Atap SMKN 1 Gunung Putri Ambruk, Disdik Didesak Cek Rutin Gedung Sekolah

Posted on

Atap salah satu ruang kelas SMKN 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor ambruk pada Senin (3/11/2025). Akibatnya, puluhan siswa dikabarkan menjadi korban luka-luka karena insiden itu.

Peristiwa itu langsung memantik perhatian publik, terutama karena insiden serupa pernah terjadi beberapa bulan lalu di SMKN 1 Cileungsi, Bogor.

Menanggapi kejadian ini, anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Zaini Shofari menyampaikan keprihatinan mendalam dan menilai bahwa kasus tersebut harus menjadi momentum perbaikan serius dalam konsep sekolah aman.

“Saya prihatin dengan kejadian di SMKN 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dan ini adalah bagian dari pelajaran penting tentang konsep sekolah aman,” ujar Zaini, Senin (3/11/2025).

Menurut Zaini, konsep sekolah aman tidak bisa hanya dipahami sebatas ketahanan terhadap bencana alam seperti gempa atau banjir. Lebih dari itu, keamanan juga menyangkut kualitas fisik bangunan sekolah yang harus kuat dan terawat.

“Kalau bicara sekolah bukan hanya tahan bencana alam seperti banjir atau gempa, tapi juga terkait keamanan bangunannya,” tegasnya.

Politisi PPP ini mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap kondisi fisik sekolah-sekolah di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia menilai, inspeksi rutin harus menjadi agenda wajib agar potensi bahaya bisa dicegah sebelum memakan korban.

“Yang harus dilakukan adalah evaluasi secara nyata terhadap fisik gedung yang harus rutin dilakukan agar kejadian seperti di SMKN 1 Cileungsi juga tidak terulang,” katanya.

Ke depan, lanjut Zaini, pemerintah harus menjadikan pemeriksaan kondisi fisik bangunan sebagai salah satu syarat penting dalam proses akreditasi sekolah.

“Ke depan yang harus dilakukan adalah menjadikan fisik bangunan sebagai bagian dari syarat akreditasi, dicek secara berkala. Ini bukan hanya tugas pemerintah provinsi, tapi juga pemerintah pusat,” ujarnya.

Zaini juga berharap proses pemulihan bisa berjalan cepat agar aktivitas belajar para siswa tidak terganggu. “Mudah-mudahan bisa secepatnya pulih dan para korban bisa ditangani dengan baik serta sistem belajar tidak terganggu,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa Disdik Jabar harus segera turun tangan, tidak hanya menyalurkan bantuan tanggap darurat, tetapi juga memastikan bahwa seluruh sekolah negeri di bawah kewenangan provinsi dalam kondisi aman dan layak digunakan.

“Saya mendorong pemerintah provinsi, khususnya Disdik, untuk segera menangani kejadian ini,” pungkasnya.