Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor, Abdul Kadir Hasbi Alatas, meminta kepastian atas rencana renovasi Pasar Bogor, Plaza Bogor dan rencana bisnis Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) lima tahun ke depan. Ia menjelaskan itu akan berakibat pada hilangnya pendapatan masyarakat setempat.
“Harus ada kepastian dari rencana revitalisasi Pasar Bogor. Karena itu menjadi kehilangan pendapatan yang sangat besar,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12/2025).
Hal itu disampaikan pada rapat kerja dengan Perumda PPJ Kota Bogor dengan agenda pembahasan capaian kinerja, rencana bisnis dan target 2026, Rabu (10/12) kemarin.
Ia juga menyampaikan berdasarkan hasil rapat, Komisi II mendorong agar pengelolaan pasar lebih profesional. Agar tidak ada lagi kebocoran pendapatan yang berakibat pada menurunnya laba yang menjadi jantung operasional Perumda PPJ.
Karena hingga akhir tahun depan, Perumda PPJ masih harus menuntaskan kewajiban pembayaran utang.
“Jadi dengan beban utang yang tersisa Rp 1,1 miliar, kami harap bisa diselesaikan pada 2026 dan dapat menunaikan kewajiban yang baru yakni memberikan dividen kepada Pemkot Bogor di 2027 agar dapat mendongkrak PAD kita,” tutur Hasbi.
Di lokasi yang sama Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor, Edi Kholki Zaelani, meminta pihak Perumda PPJ untuk menyusun kajian strategis untuk dapat bersaing dengan pasar terbuka
Karena tidak dapat dihindari perkembangan teknologi memudahkan masyarakat dalam berbelanja dan posisi pasar rakyat semakin tergerus.
“Saya berharap PPJ terus meningkatkan kinerjanya dan membuat kajian serta pengelolaan pasar yang lebih efektif dan efisien dalam menghadapi maraknya jual beli daring dan ada inovasi untuk terus menghidupkan pasar-pasar,” pungkasnya.
