Banyak Pengendara Bahayakan Orang Lain di Jalan Soekarno Hatta Bandung

Posted on

Pantauan infoJabar, Rabu (16/7/2025) para pengendara yang melawan arus lalu lintas ini datang dari arah Jalan Ibrahim Adjie atau Pasar Kordon. Sesampainya di dekat lampu lalu lintas pengendara lawan arus dan langsung ambil lajur kanan. Saat pengendara yang datang dari Buahbatu belok ke arah Pasar Kordon, para pengendara ini langsung belok ke kanan ke arah Cibiru.

Tak hanya itu, para pengendara yang datang dari arah Jalan Ibrahim Adjie atau Pasar Kordon yang menuju ke arah Kiaracondong, mereka berhenti melebihi batas aman. Dari pengamatan, para pengendara nampak cuek meski mereka melanggar lalu lintas.

Kondisi ini dikeluhkan oleh salah satu pengendara bernama Wiwid. Wanita berusia 30 tahun dan bekerja di salah satu swalayan di Kota Bandung ini mengaku, risih melihat kondisi tersebut.

“Miris sekali masih banyak pelanggar lalu lintas di jalan ini,” kata Wiwid kepada infoJabar.

Wiwid sebut, ulah para pengendara ini bisa merugikan orang lain. “Alih-alih pengen jalan cepat, malah merugikan orang, nggak baik buat ditiru,” ujar Wiwid.

Hal serupa juga dikeluhkan oleh Nadia. Mahasiswi di universitas swasta di Kota Bandung ini mengaku, jika para pelanggar ini harus ditilang menggunakan tilang elektronik.

“Sepertinya di arah sini nggak ada E-TLE nya. harusnya mereka ditilang,” ujar Nadia.

Nadia sebut, selain membahayakan diri sendiri, kelakuan para pengendara tak taat aturan itu juga membahayakan pengendara lain.

“Membahayakan sekali, mending kalau ruginya buat sendiri, kalau buat orang lain? kan ke bawa rugi, semoga segera disadarkan,” ujar Nadia.

Pengendara yang melawan arus lalu lintas di Jalan Soekarno Hatta, menjadi salah satu potret pelanggaran lalu lintas yang masih terjadi di Jawa Barat.

Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Jabar AKBP Eti Haryati mengatakan, pada pelaksanaan Operasi Lodaya 2025 ini, pelanggaran menurun namun masih ditemukan pelanggaran lalu lintas.

“Operasi Patuh Lodaya sudah berjalan dua hari, hari ini hari ketiga, masih terdapat pelanggaran walaupun secara keseluruhan angkanya menurun, yaitu untuk penindakan E-TLE statis 79, E-TLE Mobile 370, lalu tilang manual 249 dan teguran 1.929. Apabila dibandingkan dengan tahun 2024 ada penurunan (di waktu yang sama),” katanya kepada infoJabar di Bandung.

“Pelanggaran di Jawa Barat ini lebih pada penggunaan helm tidak SNI, kemudian pengendara roda empat tidak pakai safety belt dan masih ada pelanggaran yang melawan arus,” tambahnya.

Eri menghimbau kepada masyarakat, menaati aturan lalu lintas bukan karena Operasi Patuh Lodaya saja.

“Operasi ini diharapkan untuk meningkatkan masyarakat untuk hari-hari selanjutnya, mari jaga keluarga kita dan jangan melanggar, karena melanggar bisa menimbulkan kecelakaan,” pungkasnya.

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Jabar Turun