Di pagi hari pada Hari Raya Idul Adha seperti hari ini, Jumat (6/6/2025) umat Islam beramai-ramai berangkat menuju lapangan atau masjid untuk melaksanakan Sholat Idul Adha. Setelah itu, barulah masuk pada proses penyembelihan hewan kurban.
Dalam kegiatan bersiap sebelum, saat dan setelah Sholat Idul Adha, ternyata kita memiliki kesempatan untuk mendapatkan pahala dengan mengamalkan sunah. Meski terbilang sederhana, amalan-amalan ini memiliki nilai ibadah yang tinggi dan dapat menyempurnakan pahala di hari yang penuh keberkahan.
Rangkaian persiapan holat Idul Adha hingga kembali lagi ke rumah ini menjadi bagian dari ibadah yang memiliki keutamaan besar di sisi Allah SWT.
Menjelang pelaksanaan sholat Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk melakukan sejumlah ibadah sunnah. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Salah satu sunah yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak takbir sejak malam Hari Raya Idul Adha. Takbir bisa dilantunkan secara individu maupun berjamaah di rumah, masjid, atau sepanjang jalan.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, “Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak takbir.” (HR. Al-Baihaqi). Takbir dimulai sejak malam 10 Dzulhijjah hingga akhir hari Tasyrik pada 13 Dzulhijjah, khususnya setelah sholat fardhu.
Sama seperti sebelum sholat Jumat, mandi sebelum berangkat sholat Idul Adha termasuk sunnah yang dianjurkan. Ini merupakan bentuk kebersihan lahir dan kesiapan batin menyambut hari suci. Hal ini disebutkan dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri, bahwa mandi dua hari raya-Idul Fitri dan Idul Adha-merupakan bagian dari sunnah muakkad.
Rasulullah SAW selalu mengenakan pakaian terbaiknya di hari raya. Dalam hadis disebutkan bahwa Nabi SAW memiliki jubah khusus yang digunakan pada hari raya dan hari Jumat. Tidak hanya itu, beliau juga menganjurkan umatnya untuk memakai wewangian dan membersihkan diri, seperti memotong kuku dan mencukur rambut yang perlu.
Berbeda dengan Idul Fitri yang disunahkan makan sebelum sholat, pada Idul Adha justru disunnahkan untuk tidak makan atau minum hingga selesai sholat. Tujuannya agar umat bisa langsung menyantap daging qurban setelah sholat. Hadis dari HR Tirmidzi menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak makan pada pagi hari Idul Adha hingga selesai menunaikan sholat.
Disunnahkan untuk segera berangkat ke tempat sholat di pagi hari, kecuali bagi imam yang justru dianjurkan datang saat waktu sholat sudah dekat. Berangkat lebih awal juga memberikan kesempatan lebih luas untuk berdzikir dan mempererat tali silaturahmi.
Jika memungkinkan, sangat dianjurkan untuk berjalan kaki saat pergi ke tempat pelaksanaan sholat. Hal ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, “Rasulullah keluar menuju tempat sholat dengan berjalan kaki dan pulang juga dengan berjalan kaki.”
Setelah sholat Idul Adha, jamaah dianjurkan untuk tetap duduk dan mendengarkan khutbah hingga selesai. Khutbah merupakan bagian penting yang menyempurnakan ibadah hari raya.
Sunah lainnya adalah menempuh jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang dari sholat Id. Dalam riwayat Bukhari disebutkan, Rasulullah SAW selalu mengambil rute berbeda untuk menyebarkan salam dan memperluas jangkauan silaturahmi.
Hari Raya adalah hari penuh kegembiraan. Umat Islam dianjurkan untuk saling mengucapkan selamat, berjabat tangan, dan menunjukkan wajah ceria. Menyebarkan kebahagiaan dan saling mendoakan menjadi bentuk syukur atas nikmat Allah SWT.
Melaksanakan berbagai amalan sunah sebelum dan saat sholat Idul Adha bukan sekadar rutinitas, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap hari besar umat Islam. Dengan menjalankan sunah-sunah tersebut, semoga kita mendapatkan limpahan pahala dan ridha dari Allah SWT.
Selamat menyambut Hari Raya Idul Adha! Jangan lupa, amalkan sunah-sunah di atas. Semoga bermanfaat!