Berapa Kerugian yang Timbul Buntut Demo Ricuh di Kabupaten Cirebon?

Posted on

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon mulai melakukan inventarisasi terhadap kerusakan bangunan serta hilangnya sejumlah aset milik pemerintah buntut unjuk rasa yang berujung ricuh. Kericuhan tersebut menyebabkan Gedung DPRD Kabupaten Cirebon serta fasilitas publik di sekitarnya mengalami perusakan hingga penjarahan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hendra Nirmala, mengungkapkan pihaknya tengah menghimpun data menyeluruh terkait kerugian yang ditimbulkan. Inventarisasi dilakukan tidak hanya pada Gedung DPRD, tetapi juga mencakup fasilitas di sejumlah dinas, seperti Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta Dinas Perhubungan (Dishub).

“Sekarang sedang diinventarisasi berapa barang yang hilang, berapa yang rusak, serta gedung mana saja yang terdampak. Nanti Inspektorat yang akan menghitung total kerugiannya,” ujar Hendra, Selasa (2/9/2025).

Meski demikian, Pemkab Cirebon belum dapat memastikan dari pos anggaran mana biaya perbaikan akan diambil. Hendra menilai, dana Belanja Tidak Terduga (BTT) kemungkinan tidak cukup untuk menutup seluruh kebutuhan perbaikan. Karena itu, ia meminta agar setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun DPRD meninjau kembali anggaran yang belum terserap dan dimungkinkan untuk digeser.

“Kita lihat dulu apakah ada anggaran dewan yang bisa dialihkan. Di OPD juga kan mungkin ada anggaran yang belum terserap. Tapi semua masih menunggu kepastian nilai kerugian,” tambahnya.

Kerusakan parah juga dilaporkan oleh sejumlah dinas. Kepala Diskominfo Kabupaten Cirebon, Bambang Sudaryanto, menyebut videotron yang terpasang di Taman PKK hancur total dan tidak mungkin diperbaiki. Saat ini, tim teknis Diskominfo masih menelusuri kemungkinan kerusakan aset lain yang terdampak.

“Videotron kondisinya sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Untuk kerugian pastinya, kita tunggu hasil perhitungan Inspektorat,” kata Bambang.

Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono, menuturkan kerusakan juga terjadi di kawasan Alun-alun Taman Pataraksa Sumber. Sejumlah fasilitas publik di lokasi tersebut mengalami kerusakan dan kehilangan, mulai dari kaca galeri yang hancur, rumput sintetis, lampu taman, pot bunga, hingga bangku untuk pengunjung.

“Makanya area sekitar galeri kami pasangi garis pengaman karena bekas pecahan kaca dan potongan besi sangat membahayakan masyarakat. Namun, angka kerugiannya masih menunggu hasil pendataan,” jelas Dede.

Hingga kini, nilai pasti kerugian akibat aksi unjuk rasa anarkis tersebut belum diumumkan. Pemkab Cirebon memastikan akan segera menyampaikan hasil pendataan begitu seluruh laporan dari dinas terkait rampung.