Aksi Tak Senonoh Oknum Bobotoh Cianjur di Tengah Euforia Persib Juara

Posted on

Aksi tak senonoh kembali dilakukan oknum bobotoh di Kabupaten Cianjur saat merayakan kemenangan Persib Bandung sekaligus predikat juara Liga 1 Indonesia. Oknum tersebut bertelajang sambil memamerkan pantat pada pemotor yang diberhentikannya di Jalan Aryawiratanudatar.

Ujang Rusmana (39), saksi mengatakan, awalnya sekelompok oknum bobotoh berhenti di tepi Jalan Aryawiratanudatar, tepatnya di dekat Kantor Kelurahan Muka Kecamatan Cianjur. Tiba-tiba mereka berjalan ke tengah jalan dan memberhentikan pemotor yang melintas.

Setelah itu, salah seorang oknum bobotoh laki-laki yang bertelanjang dada melepaskan celana yang digunakannya sambil menunjukkan pantat dan kelaminnnya pada pemotor.

“Pemotor diberhentikan kemudian melepas semua pakaiannya. Setelah itu menungging ke arah salah seorang pemotor,” kata dia, Sabtu (24/5/2025).

Menurut dia, pemotor dan warga yang kesal pun emosi hingga nyaris memukul oknum bobotoh tersebut.

“Langsung ditegur warga dan pemotor. Hampir dipukul, tapi mereka langsung pergi lagi,” kata dia.

Koordinator Viking Underground Cianjur Alan Konar, mengatakan aksi tak senonoh tersebut mencoreng nama baik bobotoh di tengah kegembiraan lantaran Persib berhasil menang melawan PSIS dan meraih juara liga 1 selama dua kali berturut-turut.

“Dengan adanya kejadian tersebut, tentu sangat tidak baik. Silakan euforia tapi jangan berlebihan. Pakai akal sehat, tidak melakukan tindakan yang mengandung unsur pornografi ataupun tindakan lainnya yang mencoreng nama baik bobotoh dan viking di Cianjur,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolsek Cianjur Kompol Cahyadi, mengatakan tindakan tak senonoh yang sempat terekam oleh warga itu dinilai sangat tidak pantas.

Menurut dia, pihaknya sudah menerjunkan tim untuk melakukan patroli untuk mencegah tindakan negatif dan merugikan dari perayaan kemenangan dan juara Persib Bandung di Cianjur.

“Konvoi kemenangan itu dilakukan dengan sipan, jangan sampai ada tindakan tak senonoh. Saya langsung instruksikan anggota untuk cek ke lokasi,” pungkasnya.

Sebelumnya, oknum Bobotoh di Cianjur, Jawa Barat melakukan aksi tak terpuji dengan konvoi dengan bertelanjang dan membongkar rambu lalulintas saat merayakan back to back juara Persib Bandung, Jumat (9/5/2025) malam.

Sementara itu, sebuah mobil Toyota Avanza berpelat B nyaris jadi sasaran sweeping Bobotoh di tengah euforia kemenangan Persib Bandung di Liga 1 2024/2025. Insiden itu terjadi di Jalan R. Syamsudin SH, tepat di samping Balai Kota Sukabumi, Sabtu (24/5/2025) malam.

Avanza berpelat Jakarta itu sempat terjebak di tengah lautan Bobotoh yang merayakan kemenangan. Saat mencoba melaju ke arah Jalan Siliwangi, laju kendaraan dihentikan karena sejumlah motor Bobotoh sengaja diparkir di bahu jalan, memblokir jalan.

Pantauan di lokasi, kawasan Balai Kota Sukabumi dipenuhi ribuan pendukung Maung Bandung. Bukan hanya menyalakan flaire, mereka juga menyalakan petasan dan berniat konvoi hingga ke Terminal Tipe A.

Beberapa Bobotoh terlihat terpancing emosi. Salah seorang di antaranya bahkan sengaja menghadapkan motornya ke arah mobil tersebut.

“Plat B wey, pegat-pegat! Tong bere jalan! (Jangan diberi jalan),” teriak seorang Bobotoh.

Situasi sempat memanas, namun berhasil diredam Bobotoh lain. Mereka langsung menegur rekan-rekannya yang dianggap bertindak berlebihan dan memprovokasi Bobotoh lain.

“Teu molo kasisi-kasisi, batur karunya (tidak berfikir minggir-minggir, orang lain kasian),” ujar salah satu Bobotoh yang berusaha menenangkan.

Mobil akhirnya diizinkan melaju ke arah jalan belakang RSUD Syamsudin atau Jalan Cikole Dalam. “Hayu Pak, kiri terus. Mun lurus moal bener (k kiri terus pak, kalau lurus tidak akan benar),” tambahnya.

Sementara itu, polisi sebelumnya telah mengimbau para suporter untuk merayakan kemenangan dengan tertib dan tidak merugikan orang lain.

“Kami imbau Bobotoh untuk merayakan kemenangan dengan aman, tanpa aksi anarkis, sweeping, atau merusak fasilitas umum,” ujar Kasi Humas Polres Sukabumi Kota AKP Astuti Setyaningsih.

Polisi juga melarang penggunaan knalpot brong, boncengan lebih dari dua orang, serta pelanggaran aturan lalu lintas seperti tidak memakai helm standar.

“Kami juga ingatkan untuk tidak membawa atau mengonsumsi miras, narkoba, dan obat terlarang selama konvoi. Mari rayakan dengan cara yang membanggakan,” tegas Astuti.

Plat B Nyaris Disweeping di Sukabumi