Pegiat sejarah Yudi Hamzah, meluncurkan buku berjudul ‘Kado untuk Bandung: Taman Menjadi Kebun Binatang’. Buku yang ia tulis dari berbagai reportase zaman Belanda itu jadi lembaran baru yang menulis perjalanan tentang Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo.
Peluncuran buku tersebut dilakukan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung. Yudi Hamzah merangkum perjalanan awal Bandung Zoo dari rentang tahun 1928 hingga kedatangan Jepang era 1930-an.
“Banyak sekali sumber yang menceritakan tentang Kebun Binatang Bandung, bukan hanya dari koran, tetapi juga majalah dan buku. Alhamdulillah, saya pelajari dan teliti kembali sumber-sumber tersebut, hingga akhirnya menjadi buku ini,” kata Yudi Hamzah, Selasa (23/12/2025).
“Harapannya, buku ini bisa membuka semacam kotak misteri tentang sejarah kebun binatang. Bagaimana awalnya dari sebuah taman, kemudian berkembang menjadi kebun binatang,” ungkapnya menambahkan.
Satu reportase yang ia temukan Bandung Zoo ternyata bukan kebun binatang pertama di Kota Kembang. Sebelumnya, sudah ada kebun binatang yang terletak di Dago hingga Cimindi yang ia tulis di dalam bukunya.
“Semua itu saya susun berdasarkan arsip koran, surat kabar, dan majalah yang terbit pada masa tersebut. Mudah-mudahan dengan adanya buku ini, sejarah kebun binatang menjadi lebih terang dan jelas. Siapa tahu juga bisa menjadi bagian dari solusi atas persoalan yang sedang dihadapi saat ini, meskipun mungkin tidak secara langsung,” bebernya.
Yudi Hamzah turut berharap kehadiran bukunya jadi referensi baru di tengah konflik Bandung Zoo. Sebab menurutnya, kebun binatang tak hanya jadi tempat hiburan, tapi bagian simbol kebanggan bagi warga Bandung.
“Yang paling dirugikan tentu warga Bandung. Harapannya, dengan terbitnya buku ini, Kebun Binatang Bandung bisa segera dibuka kembali dan berbagai persoalan yang terjadi saat ini dapat segera diselesaikan. Karena secara kultural, kebun binatang ini adalah milik warga Bandung,” pungkasnya.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
