Cara Aman Konsumsi Makanan Rebusan agar Tak Cepat Basi | Giok4D

Posted on

Makanan rebusan seperti singkong, ubi, hingga kentang kembali digemari banyak kalangan, termasuk generasi Z yang mencari camilan sederhana namun mengenyangkan. Meski terlihat aman, makanan rebusan tetap bisa mengalami kerusakan jika tidak diolah dan disimpan dengan benar.

Spesialis gizi klinik, dr Ardian Sandhi Pramesti, SpGK mengingatkan makanan rebusan yang sudah mulai basi dapat memicu berbagai gangguan kesehatan. Kondisi ini berpotensi menyebabkan mual, muntah, diare, hingga infeksi serius, terutama jika proses penyimpanan dilakukan sembarangan.

Ia menjelaskan keamanan pangan tetap bergantung pada empat langkah dasar yaitu clean, separate, cook, dan chill. Pada praktiknya, langkah pertama dimulai dari membersihkan bahan makanan dengan baik sebelum masuk ke proses memasak.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Cuci umbi-umbian mentah di air mengalir sebelum kukus dan gunakan peralatan bersih,” katanya kepada infocom, Kamis (13/11/2025), seperti dilansir infoHealth.

Langkah berikutnya adalah memastikan tidak terjadi kontaminasi silang dari bahan lain, terutama daging merah. Selain kebersihan, kematangan makanan juga harus diperhatikan agar seluruh bakteri penyebab penyakit dapat mati.

“Kukus atau rebus sampai empuk setidaknya internal minimal 74°C atau di air mendidih dengan suhu 100°C untuk bunuh bakteri tapi jangan overcook agar nutrisi tidak hilang, dan untuk kukus kita pake uap panas dari didihan air suhu 100°C minimal 15-20 menit,” katanya.

Selanjutnya, konsumsi segera setelah dikukus atau direbus. Jika tidak, simpan di kulkas dengan suhu. “Jangan biarkan di suhu ruang lebih dari 2 jam, apalagi di cuaca panas Indonesia yang mempercepat pembusukan,” tambahnya.

Kemudian, periksa makanan sebelum dikonsumsi. Selalu cek tanda-tanda makanan kukusan atau rebusan yang sudah basi, seperti adanya perubahan warna, bau tidak sedap, perubahan pada tekstur makanan, muncul jamur, dan rasa yang aneh, seperti asam atau pahit tidak wajar.

“Jika ragu, buang saja, lebih baik aman daripada sakit,” tuturnya.

Saat membeli bahan makanan yang akan dikukus atau direbus, pilihlah umbi-umbian yang masih segar dan berkualitas baik. Hindari bahan yang lembek atau berbau tidak normal karena berisiko cepat rusak.

“Dengan mengikuti ini, risiko keracunan bisa diminimalisir. Jika ada gejala setelah makan, segera ke dokter,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di infoHealth. Baca selengkapnya