22 Desa di Cirebon Terendam Banjir, Ribuan Warga Jadi Korban baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Usai Cirebon diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi, terdapat 10 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian air yang bervariatif. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mencatat ada sebanyak 22 desa di 10 kecamatan terendam banjir.

Kepala BPBD Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin mengatakan di Kecamatan Plered terdapat dua desa yang terendam banjir diantaranya Desa Wotgali dan Tegalsari. Kemudian di Kecamatan Plumbon ada dua desa yakni Bodelor dan Kebarepan.

“Di Kecamatan Plumbon hanya Desa Kebarepan yang terbilang cukup parah karena ketinggian air mencapai 100 sentimeter. Akibatnya ada 534 KK atau 1.602 jiwa rumahnya terendam dan 15 orang diantaranya harus mengungsi,” ungkapnya, Minggu (14/12/2025).

Selain itu, dalam catatan pihaknya Kecamatan Weru ada dua desa yang terendam banjir yakni Karangsari dan Tegalwangi yang ketinggian airnya mencapai 40 sentimeter.

Kemudian di Kecamatan Gunungjati ada tiga desa yakni Astana, Jatimerta dan Klayan yang terendam banjir. “Di kecamatan ini terutama di Desa Astana ada 20 KK atau 53 jiwa yang terdampak banjir akibat rumahnya terendam,” terangnya.

Sedangkan untuk kecamatan lainnya yang terendam banjir yakni Kecamatan Ciwaringin, Arjawinangun, Gempol, Klangenan, Depok dan Panguragan.

“Untuk di Kecamatan Ciwaringin hanya Desa Ciwaringin, lalu di Kecamatan Arjawinangun ada beberapa desa diantaranya Desa Sende, Bulak, Kebonturi, Geyongan dan Junjang Wetan. Ada dua desa yang merendam pemukiman warga, di Desa Kebonturi ada 96 KK atau 965 jiwa ddann di Desa Geyongan ada 23 KK atau 92 jiwa,” ujarnya.

Pihaknya juga mencatat di Desa Winong, Kecamatan Gempol juga terdampak banjir dan di Desa Slangit, Kecamatan Klangenan pun berdampak pada 99 KK atau 258 jiwa.

“Selain di Desa Slangit, Kecamatan Kalngenan ada juga Desa Klangenan ada 15 KK atau 43 jiwa yang menjadi korban dan satu desa lainnya di kecamatan yang sama yakni Desa Jemaras Kidul,” bebernya.

Kemudian masih terdapat tiga desa lainnya di dua Kecamatan yakni Desa Kalianyar, Kecamatan Panguragan dan dua desa di Kecamatan Depok diantaranya Desa Kasugengan Kidul dan Kasugengan Lor.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kabupaten Cirebon, Tsabit Albani, mengatakan banjir tersebut berdampak pada ribuan warga sehingga penanganan segera menjadi prioritas pemerintah daerah.

“Berdasarkan pendataan sementara, ada beberapa wilayah terdampak banjir yang membutuhkan penyediaan makanan bagi warga. Oleh karena itu, penanganan darurat langsung kami lakukan,” ujar Tsabit.

Tsabit menjelaskan, banjir kali ini dipicu oleh jebolnya tanggul sungai di sepanjang aliran Kalianyar-Panguragan yang menyebabkan air meluap ke kawasan permukiman. Selain itu, Sungai Bondet di wilayah Gunungjati turut meluap akibat air laut pasang yang bersamaan dengan kiriman air dari hulu.

Sebagai upaya penanganan awal, Dinsos Kabupaten Cirebon telah menurunkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke seluruh lokasi terdampak. Dapur umum juga telah dibuka untuk memenuhi kebutuhan makan warga selama masa tanggap darurat.

“Saat ini Tagana masih melakukan asesmen lanjutan untuk mendata kebutuhan warga secara lebih rinci, sehingga bantuan yang disalurkan bisa tepat sasaran,” kata Tsabit.

Pemerintah Kabupaten Cirebon mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan masih tinggi dan kondisi pasang air laut yang belum sepenuhnya stabil.