Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS, Balas Bombardir ke Fordow

Posted on

Otoritas Iran mengancam pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah, sebagai target serangan balasan.

Sebelumnya, AS menyerang tiga situs nuklir Iran walau sampai saat ini dampak dari serangan tersebut masih tidak jelas.

Ali Akbar Velayati, seorang penasihat pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan pangkalan-pangkalan militer yang digunakan oleh pasukan AS dapat diserang sebagai pembalasan.

“Setiap negara di wilayah tersebut atau di tempat lain yang digunakan oleh pasukan Amerika untuk menyerang Iran akan dianggap sebagai target yang sah bagi angkatan bersenjata kami,” katanya dalam sebuah pesan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Iran, IRNA, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (23/6/2025).

Presiden AS Donald Trump mendesak Iran untuk mengakhiri konflik setelah AS melancarkan serangan mendadak di situs pengayaan uranium bawah tanah di Fordow, bersama dengan fasilitas nuklir di Isfahan dan Natanz.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan dalam jumpa pers Pentagon sebelumnya, bahwa program nuklir Iran telah “hancur,” seraya menambahkan operasi itu “tidak menargetkan pasukan Iran atau rakyat Iran.”

Berdiri di samping Hegseth, jenderal AS, Dan Caine mengatakan bahwa meskipun “terlalu dini” baginya untuk menentukan tingkat kerusakan, “penilaian kerusakan pertempuran awal menunjukkan bahwa ketiga lokasi mengalami kerusakan dan kehancuran yang sangat parah.”

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan militer negaranya akan “berakhir” setelah tujuan untuk menghancurkan kemampuan nuklir dan rudal Iran tercapai.

“Kami sangat, sangat dekat untuk menyelesaikannya,” katanya kepada wartawan.

Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian bersumpah bahwa Amerika Serikat akan “menerima balasan” atas serangan tersebut.

Artikel ini telah tayang di