Jalan di gang ini sepi pada waktu-waktu tertentu, terutama dini hari. Sepinya suasana gang ini kerap dimanfaatkan orang tidak bertanggungjawab untuk membuang sampah sembarangan.
Sebab, jalan itu bisa tersambung ke jalan lain sehingga mudah untuk ‘lari’. Adapun yang membuang sampah di gang itu biasanya menggunakan motor hingga warga yang berjalan kaki.
Lokasi tempat pembuangan sampah itu ada di Jalan H Topek RT 6-4, RW 4, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung.
Beragam cara dilakukan pengurus RW setempat untuk menanggulangi permasalahan ini, dari mulai menyimpan spanduk imbauan, memasang CCTV, hingga menjebak pelaku pembuang sampah.
Spanduk tidak efektif. CCTV bisa merekam, namun tidak membuat mereka jera. Begitupun saat dicoba dijebak oleh pengurus RW, mereka tak datang untuk membuang sampah.
Pengurus RW memikirkan cara lain, salah satunya mencetak spanduk dengan foto pelaku pembuang sampah. Cara itu dinilai efektif, pasalnya sudah tidak ada lagi yang buang sampah. Bahkan pelaku yang merasa risih karena wajahnya dipampang di spanduk sempat melakukan perusakan sanduk itu.
infoJabar berkesempatan berbincang dengan Ketua RW 04 Reza Setiawan. Reza merupakan pengagas pemasang spanduk tersebut. Menurunya spanduk tersebut dipasang sebulan lalu.
“Sudah sebulan lalu, itu dipasang atas keresahan saya, di spot itu sering banget yang buang sampah,” kata Reza kepada infoJabar, Selasa (28/10/2025).
“CCTV sudah lama dipasang, meski ada CCTV tapi nggak bisa nangkap. Saya lihat dan perhatikan ternyata buang di jam-jam sekian, lalu yang buang sampah itu-itu saja, saya juga sudah coba nangkap, eh jadinya kucing-kucingan, kadang standby dia gak jadi buang, kita pergi pas balik sudah ada sampahnya,” jelas Reza.
Setelah wajah yang membuang sampah sembarangan dipampang dengan mengguakan spanduk, Reza mengaku saat ini gak ada lagi yang buang sampah di titik itu.
“Alhamdullilah ternyata zero, tidak ada pembuangan disitu, mungkin di buang di titik lain,” ujarnya.
Reza tak menampik jika ada warganya yang kedapatan membuang sampah di jalan gang itu, namun langsung ditegurnya dan tidak mengulangi perbuatannya.
“Dulu pernah ada beberapa, setelah salat Subuh ibu-ibu yang berangkat ke pasar sambil buang sampah sembarangan. Mereka buangnya dari jam 2 dini hari sampai setengah 6 pagi. Kalau yang pakai motor sengaja melintas,” tuturnya.
Disinggung warga sekitar membuang sampah ke mana? Reza menyebut ada petugas sampah yang mengambilnya.
“Kalau kami pembuangan sampah seminggu 2-3 kali ada pengambilan dari petugas kebersihan, juga ada sampah organik juga ada jadwalnya. Kalau yang organik bisa sehari sekali,” tuturnya.
Ia pun berharap warga semakin sadar dan tidak membuang sampah sembarangan. Harapan lebih besarnya, warga tidak membuang sampah sembarangan karena kesadaran, bukan karena takut wajahnya viral.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Menyayangkan, merasa malu, mudah-mudahan dengan dipasang spanduk itu tidak buang sampah sembarangan lagi, mereka harus punya kesadaran sendiri,” pungkasnya.
