila dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
“Akibat perbuatannya, tersangka terancam sembilan tahun penjara,” tutup Ridwan.
Warga Kampung Kalenkupu, Desa Bojongsari, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan jasad bayi laki-laki di pinggir jalan dekat area persawahan.
Penemuan itu diketahui terjadi pada Sabtu (25/10) malam sekira pukul 21.30 WIB. Jasad bayi tersebut ditemukan dalam kondisi tragis, dengan tubuh membiru, tali pusar masih menempel, dan mulutnya dilakban, peristiwa itu pun viral di jagatmaya hari ini.
Kasi Humas Polres Karawang Ipda Cep Wildan membenarkan, adanya penemuan tersebut, pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan intensif, terkait dengan penemuan jasad bayi itu.
“Benar, telah ditemukan mayat bayi laki-laki di wilayah Tirtamulya. Saat ini, kasus tersebut sedang dalam penyelidikan intensif untuk mengungkap kemungkinan pelaku pembuangan dan motif di balik pembuangan bayi tersebut,” ujar Wildan, saat dikonfirmasi infoJabar hari ini.
Mengenai kronologi dituturkan Wildan, hal itu bermula dari kecurigaan seorang warga yang melihat sebuah ransel yang tergeletak di pinggir jalan dekat sawah.
“Setelah curiga, warga kemudian memanggil RT setempat dan warga lain untuk memeriksa tas tersebut, dan kemudian ransel itu dibawa ke halaman masjid terdekat untuk diperiksa di tempat yang lebih terang,” kata dia.
Alangkah terkejutnya warga, saat ransel dibuka, ternyata isinya jasad bayi yang meninggal dalam kondisi tragis.
“Kondisi jasad bayi menunjukkan tanda-tanda bahwa ia baru saja dilahirkan. Tali pusarnya masih ada, dan tubuh yang membiru kemungkinan akibat kekurangan oksigen, serta mulutnya dilakban,” ucapnya.
Pihak kepolisian, kata Wildan, kemudian turun tangan dan mengevakuasi jasad bayi tersebut ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut, termasuk autopsi guna memastikan penyebab kematian dan waktu pasti kematian bayi tersebut.
“Kami sedang menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit, untuk memperoleh data lebih lanjut, termasuk memeriksa perkiraan usia bayi dan kemungkinan adanya tanda-tanda kekerasan dalam jasad bayi tersebut,” ujar dia.
Untuk menangani kasus lebih lanjut, saat ini kata Wildan, Polres Karawang juga telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki lebih lanjut, saat ini juga sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi, termasuk warga yang pertama kali menemukan ransel, serta pelacakan jejak di lokasi kejadian.
“Kami sedang berupaya mengidentifikasi pelaku pembuangan bayi ini. Diduga pelaku merupakan orang yang memiliki akses dekat dengan bayi, kemungkinan besar orang tua atau pihak yang terkait langsung dengan kelahiran bayi tersebut, kami sudah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini,” ungkapnya.
Wildan juga mengimbau agar masyarakat, khususnya warga di sekitar lokasi kejadian, untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat jika memiliki informasi terkait kasus ini.
“Kami mengimbau masyarakatyang memiliki informasi terkait dengan kasus ini segera melapor, untuk mengungkap identitas orang tua bayi atau pihak yang terlibat dalam pembuangan ini. Setiap informasi, sekecil apa pun, akan sangat membantu proses penyelidikan,” pungkasnya.
Polisi mengamankan seorang remaja yang disinyalir merupakan pelaku pencabulan dan penelantaran seorang siswi SMA di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Korbannya ialah S, seorang ABG yang ditemukan tergeletak tak sadarkan diri dengan kondisi nyaris bugil di semak belukar Kampung Citiis, RT 01/19, Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, KBB pada 20 September 2025.
“Betul (pelakunya) sudah diamankan. Pelaku ini ABH (Anak Berhadap dengan Hukum),” kata Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Teguh Kumara saat dikonfirmasi hari ini.
Teguh mengatakan terduga pelaku merupakan teman dekat korban. Saat ini pihaknya masih mendalami aksi dugaan pencabulan dan penelantaran oleh pelaku terhadap korban.
“Dia ini temannya (korban), jadi saling kenal begitu. Pelaku masih kami periksa sampai sekarang,” kata Teguh.
Peristiwa tersebut terungkap setelah warga menemukan S tergeletak tak sadarkan diri di semak belukar. Warga kemudian mengevakuasi korban yang tak sadar diduga karena pengaruh minuman keras.
Saat itu, informasi penemuan ABG tersebut viral di media sosial. Dalam informasi yang beredar disebutkan jika yang bersangkutan merupakan korban perampokan, perkosaan, hingga percobaan pembunuhan.
S kemudian dijemput oleh orangtuanya. Dari penuturan kedua orangtua korban, saat itu S pergi dengan teman perempuannya namun tak kunjung pulang sampai malam hari. Didapat informasi bahwa S kemudian pergi dengan terduga pelaku sampai ditemukan di semak belukar.
Wisatawan Cianjur Terlantar di Pangandaran
Santri Tewas dalam Insiden Longsor di KBB
Nenek Umur 85 Tahun Dicabuli Pemuda di Tasikmalaya
Mayat Bayi Mulut Dilakban Ditemukan di Karawang
Telantarkan Siswi SMA di KBB! Pelaku Berhasil Ditangkap
Seorang pemuda di Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, nekat melakukan perbuatan asusila terhadap seorang nenek berusia 85 tahun yang merupakan tetangganya sendiri. Pelaku bernama Panji (21) berhasil diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Bantarkalong dan Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya tak lama setelah kejadian.
Aksi bejat itu dilakukan pada Sabtu dini hari (25/10), saat korban sedang tertidur di rumahnya yang berada tak jauh dari tempat tinggal pelaku.
“Benar, kami menerima laporan adanya perbuatan asusila. Korbannya lansia berumur sekitar 85 tahun. Langsung kami amankan pelaku karena memang sudah diketahui ciri-cirinya,” kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, saat dikonfirmasi infoJabar hari ini.
Ridwan menuturkan, pelaku diduga dalam pengaruh minuman keras saat melancarkan aksinya. Sebelum kejadian, Panji diketahui minum minuman keras seorang diri di sebuah saung sawah yang berada tak jauh dari permukiman warga.
“Dalam pengaruh minuman keras, dia masuk ke rumah korban yang kebetulan pintunya mudah dibuka,” ujar Ridwan.
Ketika masuk rumah korban yang tinggal seorang diri, pelaku langsung beraksi. Korban yang terbangun karena mendengar suara, langsung dipeluk pelaku dari belakang dan dipaksa berbuat cabul.
“Korban bangun karena terdengar suara. Tersangka langsung menangkap korban dari belakang serta langsung berbuat cabul. Korban menolak, tetapi pelaku tetap memaksa karena korban kalah tenaga dan ketakutan. Akhirnya perbuatan itu terjadi,” tutur Ridwan.
Setelah melakukan aksinya, pelaku melarikan diri. Polisi yang menerima laporan dari warga segera melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap Panji beberapa jam kemudian.
Petugas mengamankan barang bukti berupa pakaian korban dan pakaian tersangka. Korban mengalami syok setelah kejadian dan mendapat penanganan medis.
“Kami masih mempertimbangkan kondisi psikologis korban. Kasus ini kami tangani dan korban akan segera divisum. Tersangka sudah diamankan di Polres,” kata Ridwan.
Dalam pemeriksaan, Panji mengaku melakukan perbuatan cabul tersebut dalam keadaan mabuk. Ia sempat minum minuman keras seorang diri di saung sawah sebelum kejadian.
Panji sempat hendak meminjam alat struk untuk mencari ikan ke rumah tetangganya. Namun, karena sudah malam, ia tidak mendapatkan alat itu.
Setelah gagal meminjam alat pancing tersebut, pelaku justru mendatangi rumah korban yang ternyata masih memiliki hubungan kerabat jauh dengannya. Alhasil, pelaku langsung terbesit mencabuli korban yang ternyata masih kerabat jauh.
Dalam pemeriksaan, Panji juga mengaku khilaf saat melakukan aksinya.
“Saya minum dulu di saung. Tadinya mau pinjam alat struk ke tetangga yang lain. Karena malam, nggak ada. Nggak tahu kenapa tiba-tiba ke rumah korban dan saya khilaf,” kata Panji.
Pemuda itu juga mengaku belum pernah memiliki pacar atau menjalin hubungan dengan perempuan. Ia bahkan tidak memiliki telepon genggam dan tidak pernah menonton video asusila.
“Belum pernah pacaran, Pak. Saya mah nggak punya HP juga,” ujar Panji.
Akibat perbuatannya, Panji kini ditahan di Polres Tasikmalaya dan dijerat pasal tindak pidana asusila dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
“Akibat perbuatannya, tersangka terancam sembilan tahun penjara,” tutup Ridwan.
Warga Kampung Kalenkupu, Desa Bojongsari, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan jasad bayi laki-laki di pinggir jalan dekat area persawahan.
Penemuan itu diketahui terjadi pada Sabtu (25/10) malam sekira pukul 21.30 WIB. Jasad bayi tersebut ditemukan dalam kondisi tragis, dengan tubuh membiru, tali pusar masih menempel, dan mulutnya dilakban, peristiwa itu pun viral di jagatmaya hari ini.
Kasi Humas Polres Karawang Ipda Cep Wildan membenarkan, adanya penemuan tersebut, pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan intensif, terkait dengan penemuan jasad bayi itu.
“Benar, telah ditemukan mayat bayi laki-laki di wilayah Tirtamulya. Saat ini, kasus tersebut sedang dalam penyelidikan intensif untuk mengungkap kemungkinan pelaku pembuangan dan motif di balik pembuangan bayi tersebut,” ujar Wildan, saat dikonfirmasi infoJabar hari ini.
Mengenai kronologi dituturkan Wildan, hal itu bermula dari kecurigaan seorang warga yang melihat sebuah ransel yang tergeletak di pinggir jalan dekat sawah.
“Setelah curiga, warga kemudian memanggil RT setempat dan warga lain untuk memeriksa tas tersebut, dan kemudian ransel itu dibawa ke halaman masjid terdekat untuk diperiksa di tempat yang lebih terang,” kata dia.
Alangkah terkejutnya warga, saat ransel dibuka, ternyata isinya jasad bayi yang meninggal dalam kondisi tragis.
“Kondisi jasad bayi menunjukkan tanda-tanda bahwa ia baru saja dilahirkan. Tali pusarnya masih ada, dan tubuh yang membiru kemungkinan akibat kekurangan oksigen, serta mulutnya dilakban,” ucapnya.
Pihak kepolisian, kata Wildan, kemudian turun tangan dan mengevakuasi jasad bayi tersebut ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut, termasuk autopsi guna memastikan penyebab kematian dan waktu pasti kematian bayi tersebut.
“Kami sedang menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit, untuk memperoleh data lebih lanjut, termasuk memeriksa perkiraan usia bayi dan kemungkinan adanya tanda-tanda kekerasan dalam jasad bayi tersebut,” ujar dia.
Untuk menangani kasus lebih lanjut, saat ini kata Wildan, Polres Karawang juga telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki lebih lanjut, saat ini juga sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi, termasuk warga yang pertama kali menemukan ransel, serta pelacakan jejak di lokasi kejadian.
“Kami sedang berupaya mengidentifikasi pelaku pembuangan bayi ini. Diduga pelaku merupakan orang yang memiliki akses dekat dengan bayi, kemungkinan besar orang tua atau pihak yang terkait langsung dengan kelahiran bayi tersebut, kami sudah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini,” ungkapnya.
Wildan juga mengimbau agar masyarakat, khususnya warga di sekitar lokasi kejadian, untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat jika memiliki informasi terkait kasus ini.
“Kami mengimbau masyarakatyang memiliki informasi terkait dengan kasus ini segera melapor, untuk mengungkap identitas orang tua bayi atau pihak yang terlibat dalam pembuangan ini. Setiap informasi, sekecil apa pun, akan sangat membantu proses penyelidikan,” pungkasnya.
Polisi mengamankan seorang remaja yang disinyalir merupakan pelaku pencabulan dan penelantaran seorang siswi SMA di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Korbannya ialah S, seorang ABG yang ditemukan tergeletak tak sadarkan diri dengan kondisi nyaris bugil di semak belukar Kampung Citiis, RT 01/19, Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, KBB pada 20 September 2025.
“Betul (pelakunya) sudah diamankan. Pelaku ini ABH (Anak Berhadap dengan Hukum),” kata Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Teguh Kumara saat dikonfirmasi hari ini.
Teguh mengatakan terduga pelaku merupakan teman dekat korban. Saat ini pihaknya masih mendalami aksi dugaan pencabulan dan penelantaran oleh pelaku terhadap korban.
“Dia ini temannya (korban), jadi saling kenal begitu. Pelaku masih kami periksa sampai sekarang,” kata Teguh.
Peristiwa tersebut terungkap setelah warga menemukan S tergeletak tak sadarkan diri di semak belukar. Warga kemudian mengevakuasi korban yang tak sadar diduga karena pengaruh minuman keras.
Saat itu, informasi penemuan ABG tersebut viral di media sosial. Dalam informasi yang beredar disebutkan jika yang bersangkutan merupakan korban perampokan, perkosaan, hingga percobaan pembunuhan.
S kemudian dijemput oleh orangtuanya. Dari penuturan kedua orangtua korban, saat itu S pergi dengan teman perempuannya namun tak kunjung pulang sampai malam hari. Didapat informasi bahwa S kemudian pergi dengan terduga pelaku sampai ditemukan di semak belukar.
