Jabar Hari Ini: Jejak Terakhir Macan Tutul yang Kabur di Bandung Barat - Giok4D

Posted on

Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini Rabu (23/9/2025), beberapa diantaranya memantik perhatian pembaca infoJabar. Kabar soal jejak terakhir macan tutul di Bandung Barat, cerita Mita telanjang teman, Bandung cabut PJJ hingga sekelarga di Indramayu di bunuh. Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar Hari Ini,:

Upaya pencarian macan tutul yang kabur dari kandang karantina di objek wisata Lembang Park & Zoo terus dilakukan. Hingga Rabu (3/9/2025), satwa liar yang dilindungi tersebut diperkirakan telah bergerak ke arah hutan lindung di kawasan Gunung Tangkuban Parahu.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Agus Arianto menjelaskan bahwa pergerakan macan tutul itu sudah diprediksi sejak awal. Menurutnya, satwa tersebut cenderung menghindari keramaian manusia dan mencari habitat yang lebih nyaman.

“Kita juga sudah prediksi, mungkin kalau ini kan sifatnya kan dia menghindari manusia dan keramaian ya. Makanya kita yang prediksi arah mana yang kira-kira wilayahnya pergerakannya aman dan nyaman,” ujar Agus saat dihubungi.

Berdasarkan pengukuran tim, jarak antara Lembang Park & Zoo dengan hutan terdekat yang menjadi habitat alami macan tutul hanya sekitar 800 meter. Dari hasil observasi, macan tutul itu kemungkinan besar sudah keluar dari kawasan kebun binatang.

“Kemungkinan, tapi sudah ke arah itu. Kenapa kita bisa bilang begitu? Karena sejauh ini tidak ada laporan masyarakat,” jelasnya.

Tim gabungan BBKSDA bersama komunitas kini terus melakukan observasi di sekitar hutan Gunung Tangkuban Parahu. Mereka mencari jejak berupa cakar maupun kotoran untuk memastikan keberadaan hewan karnivora itu.

“Sekarang kita lagi terus observasi ke arah situ. Untuk memastikan, sambil ada beberapa dari dua hari kemarin itu teman-teman sedang melakukan kegiatan di sana. Karena memang di situ juga habitatnya. Kita kan sama teman-teman simtas ya, pemerhati macan tutul,” kata Agus.

Pencarian juga dibantu dengan teknologi modern. Tim mendatangkan drone dengan kamera termal berteknologi tinggi dari Taman Nasional Ujung Kulon untuk menyisir area hutan, terutama pada malam hari.

“Tiap hari. Yang keluar pun kita malamnya kita pakai sisir itu. Jadi kita juga sudah datangkan drone termal juga dari Ujung Kulon yang lebih besar speknya,” ungkapnya.

Agus memastikan pergerakan macan tutul tidak mengarah ke permukiman warga. Berdasarkan observasi, satwa tersebut bergerak semakin dalam ke kawasan hutan di kawasan Gunung Tangkuban Parahu.

“Ya, berdasarkan observasi tidak ke arah situ (permukiman). Karena jejak terakhir mengarahnya ke situ (hutan). Kenapa kita prediksi ke situ, jejak terakhirnya mengarah ke situ,” tegas Agus.

SAS alias Mita (19), warga Garut, harus mendekam di penjara setelah nekat menganiaya, menggunduli, hingga menelanjangi temannya sendiri berinisial SA (20). Aksi itu dilakukan bersama tiga rekannya lantaran sakit hati disebut pelacur.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (28/8/2025) malam di sebuah taman kota di kawasan Haurpanggung, Tarogong Kidul, Garut. Menurut Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin, kejadian berawal saat korban dan empat pelaku, termasuk Mita, YA (23), N (54), dan SP (19), sedang pesta miras di lokasi sekitar pukul 22.00 WIB.

“Tersangka SAS merasa sakit hati karena dituduh sebagai pelacur,” ujar Joko kepada wartawan, Rabu (3/9/2025).

Cekcok semakin memanas setelah SA menuding Mita sering bercinta dengan seorang kakek. Mita pun gelap mata dan menganiaya SA hingga babak belur. Tiga pelaku lain ikut melakukan pengeroyokan. Tak berhenti di situ, Mita menggunduli dan melucuti pakaian SA hingga telanjang bulat.

Tak puas, Mita juga merekam aksi tersebut dan mengunggahnya ke media sosial. “Benar, bahwa tersangka SAS merekam aksi pengeroyokan kemudian mengunggahnya di Facebook,” kata Joko.

Keluarga korban melaporkan kejadian itu dua hari kemudian. Polisi lalu memburu Mita Cs dan berhasil menangkap mereka di kawasan pantai selatan Garut, tepatnya di Kecamatan Cikelet.

” Tersangka SAS dan YA kami amankan di wilayah pantai selatan, tepatnya di Kecamatan Cikelet,” ungkap Joko.

Keempat tersangka kini ditahan dan dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman penjara hingga 7 tahun. Sementara itu, korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memutuskan mencabut kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk tingkat SD dan SMP. Mulai Kamis (4/9/2025) besok, seluruh sekolah kembali menggelar pembelajaran tatap muka seperti biasa.

Sebelumnya, Pemkot Bandung menerapkan PJJ bagi 33 dari sekitar 1.300 sekolah negeri dan swasta. Kebijakan itu diberlakukan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan akibat rencana aksi demonstrasi.

“Jadi, PJJ dari 1-3 September kemarin sudah dicabut. Mulai besok bisa masuk normal lagi,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bandung Asep Gufron kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jl Wastukencana, Rabu (3/9/2025).

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Meski begitu, Asep menegaskan sekolah tetap diberi kewenangan mengambil kebijakan sesuai kondisi masing-masing. Jika situasi dinilai belum kondusif, sekolah bisa kembali menggelar PJJ.

“Sekolah bisa menyesuaikan situasi dan kondisinya. Karena pertimbangannya kan ada demo, tapi mudah-mudahan ke depan demonya bisa kondusif dan tidak terjadi anarkis,” ujarnya.

Asep juga mengungkapkan ada laporan sejumlah siswa di Kota Bandung yang hendak ikut bergabung dengan massa aksi demonstrasi. Namun, langkah antisipasi dilakukan sejak awal sehingga hal tersebut bisa dicegah.

“Ada, cuma masih bisa ditangani gurunya. Bahkan untuk mencegah resistensi, itu dijemput sama orang tuanya kemarin itu,” pungkasnya.

Lima mayat ditemukan dalam satu liang di sebuah rumah di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Polda Jabar ikut membantu menyelidiki kasus yang diduga pembunuhan tersebut.
“Ikut (selidiki) sebagai tim penguat dan asistensi,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan kepada infoJabar, Rabu (3/9/2025).

Hendra mengatakan tim yang ikut dalam penyelidikan tersebut dari Direktorat Reserse Kriminal Umum.

“Ya (dari Ditreskrimum),” katanya.

Kendati demikian, polisi belum merinci lebih jauh terkait kasus tersebut. Menurutnya, saat ini kasus itu masih diselidiki.

“Masih diselidiki. Sementara tahap (penyelidikan) kepada saksi-saksi,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, warga Kabupaten Indramayu digegerkan penemuan lima jenazah yang terkubur di dalam sebuah rumah. Peristiwa ini terjadi di sebuah rumah yang beralamat di Jalan Siliwangi, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Kelima jenazah ditemukan terkubur dalam satu lubang di sekitar rumah tersebut pada Senin (1/9).

Polisi sudah melakukan olah TKP atas temuan tersebut. Dari olah TKP itu, ditemukan satu cangkul, ember dan seprai bercak darah.

Adapun identitas lima mayat yang terkubur itu yakni Sachroni (76), anak kandungnya Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta dua cucu korban yakni Ratu Khairunnisa (7) dan Bela (10 bulan).

Polisi menduga kasus ini berkaitan dengan dugaan tindak pidana pembunuhan. “Dugaan kuat, para korban adalah hasil tindak pidana pembunuhan,” kata Hendra, Rabu (3/9/2025).

Rentetan aksi demonstrasi yang digelar di Gedung DPRD Jawa Barat tak hanya menimbulkan korban dari pihak demonstran. Anggota polisi yang melakukan pengamanan jalannya demonstrasi juga ada yang terluka.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, puluhan anggotanya yang turun mengamankan aksi demonstrasi pada 28 Agustus hingga 1 September 2025
juga ada yang perlu mendapat perawatan medis.

“Total ada 66 anggota yang terluka. Enam di antaranya mengalami luka serius sehingga membutuhkan perawatan medis lebih lanjut dan tindakan operasi,” kata Rudi, Rabu (3/9/2025).

Rudi mengungkapkan, sebagian besar anggota yang mengalami luka terkena lemparan batu hingga benda tumpul. Anggota yang alami luka ringan langsung ditangani tim medis di lapangan.

“Tim medis telah memberikan pertolongan pertama di lokasi, kemudian mereka yang kondisinya parah dirujuk ke rumah sakit,” katanya.

Rudi sebut, 6 anggotanya yang mengalami luka serius dilarikan ke Rumah Sakit Polri. “Ke Jakarta (perawatan),” ujarnya.

Dia menegaskan, Polri tetap berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban selama aksi berlangsung. Dia juga memastikan hak masyarakat dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat di muka umum tetap terlindungi.

“Kami terus mengedepankan langkah persuasif dan humanis. Namun jika ada tindakan anarkis, tentu akan kami tindak sesuai aturan hukum yang berlaku,” pungkasnya.

Jejak Terakhir Macan Tutul di Bandung Barat

Mita Telanjangi Teman gegara Disebut Pelacur

Bandung Cabut PJJ SD-SMP

Sekeluarga di Indramayu Diduga Dibunuh

66 Polisi di Bandung Jadi Korban Saat Demonstrasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memutuskan mencabut kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk tingkat SD dan SMP. Mulai Kamis (4/9/2025) besok, seluruh sekolah kembali menggelar pembelajaran tatap muka seperti biasa.

Sebelumnya, Pemkot Bandung menerapkan PJJ bagi 33 dari sekitar 1.300 sekolah negeri dan swasta. Kebijakan itu diberlakukan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan akibat rencana aksi demonstrasi.

“Jadi, PJJ dari 1-3 September kemarin sudah dicabut. Mulai besok bisa masuk normal lagi,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bandung Asep Gufron kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jl Wastukencana, Rabu (3/9/2025).

Meski begitu, Asep menegaskan sekolah tetap diberi kewenangan mengambil kebijakan sesuai kondisi masing-masing. Jika situasi dinilai belum kondusif, sekolah bisa kembali menggelar PJJ.

“Sekolah bisa menyesuaikan situasi dan kondisinya. Karena pertimbangannya kan ada demo, tapi mudah-mudahan ke depan demonya bisa kondusif dan tidak terjadi anarkis,” ujarnya.

Asep juga mengungkapkan ada laporan sejumlah siswa di Kota Bandung yang hendak ikut bergabung dengan massa aksi demonstrasi. Namun, langkah antisipasi dilakukan sejak awal sehingga hal tersebut bisa dicegah.

“Ada, cuma masih bisa ditangani gurunya. Bahkan untuk mencegah resistensi, itu dijemput sama orang tuanya kemarin itu,” pungkasnya.

Lima mayat ditemukan dalam satu liang di sebuah rumah di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Polda Jabar ikut membantu menyelidiki kasus yang diduga pembunuhan tersebut.
“Ikut (selidiki) sebagai tim penguat dan asistensi,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan kepada infoJabar, Rabu (3/9/2025).

Hendra mengatakan tim yang ikut dalam penyelidikan tersebut dari Direktorat Reserse Kriminal Umum.

“Ya (dari Ditreskrimum),” katanya.

Kendati demikian, polisi belum merinci lebih jauh terkait kasus tersebut. Menurutnya, saat ini kasus itu masih diselidiki.

“Masih diselidiki. Sementara tahap (penyelidikan) kepada saksi-saksi,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, warga Kabupaten Indramayu digegerkan penemuan lima jenazah yang terkubur di dalam sebuah rumah. Peristiwa ini terjadi di sebuah rumah yang beralamat di Jalan Siliwangi, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Kelima jenazah ditemukan terkubur dalam satu lubang di sekitar rumah tersebut pada Senin (1/9).

Polisi sudah melakukan olah TKP atas temuan tersebut. Dari olah TKP itu, ditemukan satu cangkul, ember dan seprai bercak darah.

Adapun identitas lima mayat yang terkubur itu yakni Sachroni (76), anak kandungnya Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta dua cucu korban yakni Ratu Khairunnisa (7) dan Bela (10 bulan).

Polisi menduga kasus ini berkaitan dengan dugaan tindak pidana pembunuhan. “Dugaan kuat, para korban adalah hasil tindak pidana pembunuhan,” kata Hendra, Rabu (3/9/2025).

Bandung Cabut PJJ SD-SMP

Sekeluarga di Indramayu Diduga Dibunuh

Rentetan aksi demonstrasi yang digelar di Gedung DPRD Jawa Barat tak hanya menimbulkan korban dari pihak demonstran. Anggota polisi yang melakukan pengamanan jalannya demonstrasi juga ada yang terluka.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, puluhan anggotanya yang turun mengamankan aksi demonstrasi pada 28 Agustus hingga 1 September 2025
juga ada yang perlu mendapat perawatan medis.

“Total ada 66 anggota yang terluka. Enam di antaranya mengalami luka serius sehingga membutuhkan perawatan medis lebih lanjut dan tindakan operasi,” kata Rudi, Rabu (3/9/2025).

Rudi mengungkapkan, sebagian besar anggota yang mengalami luka terkena lemparan batu hingga benda tumpul. Anggota yang alami luka ringan langsung ditangani tim medis di lapangan.

“Tim medis telah memberikan pertolongan pertama di lokasi, kemudian mereka yang kondisinya parah dirujuk ke rumah sakit,” katanya.

Rudi sebut, 6 anggotanya yang mengalami luka serius dilarikan ke Rumah Sakit Polri. “Ke Jakarta (perawatan),” ujarnya.

Dia menegaskan, Polri tetap berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban selama aksi berlangsung. Dia juga memastikan hak masyarakat dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat di muka umum tetap terlindungi.

“Kami terus mengedepankan langkah persuasif dan humanis. Namun jika ada tindakan anarkis, tentu akan kami tindak sesuai aturan hukum yang berlaku,” pungkasnya.

66 Polisi di Bandung Jadi Korban Saat Demonstrasi