Tren wisata jalan kaki atau walking tourism terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Selain biaya yang lebih hemat dan jarak tempuh yang fleksibel, berjalan kaki memberi pengalaman autentik untuk menikmati kota, budaya, hingga interaksi dengan warga lokal.
Namun, bagi wisatawan yang gemar menjelajahi kota dengan langkah kaki, faktor keamanan tetap menjadi kunci utama. Melansir infoJabar yang mengutip VegOut yang ditulis Adam Kelton, berikut daftar negara dan kota yang dinilai paling aman untuk walking tourism menurut para ahli.
Wina menempati peringkat pertama dalam Indeks Kelayakan Hidup Global Economist Intelligence Unit (EIU) untuk aspek stabilitas, infrastruktur, dan keamanan pribadi.
Kota ini memiliki trotoar lebar, rambu penyeberangan yang mudah dipahami, serta jalanan yang terawat baik. Wisatawan dapat menjajaki Wina dengan aman, bahkan pada malam hari, berkat suasana kota yang nyaman dan fasilitas publik yang mendukung.
Kopenhagen dikenal sebagai kota yang sangat ramah bagi pejalan kaki. Lingkungannya bersih, tenang, dan memiliki banyak zona khusus pejalan kaki. Kota ini mengusung konsep identity around people, yang menempatkan interaksi antarwarga sebagai identitas kota.
Wisatawan dapat menelusuri kota sambil menikmati kopi, berbincang dengan warga lokal, atau sekadar berjalan tanpa khawatir soal lalu lintas dan pencahayaan.
Zurich memiliki manajemen lalu lintas yang efisien dan trotoar yang terang sehingga ideal untuk pejalan kaki. Suasana kota yang tenang dan bebas dari hiruk pikuk kendaraan membuat Zurich menjadi destinasi nyaman untuk eksplorasi jalan kaki.
Lingkungan yang bersih dan estetis mendorong wisatawan berjalan lebih lambat, menikmati setiap sudut kota.
Munich berada di jajaran kota paling aman bagi pejalan kaki. Taman-taman luas, bangunan bersejarah, serta arsitektur modern menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menjelajah kota sambil berjalan.
Adam Kelton menceritakan pengalamannya menghabiskan malam di Englischer Garten-taman besar di pusat kota-yang ramai namun tetap nyaman. Ia menyebut Munich sebagai kota yang “invites you to belong”, atau kota yang membuat orang merasa menjadi bagian darinya.
Sebagai negara dengan tingkat keselamatan tinggi, Kanada-khususnya Toronto-dianggap sangat ramah bagi pejalan kaki. Trotoar luas, jalur terang, dan konektivitas transportasi umum yang baik menjadikan kota ini ideal untuk eksplorasi.
Menurut Adam, daya tarik Toronto bukan hanya soal keamanan, tetapi juga energi dan keramahan kota yang membuat wisatawan merasa disambut.
Tokyo kerap disebut sebagai salah satu kota teraman di dunia. Jalannya terawat, penyeberangan mudah dipahami, dan trotoarnya lebar. Bahkan pada malam hari, Tokyo tetap nyaman untuk dijelajahi.
Adam menulis bahwa ketika ia mengunjungi Shinjuku tengah malam, ia melihat masyarakat tetap menjaga ruang publik dengan penuh tanggung jawab. Nilai kepercayaan dan disiplin dianggap menjadi budaya kuat yang menjaga keamanan kota.
Meski memiliki musim dingin yang gelap dan dingin, Helsinki tetap mengutamakan keselamatan pejalan kaki. Trotoarnya menggunakan sistem pemanas radiasi luar ruangan untuk mencegah tumpukan es, sementara penyeberangan jalan dilengkapi pencahayaan yang baik.
Fasilitas ini membuat kota tetap aman untuk berjalan kaki sepanjang tahun.
Adelaide, kota terbesar kelima di Australia, memiliki tata kota yang sederhana, jalan yang terang, serta keterhubungan yang baik dengan transportasi umum. Suasana kota yang santai dan tidak terburu-buru menjadi nilai tambah bagi wisatawan yang ingin menikmati perjalanan dengan berjalan kaki.
Adam menulis bahwa berjalan kaki di Adelaide memberikan pengalaman yang lebih mendalam terhadap tempat-tempat yang dilewati.
Artikel ini sudah tayang di infoTravel
1. Wina, Austria
2. Kopenhagen, Denmark
3. Zurich, Swiss
4. Munich, Jerman
5. Toronto, Kanada
6. Tokyo, Jepang
7. Helsinki, Finlandia
8. Adelaide, Australia
Sebagai negara dengan tingkat keselamatan tinggi, Kanada-khususnya Toronto-dianggap sangat ramah bagi pejalan kaki. Trotoar luas, jalur terang, dan konektivitas transportasi umum yang baik menjadikan kota ini ideal untuk eksplorasi.
Menurut Adam, daya tarik Toronto bukan hanya soal keamanan, tetapi juga energi dan keramahan kota yang membuat wisatawan merasa disambut.
Tokyo kerap disebut sebagai salah satu kota teraman di dunia. Jalannya terawat, penyeberangan mudah dipahami, dan trotoarnya lebar. Bahkan pada malam hari, Tokyo tetap nyaman untuk dijelajahi.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Adam menulis bahwa ketika ia mengunjungi Shinjuku tengah malam, ia melihat masyarakat tetap menjaga ruang publik dengan penuh tanggung jawab. Nilai kepercayaan dan disiplin dianggap menjadi budaya kuat yang menjaga keamanan kota.
Meski memiliki musim dingin yang gelap dan dingin, Helsinki tetap mengutamakan keselamatan pejalan kaki. Trotoarnya menggunakan sistem pemanas radiasi luar ruangan untuk mencegah tumpukan es, sementara penyeberangan jalan dilengkapi pencahayaan yang baik.
Fasilitas ini membuat kota tetap aman untuk berjalan kaki sepanjang tahun.
Adelaide, kota terbesar kelima di Australia, memiliki tata kota yang sederhana, jalan yang terang, serta keterhubungan yang baik dengan transportasi umum. Suasana kota yang santai dan tidak terburu-buru menjadi nilai tambah bagi wisatawan yang ingin menikmati perjalanan dengan berjalan kaki.
Adam menulis bahwa berjalan kaki di Adelaide memberikan pengalaman yang lebih mendalam terhadap tempat-tempat yang dilewati.
Artikel ini sudah tayang di infoTravel
