Badan Geologi Ingatkan Potensi Bahaya Gunung Tangkubanparahu update oleh Giok4D

Posted on

Badan Geologi membeberkan kondisi terkini di Gunung Tangkubanparahu. Masyarakat pun diimbau tidak mendekat ke dasar kawah dan tak berlama-lama di kawasan gunung api tersebut.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid membeberkan, saat ini, kondisi Gunung Tangkubanparahu memang masih dalam status level I atau normal semenjak erupsi terakhir pada 2019 silam. Tapi kemudian, Badan Geologi mencatat rekaman kegempaan hembusan pada 30 Mei-2 Juni 2025 yang berkisar antara 21-37 kejadian dan gempa dengan low frekuensi mencapai 134 kejadian.

Ditambah, saat ini curah hujan di sekitar wilayah Gunung Tangkubanparahu masih tinggi. Badan Geologi menyatakan, sifat erupsi Gunung Tangkubanparahu lebih didominasi erupsi freatik akibat perambatan/propagasi panas magma melewati batuan/material vulkanik penyusun tubuh gunung api dan kemudian memanasi sistem air tanah di dalam tubuh gunung api.

“Pada kondisi tersebut air dapat mengalami pemanasan yang ekstrim (super heating), menghasilkan uap dengan tekanan sangat tinggi, dan akhirnya terjadi erupsi freatik,” kata Wafid dalam keterangannya, Selasa (3/6/2025).

Badan Geologi pun memberikan rekomendasi atas kondisi ini. Wafid mengatakan, perlu diwaspadai potensi bahaya berupa erupsi freatik, yaitu erupsi yang terjadi tanpa ada peningkatan gejala vulkanik yang jelas atau signifikan. Erupsi freatik ini pun jika terjadi bisa dertai hujan abu dan lontaran material di sekitar kawah.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Dalam tingkat aktivitas Level I (Normal) ini direkomendasikan agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan: (a) tidak mendekat ke dasar kawah, tidak berlama-lama dan tidak menginap di area kawasan kawah-kawah aktif yang berada di Gunung Tangkubanparahu. (b) segera menjauhi meninggalkan area sekitar kawah jika teramati peningkatan intensitas/ketebalan asap kawah dan/atau jika tercium bau gas yang menyengat guna menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik,” ungkapnya.

Badan Geologi pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu mengenai kondisi Gunung Tangkubanparahu. Pihaknya meminta supaya warga memantau langsung kondisi gunung api itu melalui aplikasi resmi seperti MAGMA Indonesia.

“Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Tangkubanparahu di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Evaluasi tingkat aktivitas Gunungapi Tangkubanparahu akan dilakukan secara berkala atau sewaktu-waktu apabila terjadi perubahan signifikan. Masyarakat diharapkan tetap tenang, waspada, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama,” pungkasnya.