Dikalahkan 10 Pemain Persib, Pelatih Arema Soroti Bola Mati dan Wasit baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Kekalahan pahit dialami Arema FC saat menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (22/9/2025). Tampil mendominasi hingga unggul jumlah pemain, Arema takluk 1-2 dari Persib Bandung.

Arema unggul lebih dulu di menit 12 lewat gol Matheus Blade. Bahkan di menit 63, Persib harus bermain dengan 10 pemain setelah Frans Putros diganjar kartu merah. Namun justru gawang Arema malah jebol dua kali dan pertandingan pun berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tim tamu.

Pelatih Arema Marcos Santos tak bisa menyembunyikan rasa kecewa. Ia menilai timnya sejatinya tampil cukup baik, hanya saja kembali kecolongan dari situasi yang seharusnya bisa diantisipasi.

“Ini pertandingan yang sulit, pertandingan yang sudah kami persiapkan sepanjang minggu. Kami tahu kualitas Bandung. Kami bermain bagus, ya. Saya bangga dengan para pemain yang telah memberikan segalanya,” kata Santos.

Namun, ada dua hal yang menjadi sorotan di pertandingan tadi. Yang pertama ia menyoroti bagaimana anak asuhnya mengantisipasi bola mati serta beberapa keputusan wasit yang dianggapnya keliru.

“Tetapi sekali lagi, kami kebobolan gol dari situasi bola mati, sesuatu yang sudah kami latih dengan keras. Kami kebobolan gol lagi, tetapi kami mau tidak mau mengkritik keputusan wasit. Penalti yang jelas untuk kami, yang seharusnya bisa menjadi 2-1 di pertandingan, dan itulah yang akhirnya membuat kami sedih, kesal,” ucapnya.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Santos mengakui momentum kartu merah untuk Persib tidak dimaksimalkan dengan baik oleh timnya. Menurutnya, strategi menambah penyerang justru terbentur pada kedisiplinan lini belakang lawan.

“Waktu kartu merah itu, Bandung lebih tertutup dan melakukan serangan balik. Kita masukkan Dedik supaya ada penyerang tambahan bersama Dalberto, karena kita tahu mereka akan menutup lini belakang sangat rapat,” terang Santos.

“Tapi kita tetap bertahan di sana, kita menguasai bola, dan kita kebobolan gol di dua situasi yang kita latih: kesalahan bola keluar dari tengah dan tidak menutup, serta bola mati yang kita latih terus-menerus,” sambungnya.

Santos menyebut kekalahan ini menjadi pelajaran berharga agar Arema bisa segera bangkit. “Begitulah dalam sepak bola, kita harus memperbaiki situasi seperti ini agar bisa kembali menjuarai kejuaraan,” katanya.

Senada dengan pelatih, bek Arema Odivan Koerich juga mengakui kesalahan individu membuat tim kehilangan poin penting. Hasil ini kata Odivan jadi pembelajaran penting dan harus dievaluasi untuk menatap pertandingan berikutnya.

“Kami bermain bagus melawan Bandung, tetapi karena beberapa kesalahan konyol, kami kebobolan satu gol. Kami harus berusaha memperbaiki kesalahan itu. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan itu, kami akan bisa memenangkan pertandingan berikutnya,” singkat Odivan.