Cerita Rafael Bimbing Adik Kelas Baru: Agak Repot, Bolak-balik Toilet

Posted on

Ratusan siswa-siswi baru SMPN 2 Kota Bandung memenuhi aula pada hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Senin (14/7/2025). Di belakang ratusan siswa tersebut, berjajar para kakak kelas yang mengenakan jas berwarna biru.

Selama materi orientasi sekolah berlangsung, para siswa berjas biru tersebut tampak bolak-balik menemani siswa baru yang masih berseragam putih-merah. Membantu siswa baru mencari tempat duduk, mengabsen, mengarahkan untuk berbaris, hingga mengantar mereka untuk pergi ke toilet.

Rafael Rochmadiyanto, salah satu panitia MPLS SMPN 2 Kota Bandung, mengaku cukup kewalahan menjalani peran pertamanya sebagai kakak pembimbing siswa baru. Ia yang merupakan anggota OSIS tersebut bertugas sebagai mentor gugus, alias pembina kelompok siswa di masa MPLS.

“Lumayan susah sih, soalnya siswanya kan ratusan. Tapi karena kita dari organisasi turun semua, jadi pendampingnya juga banyak, cukup membantu,” ungap Rafael ketika ditemui infoJabar.

Salah satu hal yang cukup bikin repot, ia mengatakan, adalah momen ketika ia harus mengantar para siswa ke toilet. Sepanjang acara berlangsung, ungkap Rafael, tak henti-hentinya siswa baru meminta diantar pembimbing untuk menyambangi kamar kecil.

“Susahnya itu ya seperti yang bisa dilihat, mereka bolak-balik ke toilet terus. Mana lama pula di toiletnya,” ujar Rafael sambil tertawa.

Di SMPN 2, kegiatan MPLS terdiri dari tur keliling untuk mengenalkan lingkungan sekolah, hingga demo ekstrakulikuler. Ketika disinggung terkait tugas yang “nyeleneh”, ia mengatakan para siswa hanya diminta untuk membuat name tag dan menyampul buku.

“Sebenarnya masih ada sih tugas-tugas kayak gitu, tapi cuma bikin name tag dan menyampul buku pakai sampul warna biru navy. Tapi itu sengaja minta biru navy, karena kan jarang banget ada yang jual,” ungkapnya.

Ia mengatakan, di balik kelas kakak kelas panitia MPLS yang “galak”, tersimpan rasa tanggungjawab untuk membimbing adik kelas agar dapat beradaptasi di lingkungan baru dengan baik.

“Sebenarnya enggak semua galak, tergantung orangnya. Tapi itu semua bukan untuk menakut-nakuti, tapi agar siswa baru bisa lebih disiplin,” tuturnya.

Sebagai siswa kelas 9, Rafael menyampaikan pesan bagi adik-adik kelas yang kini baru menginjakkan kaki di bangku SMP. Mulai dari pelajaran yang makin sulit, hingga untuk bijaksana menyikapi ajakan-ajakan teman untuk berbuat “nakal”, seperti misalnya mulai mencoba-coba merokok.

“Dari pengalamanku, siswa yang mau masuk SMP itu harus dipersiapkan lagi belajarnya. Karena beda banget materi pelajaran di SD ke SMP itu,” ungkapnya.

“Teman-temannya juga bakal ada yang ngajakin kita untuk nakal, tapi jangan sampai kita mau diajak untuk melakukan hal itu,” tutupnya.

Jangan Terbawa Nakal