Cerita Damkar Kuningan Evakuasi Anak Buaya di Bak Mandi Rumah

Posted on

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan kembali mendapatkan tugas untuk menangkap hewan buas. Kali ini, hewan buas yang ditangkap damkar adalah seekor buaya yang ada di bak mandi salah satu warga bernama Nurhadi di Desa Jambugeulis, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan.

Kepala UPT Damkar Kuningan Andri Arga Kusuma memaparkan buaya tersebut didapatkan Nurhadi saat dirinya memancing di salah satu muara di Jakarta. Namun, bukan ikan yang didapatkan Nurhadi, tapi seekor anak buaya berusia 1.5 tahun dengan panjang mencapai 80 sentimeter.

Saat pulang kampung ke Kuningan, Nurhadi membawa anak buaya tersebut ke rumahnya dan ditaruh di dalam bak kamar mandi. Menurut Arga, Nurhadi sendiri merawat buaya tersebut selama satu bulan di rumahnya. Selama dipelihara, buaya tersebut diberi makan berbagai macam daging.

“Pemiliknya itu dapat buaya dari Jakarta, dia dapat buaya pas lagi mancing di Jakarta. Terus dibawa mudik ke Kuningan. Di bak mandi itu, buaya sudah lama ada satu bulanan. Selama di rumah itu dikasih makan berbagai macam fillet daging,” tutur Arga. Senin (20/10/2025).

Namun, sehari setelah Nurhadi kembali ke Jakarta, buaya tersebut tidak ada lagi yang merawatnya. Akhirnya, karena khawatir, pihak keluarga dan masyarakat sekitar melaporkan adanya buaya tersebut ke petugas Damkar Kabupaten Kuningan.

“Di rumah situ ada penghuninya. Sekretaris desa langsung melaporkan ke Damkar ada warganya meminta evakuasi buaya. Karena satu ketakutan, kedua karena sudah malas merawatnya. Pak Nurhadinya kan emang perantau kerjanya di Jakarta,” tutur Arga.

Arga memaparkan, laporan mengenai adanya buaya di bak mandi tersebut masuk pada Senin (20/10/2025) sekitar pukul 10.10 WIB. Mendapatkan laporan tersebut Damkar Kuningan langsung mengirimkan 5 orang anggotanya ke lokasi kejadian.

Meskipun belum dewasa, namun, selama proses evakuasi, anak buaya tersebut sangat agresif sehingga petugas damkar harus hati-hati dalam mengevakuasi anak buaya tersebut. Dengan bantuan jaring dan alat ikat, akhirnya buaya tersebut dapat petugas Damkar Kuningan amankan sekitar pukul 11.10 WIB.

“Kesulitannya karena buas saja. Dengan bantuan alat ikat sama jaring. Setelah dapat kita ikat kakinya terus mulutnya diplester,” tutur Arga.

Karena Kuningan bukan habitat dari buaya, dan dikhawatirkan akan merusak ekosistem saat dilepaskan di alam liar. Setelah ditangkap, buaya tersebut diserahkan ke kebun binatang yang ada di Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan yang memiliki fasilitas memadai untuk merawat buaya.

“Kita di sini nggak ada penangkarannya dan tidak punya kandangnya. Di lepas ke sungai juga takutnya merusak habitat di sana dan lari ke warga. Jadi kita titipkan ke kebun binatang mini JJ yang ada di Cilimus. Misal nanti dievakuasi sama BKSDA yah syukur,” tutur Arga.

Lewat kejadian tersebut, Arga menghimbau masyarakat jika menemukan hewan buas untuk tidak membawanya ke rumah karena dapat membahayakan lingkungan sekitar.

“Sebetulnya kan nggak boleh memelihara hewan buas buaya seperti itu. Apalagi Kuningan nggak ada habitatnya. Jadi itukan kiriman dari luar. Untung sudah dievakuasi, kalau coba dilepas liarkan itu bisa membahayakan hewan ternak, warga juga. Jadi baiknya sih kalau masuk kategori hewan buas jangan dibawa ke rumah karena membahayakan,” pungkas Arga.