3 Aksi Damkar Kuningan Paling Menegangkan Tahun 2025

Posted on

Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan tidak hanya bertugas untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran, melainkan juga menolong masyarakat yang membutuhkan bantuan. Mulai dari membantu mengambil ponsel yang masuk gorong-gorong, menangkap satwa liar berbahaya, hingga membantu anak kecil yang terjepit pintu.

Dalam menjalankan tugas kemanusiaan tersebut, ada banyak momen menegangkan yang dihadapi petugas pemadam kebakaran. Berikut Tiga Pertolongan Damkar Paling Menegangkan:

Senin lalu menjadi momen tidak terlupakan bagi Aulia. Pasalnya, keempat jari anak balitanya yang berusia 16 bulan tiba-tiba terjepit pintu ATM. Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusuma, memaparkan bahwa peristiwa tersebut terjadi ketika Aulia hendak menjenguk saudaranya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan.

Saat sedang mengantri di depan pintu masuk, anaknya, Karnaya Ramadani, yang sedang bermain di dekat mesin ATM tiba-tiba menangis dengan keras. Setelah diperiksa, ternyata keempat jari tangan kiri sang anak terjepit pintu ATM. Kala itu, posisi sang anak sedang berada di depan ATM. Secara tidak sengaja, saat ada orang keluar dari mesin ATM, keempat jari tangan korban terjepit pintu.

Karena panik dan sang anak terus menangis, sang ibu dan satpam berupaya mengeluarkan keempat jari anaknya yang masih terjepit dengan menggunakan pelumas. Namun, setelah 15 menit, upaya tersebut tidak kunjung berhasil karena keempat jarinya masih terjepit pintu ATM. Melihat sang anak terus menangis kesakitan, akhirnya satpam yang bernama Rudiana melaporkan kejadian tersebut kepada Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan.

Mendapatkan laporan tersebut, Damkar langsung mengirimkan dua petugasnya ke lokasi kejadian. Dengan bantuan alat penjepit dan alat pompa khusus, akhirnya petugas berhasil melepaskan keempat jari sang anak. Menurut Arga, dibutuhkan kehati-hatian dalam proses pelepasan tersebut agar kaca ATM tidak pecah dan jari sang anak bisa diselamatkan dengan aman.

Meski berhasil diselamatkan, kondisi jari sang anak memerah karena terlalu lama terjepit pintu. Pihak rumah sakit langsung melakukan pemeriksaan dan pengobatan pada jari sang anak. Menyikapi kejadian tersebut, Damkar Kuningan mengimbau agar orang tua lebih waspada dan memantau anak-anaknya saat berada di tempat umum.

Seekor ular kobra dengan panjang 4,5 meter masuk ke dalam saluran air (got) rumah warga di Desa Kedatuan, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB. Sebelum masuk got, seekor ular kobra melintas dan terlihat oleh seorang anak di area perumahan warga.

Melihat ular jumbo yang melintas lalu masuk ke got rumah, sang anak langsung melaporkan kejadian tersebut kepada ayahnya yang bernama Didi. Penasaran, Didi segera mendatangi lokasi ular tersebut. Dengan menggunakan senter ponsel, Didi terkejut melihat seekor ular kobra sepanjang 4,5 meter sedang berada di saluran air yang sempit.

Khawatir akan bahaya, Didi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Damkar Kuningan untuk meminta bantuan evakuasi. Mendapatkan laporan tersebut, Damkar Kuningan langsung menerjunkan lima anggotanya ke lokasi kejadian. Saluran air yang sempit, ditambah ular yang agresif dan berbahaya, menjadi kendala utama dalam proses evakuasi.

Untuk memudahkan proses evakuasi, Damkar Kuningan membongkar gorong-gorong yang ada di got tersebut. Selain itu, sebelum dibongkar, petugas juga memasang penghalang di dua sudut gorong-gorong untuk mencegah ular kobra tersebut kabur. Setelah berjibaku selama satu jam, akhirnya petugas berhasil mengevakuasi ular kobra tersebut.

Tak hanya menangkap hewan buas, Pemadam Kebakaran Kuningan juga membantu pemakaman jenazah seberat 200 kilogram di Desa Peusing, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin.

Kala itu, seorang pria bernama Sarmin (51) meninggal karena sakit pada Senin sore. Namun, karena kondisi tubuhnya yang besar, pihak keluarga, aparat desa, dan warga kesulitan untuk memakamkan almarhum. Setelah mendapatkan inspirasi metode pengangkatan dari YouTube dan bermusyawarah dengan berbagai pihak, akhirnya diputuskan untuk meminta bantuan Pemadam Kebakaran Kuningan.

Mendapatkan laporan tersebut, Damkar Kuningan langsung menerjunkan tujuh anggotanya ke lokasi kejadian. Sebelum proses pemakaman, petugas merakit tali webbing terlebih dahulu. Tali webbing tersebut nantinya digunakan untuk memudahkan proses penurunan jenazah ke liang lahat.

Meskipun diangkut menggunakan mobil dari rumah duka, area makam tidak dapat diakses kendaraan. Oleh sebab itu, dari depan makam petugas dan masyarakat harus mengangkat jenazah secara manual ke lokasi makam yang sudah disiapkan. Karena berat, masyarakat saling bergantian untuk membawa jenazah tersebut.

Setelah berjalan dengan jarak 100 meter, akhirnya jenazah tiba di dekat liang lahat. Sebelum dimasukkan ke dalam liang lahat, warga dan petugas menyusun bambu dan tali terlebih dahulu di atas makam sebagai tumpuan. Setelah dirasa cukup, jenazah diletakkan di atas tumpuan tersebut, lalu masyarakat dan petugas menurunkannya secara perlahan dan hati-hati.

“Jadi kita di atas liang lahat itu pakai bambu dulu, lalu digelar tali yang kuat sebanyak mungkin. Nah jenazah itu setelah turun dari keranda langsung ke bambu itu. Setelah ditidurkan di situ, nanti dalam hitungan komando bareng, bambunya itu ditarik. Itu yang pegang tali itu banyakan 20 orang mah ada. Karena kalau 10 orang nggak mungkin ketahan. Sedikit demi sedikit diturunkan sampai jenazah ke bawah,” jelas Arga.

Setelah bergotong royong bersama masyarakat, di tengah gelapnya malam dan rintikan hujan, akhirnya jenazah berhasil dimakamkan pada pukul 21.00 WIB. Sarmin dikenal sebagai sosok yang baik, pekerja keras, dan bertanggung jawab.

Evakuasi Jari Balita yang Terjepit Pintu ATM

Evakuasi Kobra 4,5 Meter di Saluran Air

Pemakaman Jenazah Seberat 200 Kilogram

Tak hanya menangkap hewan buas, Pemadam Kebakaran Kuningan juga membantu pemakaman jenazah seberat 200 kilogram di Desa Peusing, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin.

Kala itu, seorang pria bernama Sarmin (51) meninggal karena sakit pada Senin sore. Namun, karena kondisi tubuhnya yang besar, pihak keluarga, aparat desa, dan warga kesulitan untuk memakamkan almarhum. Setelah mendapatkan inspirasi metode pengangkatan dari YouTube dan bermusyawarah dengan berbagai pihak, akhirnya diputuskan untuk meminta bantuan Pemadam Kebakaran Kuningan.

Mendapatkan laporan tersebut, Damkar Kuningan langsung menerjunkan tujuh anggotanya ke lokasi kejadian. Sebelum proses pemakaman, petugas merakit tali webbing terlebih dahulu. Tali webbing tersebut nantinya digunakan untuk memudahkan proses penurunan jenazah ke liang lahat.

Meskipun diangkut menggunakan mobil dari rumah duka, area makam tidak dapat diakses kendaraan. Oleh sebab itu, dari depan makam petugas dan masyarakat harus mengangkat jenazah secara manual ke lokasi makam yang sudah disiapkan. Karena berat, masyarakat saling bergantian untuk membawa jenazah tersebut.

Setelah berjalan dengan jarak 100 meter, akhirnya jenazah tiba di dekat liang lahat. Sebelum dimasukkan ke dalam liang lahat, warga dan petugas menyusun bambu dan tali terlebih dahulu di atas makam sebagai tumpuan. Setelah dirasa cukup, jenazah diletakkan di atas tumpuan tersebut, lalu masyarakat dan petugas menurunkannya secara perlahan dan hati-hati.

“Jadi kita di atas liang lahat itu pakai bambu dulu, lalu digelar tali yang kuat sebanyak mungkin. Nah jenazah itu setelah turun dari keranda langsung ke bambu itu. Setelah ditidurkan di situ, nanti dalam hitungan komando bareng, bambunya itu ditarik. Itu yang pegang tali itu banyakan 20 orang mah ada. Karena kalau 10 orang nggak mungkin ketahan. Sedikit demi sedikit diturunkan sampai jenazah ke bawah,” jelas Arga.

Setelah bergotong royong bersama masyarakat, di tengah gelapnya malam dan rintikan hujan, akhirnya jenazah berhasil dimakamkan pada pukul 21.00 WIB. Sarmin dikenal sebagai sosok yang baik, pekerja keras, dan bertanggung jawab.

Pemakaman Jenazah Seberat 200 Kilogram