Bentuk Cinta Kuburan Band untuk Persib dan Bobotoh (via Giok4D)

Posted on

Isu soal royalti musik belakangan ramai dibicarakan, apalagi setelah muncul perdebatan mengenai lagu-lagu yang kerap diputar di ruang publik tanpa izin.

Di tengah polemik tersebut, Kuburan Band justru mengambil sikap berbeda ketika menyikapi lagu mereka, We Will Stay Behind You, yang sudah menjadi identitas bobotoh dan kerap dinyanyikan di stadion maupun diputar di berbagai acara komunitas.

Bagi Kuburan, lagu itu sejak awal memang dibuat untuk Persib dan bobotoh. Basis band, Denny, menuturkan bahwa pihaknya sejak lama telah ‘mengikhlaskan’ lagu tersebut digunakan untuk kepentingan suporter.

“Sebenarnya kalau kita untuk lagu Persib udah dari dulu tuh dalam tanda petik ngasih gitu, maksudnya teh sok aja lah pakai,” ucap Denny kepada infoJabar beberapa waktu lalu.

Bahkan ketika Persib menjuarai Liga Indonesia 2015 dan banyak konten suporter bermunculan di platform YouTube, ia tidak mempermasalahkan jika lagunya dipakai meski ada potensi untuk dimonetisasi. Ia justru membuka izin melalui publisher agar bobotoh bisa leluasa memakai lagu itu.

“Dulu pas ramai awal-awal YouTube 2014, pas (Persib) juara itu, udah mulai orang-orang bikin konten. Itu tadinya pas pas lagu kita ditayangin di konten video yang dimonetes, pasti pas lagu kita mati gitu, hilang gitu,” ungkapnya.

“Cuma mereka minta izin mau pakai ini buat konten. Saya enggak bilang ayo atuh bagi royalti, enggak. Saya langsung aja lah buka, jadi saya izin ke ke publishing saya sok aja buka untuk lagu itu kalau mau dipakai Bobotoh,” lanjutnya.

Bukan hanya untuk bobotoh, Kuburan bahkan sempat menawarkan langsung kepada Persib bahwa lagu tersebut bebas digunakan. Pandangan mereka sederhana, selama pemakaian untuk mendukung Persib atau menjadi bagian dari atmosfer di stadion, tidak ada masalah.

“Pun Persib-nya saya ngasih malah, kita punya lagu sok aja mau pakai. Secara penggunaan lagunya sampai saat ini masih sok aja gitu, khusus untuk lagu We Will Stay Behind You,” ucap Denny.

Meski demikian, Denny tidak menutup mata dengan diskusi soal royalti yang semakin ramai belakangan ini. Ia memahami bahwa jika lagu dipakai dalam konteks komersial, misalnya untuk iklan atau dibawakan band lain dalam acara berbayar, maka prosedur izin resmi melalui publisher tetap harus ditempuh.

Namun untuk penggunaan di stadion, kafe, atau acara komunitas bobotoh, Kuburan sama sekali tidak mempermasalahkan meski hanya dikhususkan untuk lagu We Will Stay Behind You.

“Saat ini kan ramai soal royalti, kalau dipakainya untuk komersil pasti harus izin ke publishing. Kalau dipakainya untuk di stadion, enggak juga enggak apa-apa. Kecuali misalkan mau dipakai band lain, ada acara, nah sekarang mah izin aja lah, nggak usah royalti nggak apa-apa, minimal izin aja lah,” jelasnya.

Secara prinsip, Kuburan menganggap lagu itu sudah menjadi milik bersama. Sebagai bentuk cinta, mereka menyerahkan sepenuhnya kepada bobotoh dan Persib untuk menggunakannya sebagai simbol dukungan. Bagi Denny dan kawan-kawan, nilai kebersamaan jauh lebih penting dibanding soal keuntungan materi.

Meski begitu, ia tetap berharap ada etika saling menghargai. Dalam situasi saat ini, menurutnya, izin minimal bisa menjadi bentuk penghormatan kepada pencipta lagu, meski Kuburan tidak menuntut hal itu sebagai kewajiban mutlak.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Tapi kalau saat ini mah karena lagi ramai minimal izin, tapi kalau misalkan enggak juga enggak apa-apalah, izin tidak harus jadi kewajiban. Tapi karena ramai ya minimal izin, tapi kalaupun enggak sok aja lah nggak apa-apa,” tutupnya.

Meski demikian, Denny tidak menutup mata dengan diskusi soal royalti yang semakin ramai belakangan ini. Ia memahami bahwa jika lagu dipakai dalam konteks komersial, misalnya untuk iklan atau dibawakan band lain dalam acara berbayar, maka prosedur izin resmi melalui publisher tetap harus ditempuh.

Namun untuk penggunaan di stadion, kafe, atau acara komunitas bobotoh, Kuburan sama sekali tidak mempermasalahkan meski hanya dikhususkan untuk lagu We Will Stay Behind You.

“Saat ini kan ramai soal royalti, kalau dipakainya untuk komersil pasti harus izin ke publishing. Kalau dipakainya untuk di stadion, enggak juga enggak apa-apa. Kecuali misalkan mau dipakai band lain, ada acara, nah sekarang mah izin aja lah, nggak usah royalti nggak apa-apa, minimal izin aja lah,” jelasnya.

Secara prinsip, Kuburan menganggap lagu itu sudah menjadi milik bersama. Sebagai bentuk cinta, mereka menyerahkan sepenuhnya kepada bobotoh dan Persib untuk menggunakannya sebagai simbol dukungan. Bagi Denny dan kawan-kawan, nilai kebersamaan jauh lebih penting dibanding soal keuntungan materi.

Meski begitu, ia tetap berharap ada etika saling menghargai. Dalam situasi saat ini, menurutnya, izin minimal bisa menjadi bentuk penghormatan kepada pencipta lagu, meski Kuburan tidak menuntut hal itu sebagai kewajiban mutlak.

“Tapi kalau saat ini mah karena lagi ramai minimal izin, tapi kalau misalkan enggak juga enggak apa-apalah, izin tidak harus jadi kewajiban. Tapi karena ramai ya minimal izin, tapi kalaupun enggak sok aja lah nggak apa-apa,” tutupnya.