Israel Terus Bombardir Gaza, 42 Orang Tewas

Posted on

Serangan udara terbaru yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 42 orang pada Jumat (2/5/2025). Informasi tersebut disampaikan oleh Badan Pertahanan Sipil Gaza.

Dilaporkan oleh Agence France-Presse (AFP), Sabtu (3/5/2025), serangan ini merupakan bagian dari kampanye militer Israel yang kembali digencarkan sejak 18 Maret 2025, usai kegagalan gencatan senjata yang sempat meredakan pertempuran.

Salah satu serangan paling mematikan terjadi di kamp pengungsi Bureij, Gaza tengah, yang menewaskan sembilan orang. Menurut pejabat pertahanan sipil, Mohammed al-Mughayyir, serangan itu menghantam sebuah rumah tanpa peringatan sebelumnya.

Rekaman pasca serangan yang diperoleh AFP memperlihatkan warga Palestina menggali puing-puing bangunan yang rata dengan tanah, mencari korban selamat maupun jenazah.

“Mereka tidak memberi kami peringatan, tidak ada panggilan telepon – kami terbangun tengah malam karena asap, puing-puing, batu, dan pecahan peluru menghujani kami,” ungkap seorang warga, Mohammed al-Sheikh, kepada AFP. Ia berdiri di antara lempengan beton bangunan yang telah runtuh.

“Kami mengeluarkan para martir – tubuh dan anggota tubuh dari bawah reruntuhan,” lanjutnya.

Di kota Beit Lahia, Gaza utara, enam orang dilaporkan tewas akibat serangan udara yang menghantam rumah keluarga Al-Masri, menurut keterangan pejabat yang sama. Sementara itu, enam warga lainnya kehilangan nyawa setelah serangan menghantam sebuah dapur umum di Kota Gaza.

Secara keseluruhan, Badan Pertahanan Sipil mencatat sedikitnya 21 korban jiwa tambahan akibat rentetan serangan udara lainnya di berbagai wilayah Jalur Gaza.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas, total korban tewas sejak Israel kembali melancarkan operasi militernya pada 18 Maret 2025 telah mencapai 2.326 jiwa. Jumlah ini menambah total keseluruhan korban tewas sejak awal konflik menjadi 52.418 orang.

Israel sebelumnya telah menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza pada 2 Maret 2025, hanya beberapa hari sebelum gencatan senjata yang diberlakukan sejak 19 Januari runtuh.

PBB secara konsisten mengeluarkan peringatan mengenai kondisi kemanusiaan yang memburuk di Gaza. Krisis pangan, kekurangan obat-obatan, dan ancaman kelaparan kini kembali menghantui jutaan warga sipil.

“Situasi ini tidak boleh – dan tidak dapat – dibiarkan memburuk lebih lanjut,” tegas Wakil Direktur Operasi Komite Palang Merah Internasional, Pascal Hundt, dalam pernyataan resminya, Jumat (2/5/2025). Ia menyebut respons kemanusiaan di Gaza berada di ambang kehancuran total.

Baca selengkapnya di .