BMKG: Sebagian Besar Jawa Barat Sudah Masuki Musim Hujan

Posted on

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh warga Jawa Barat untuk mewaspadai dinamika cuaca yang sedang terjadi, karena dapat memicu cuaca buruk hingga berpotensi menyebabkan bencana alam.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa anomali suhu permukaan air laut (SST) di perairan Jawa Barat masih tergolong hangat. Kondisi ini berkontribusi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan pada skala lokal.
Kelembapan udara di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850-700 mb juga cukup tinggi, berkisar antara 55-92%.

“Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model, diprakirakan pada satu pekan ke depan umumnya cuaca di wilayah Jawa Barat cerah berawan hingga berawan di pagi hari, berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di antara siang, sore, dan malam hari,”
kata Ayu, sapaan akrab Teguh Rahayu, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/10/2025).

Ia menambahkan bahwa saat ini sebagian besar wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim hujan, kecuali sebagian kecil daerah di bagian utara yang masih berada pada masa peralihan.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat berdurasi singkat dan berskala lokal. Hujan tersebut dapat disertai petir dan angin kencang pada siang, sore, atau malam hari yang berpotensi menimbulkan genangan air, banjir, maupun tanah longsor.

“Bagi yang sedang beraktivitas di luar ruangan, apabila terjadi cuaca buruk diharapkan untuk berlindung di tempat yang aman,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mengingatkan masyarakat agar menjaga kesehatan di tengah kondisi cuaca yang sangat dinamis-pagi hari cenderung dingin, siang hari panas, dan malam hari berpotensi hujan.
Masyarakat disarankan untuk mengonsumsi cukup air putih, memperbanyak sayur dan buah, serta menggunakan payung atau tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.

“Masyarakat diharapkan selalu meng-update informasi cuaca, iklim, dan gempa bumi dari web dan media sosial resmi BMKG,” pungkasnya.